Warning!!!
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen— — — — — — — — — —
Happy Reading
— — — — — — — — — —
Bel istirahat baru saja berbunyi beberapa saat yang lalu.Amu yang lagi siap-siap mau ngajak (Name) ke kantin ngeliat (Name) kaya buru-buru gitu.
"Kamu mau kemana, (Name)?" Tanya Amu heran.
"Oh itu, aku mau ke dapur klub Tata Boga." Jawab (Name).
Amu makin heran. "Mau ngapain?"
"Ada adek kelas minta tolong ajarin masak"
"Kenapa gak minta tolong Toro aja? Kan dia dari klub Tata Boga?"
"Katanya dia agak gugup kalo minta tolong sama laki-laki, jadi minta tolong aku"
Amu ber-oh ria mengangguk-angguk paham dengan penjelasan dari (Name).
"Yaudah aku ke sana dulu ya" Kata (Name) melambaikan tangannya ke Amu.
Amu membalas lambaian tangan (Name).
Sekarang Amu gabut.
Upi sama Sho udah ilang dari kelas tadi gak tau kemana. Kiki sama Toro juga gak keliatan di kelas.
Karena gabut akhirnya Amu pergi ke taman sekolah aja, sambil bawa buku gambar, kali aja ketemu inspirasi buat gambarnya nanti.
Pas di taman, Amu ngeliatin ada Toro di sana sambil bawa beberapa buku.
"Toro!!" Sapa Amu.
Toro noleh ke Amu. "Amu? Ada apa?" Tanya Toro.
"Nggak ada apa-apa kok, aku cuman gabut" Kata Amu garuk-garuk kepalanya.
Akhirnya Amu dan Papa angkatnya jalan bareng sambil ngobrol sebentar.
Gak sengaja mereka liat Kiki yang lagi duduk di bangku taman sambil ngeliatin hpnya terus senyum-senyum sus.
Amu dan Toro nyamperin Kiki, buat ngecek si Kiki masih waras apa gak.
"Lagi liat apa? Sampe senyum-senyum gitu." Tanya Toro mengintip dari belakang.
"Oo, bukan apa-apa" Sahut Kiki. "Cuma ngeliatin mood booster-ku aja" Katanya.
Toro dan Amu melihat di layar hp Kiki terdapat foto (Name) yang tengah tersenyum lebar.
Amu dan Toro terdiam melihatnya.
"Segitu sukanya ya, Ki? Sampe nyimpen fotonya banyak banget" Kata Amu menunjukkan ekspresi jijiknya pada Kiki.
"Kenapa bisa ada makhluk seimut ini? Gemesss" Lirih Kiki menutupi wajahnya dengan memerah.
'Nggak sehat ni orang' Batin Toro dan Amu melihat tingkah Kiki.
Tiba-tiba Amu teringat sesuatu yang janggal.
"Iki..." Panggil Amu.
"Hm?" Sahut Kiki.
"Seingatku (Name) gak pernah ngepost foto wajahnya di sosmed. Foto bareng atau selfie juga dia jarang mau" Kata Amu.
Toro yang mendengar itu langsung konek.
"Trus foto (Name) sebanyak itu.... Dapet dari mana?" Tanya Toro. Amu menatap Kiki penuh curiga.
"Selain jago gitar, lu tau gw juga jago fotografi, meski foto lewat hp hasilnya tetep bagus" Jawab Kiki dengan cepat.
"Jadi maksudmu... Kamu ngefoto (Name) diam-diam?" Tanya Amu.
"Yep" Sahut Kiki.
"Dan kamu memotretnya tanpa izin?" Tanya Toro.
Kiki hanya diam menatap Toro dengan ekspresi wajah bingung. "Emang salah ya?" Tanya Kiki dengan polosnya.
"INI JELAS SALAH! KELAKUANMU ITU MERESAHKAN!" Toro langsung menggebuk Kiki dengan gulungan buku yang tadi dibawa.
"BISMILLAH WARAS!!" Teriak Amu yang bersiap-siap mau menusuk Kiki dengan piso nya.
