Warning!!!
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen— — — — — — — — — —
Happy Reading
— — — — — — — — — —
"Nyokap bilang, menang atau kalah gak penting, katanya yang penting itu proses bukan hasil..."Kiki berucap dengan angin yang menerpa wajah dan rambutnya. "Rasanya gua agak nggak setuju sih sama pendapat beliau." Lanjutnya.
"Itu biar Lo gak sombong atau drop sama hasil audisi nanti" Sho menimpali perkataan Kiki. "Dengerin aja, mungkin sekarang lu gak setuju, tapi nanti lu bakal ngerti."
"Sho, rasanya aneh denger kamu ngomong gitu." Kata Toro. "Tapi semua ucapanmu ada benarnya."
"..... Itu ucapan spontan, mungkin karna aku agak kesal." Kata Sho.
"Kiki punya orang tua yang baik."
Ngeeeng~
Ketiga cowo itu sedang naik angkot. Kiki yang berdiri di atas angkot, sementara Sho dan Toro nebeng di pintu angkot.
"BANG KIRI BANG!"
Ckiit!
"Auch!"
Angkot tiba-tiba berhenti membuat Kiki yang sedang berdiri di atas angkot langsung nyungsep ke depan.
.
.
.
.
.
.
Di warung bakso Teteh.
"WAAAH UDAH LAMA BANGET GAK LIAT KELIAN" Teteh berseru senang melihat Kiki, Sho, dan Toro yang datang ke warungnya.
"Kemana aja ih? Kok baru mampir lagi?"
"Haha sibuk rebahan Teh"
Di belakang Teteh juga sudah ada Amu, (Name), dan Upi yang sedang makan bakso yang mereka pesan.
"Wooh! Toro udah bisa gelantungan di angkot!!!"
"Uwoh!!!"
"Hati-hati nanti jatoh"
Upi tertawa melihat jidat Kiki yang abis terbentuk angkot karena jatuh tadi.
"Kenapa jidat kamu?" Tanya (Name).
"Dicium angkot tadi" Sahut Kiki.
Amu pun ikut tertawa.
"Waduh, saosnya kebanyakan nih, (Name) tukeran yuk" Kata Upi pada (Name).
"Aku gak doyan pedes." Tolak (Name) halus.
"Yaudah Amu tukeran yuk" Sekarang Upi minta ke Amu.
"Eeeh, aku juga gak suka kalo saosnya kebanyakan." Kata Amu melihat mangkok Upi yang banyak saos.
"Minta tukeran sama mereka aja tuh." Kata Amu menunjuk para cowo yang baru memesan bakso.
Upi melihat para cowo yang masih sibuk memesan bakso mereka.
"Pesen Scallop sama Oyster"
"Waduh gak jual dek Toro"
Seketika ide jahil muncul di kepala Upi.
"Shoooooooooooo~ sini deh!" Panggil Upi.
Sho melirik dengan wajah tanya lalu berjalan menghampiri Upi yang memanggilnya.
"Aku punya ritual, pemanggil roh jahat mau liat ga?" Kata Upi seraya memegang mangkoknya yang kebanyakan saos.
"Nggak" Tolak Sho dengan cepat.
Tanpa memperdulikan penolakan Sho, Upi melakukan ritual yang dimaksud.
"Ritualnya begini," Upi mencolek saos di mangkoknya dengan jari jempolnya lalu mengoleskannya pada dahi Sho.
"Simbaaaaa~"
Sho cuma terdiam dengan wajah syok.
"Taraaaaa! Roh jahatnya berhasil muncul!!!!" Upi berseru senang.
Sho masih terdiam dengan wajahnya yang menggelap.
Sementara Kiki dan Amu tertawa melihatnya.
(Name) geleng-geleng kepala sambil ketawa pelan terus ngambilin tisu buat Sho. Sho dengan senang hati menerimanya sambil tersenyum.
"AHAHAHAHAHA ANJIR SORRY! SORRY! JANGAN MARAH SHO! CANDA DOANG!" Upi tertawa terbahak-bahak.
"LAGIAN PUNYA MUKA KALAU AMAT! RILEKS DIKIT NGAPA!!!"
"Bakso kuah ekstra pedas, ekstra panas pesanan Sho udah jadi~" Teteh datang sambil membawa pesan milik Sho.
"Pas banget ya" Kata Sho masih tersenyum penuh arti.
Teteh meletakkan mangkok berisi pesanan Sho dengan hati-hati. Uap panas dari kuah bakso pedas itu mengebul-ngebul, warna merahnya terlihat sangat pedas.
Dengan cepat Sho mendorong kepala Upi ke mangkok tersebut namun Upi masih bisa menahannya.
"KYAAAAAAA!!!!! PANAS PANAS PANAS!!!!! DASAR GILA!!! LEPASSS!!! SIAL TENAGANYA GEDE BANGET!" Jerit Upi lantaran wajahnya sudah tepat di atas mangkok panas tersebut.
"AAAAAAAA!!!! ROH JAHATNYA BENERAN KELUAR!!!!!!"
"Makan!" Sho terus mendorong kepala Upi.
"SHO! SADAR SHO!" Amu menarik pakaian Sho.
"Sho!! Kasian Upi!!" (Name) ikut menarik tangan Sho yang digunakan untuk mendorong kepala Upi.
Kiki tertawa sambil mengabadikan momen tersebut dengan memvideokannya.
"TETEH! TOLOOONG!!!!"
"Mau pesen apa?" Teteh masih sibuk dengan pesanan Toro.
"Hmm... Gak ada tuna ya" Toro masih bimbang membaca buku menu.
"KAN GUA UDAH BILANG CUMA BERCANDA! BAPERAN LU! GAK ASIK!" Kesal Upi ingin menghajar Sho namun ditahan (Name).
"Gua juga cuma bercanda~" Kata Sho dengan santainya mengangkat bahunya.
To be continued!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar!〖Wee!!! x Sugawara!Reader〗
Fiksi PenggemarSugawara (Name), adik dari Sugawara Koushi yang disebut-sebut sebagai induk dari para gagak (Name) harus pindah ke Indonesia dan berpisah dengan kakaknya sejak kecil dan hanya berkomunikasi lewat telepon saja. Di masa SMA (Name), ia mendapat banyak...