"Apa sih?!"
Mendengar keributan yang terjadi, Upi dan Sho melihat kearah Kiki yang lagi di gebukin Toro.
"ASTAGHFIRULLAHALADZIM, TORO, AMU, KOK KALIAN BEGITU?!" Teriak Upi melihat Toro yang lagi gebuk Kiki.
"Kenapa gak ngajak-ngajak? Kita kan juga mau ikutan" Kata Upi.
Dan akhirnya Kiki di hajar sama Upi dan Sho yang malah senang dengan cara menendang Kiki.
"Jangan!" Kaget Toro mencegah Upi dan Sho, juga menahan Amu yang mau nusuk Kiki.
"Eh bentar, kita mukulin Kiki dalam rangka acara apa?" Tanya Upi mendadak berhenti menghajar Kiki.
"Dalam rangka mewaraskan Kiki" Kata Amu.
Di belakang, Sho dengan pentungannya siap menghantam Kiki.
"Pesawat datang"
"Udah woi!"
.
.
.
Setelah akhir di tenangkan.
Kiki kini duduk di hadapan Amu dan Toro yang tengah menatapnya serius.
"Sebagai teman, aku nggak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karna itu Kiki, kelakuan bucinmu akhir-akhir ini meresahkan masyarakat" Kata Toro dengan aura yang suram.
"Bukannya aku nggak merestui hubungan pdkt kalian ya. Hanya saja, ada hal yang membuatku khawatir" Kata Amu dengan raut agak kecewa pada Kiki.
"Bentar! Meresahkan gimana maksud kalian? (Name) selalu ngejaga diri dariku, jadi aku juga ikut ngejaga diri darinya dariku!" Kiki dengan wajah penuh keringat dingin lantaran atmosfer di sekitar mereka yang mendadak serius.
'Duh groginya berasa ngadepin mertua' Batin Kiki membayangkan bahwa Toro dan Amu adalah calon mertuanya.
"Dulu memang aku mendukung kedekatan kalian, tapi entah kenapa belakangan ini aku sering merasa kamu melakukan sesuatu yang buruk buat (Name). Makanya aku waspada sama kamu" Kata Amu terus terang.
"Amu! Aku gak pernah melakukan hal-hal aneh ke (Name)!" Bantah Kiki bercucuran keringat dingin.
"Gak pernah? Kalo gitu coba jelaskan kejadian ini" Kata Toro menunjukan sebuah foto saat kejadian Kiki mencium kepala (Name) dari belakang.
Kiki yang melihat itu langsung terkejut, wajahnya kian merona merah mengingat kejadian waktu itu.
"ITU-- DAPET DARI MANA?!"
"Narasumber terpercaya"
"TUNGGU AKU BISA JELASKAN!"
Upi yang melihat foto itu langsung ber-fangirl ria.
"Omg! Omg! Omg! Ini kejadian kapan?! Kok aku gak tau!!! Ini ini ini, ini sebenarnya gak boleh! Tapi aku seneng liatnya! Kiki gila! Makin nekat! Huhahuhahuha"
Amu yang baru tau tentang itu langsung menatap Kiki marah.
"Ini udah gak bener, Ki!" Seru Amu.
"Aku tau, tapi... Aku suka..." Kata Kiki sejujur-jujurnya.
"Kalau (Name) sampai tau kelakuanmu, aku khawatir dia akan membencimu" Kata Toro menahan Amu yang mau marah.
Kiki yang mendengar perkataan Toro seketika terdiam. Dirinya tidak ingin sampai (Name) membencinya, Kiki benar-benar menyukai (Name).
"Halo! Maaf baru dateng!" Seru (Name) datang menghampiri teman-temannya yang ada di taman.
Kiki yang tadinya sedang melamun dengan pikiran secara tiba-tiba langsung terkejut dengan kedatangan (Name).
"Aku tadi bikin makaroni~" Kata (Name) menunjukkan masakannya beberapa saat lalu pada teman-temannya.
(Name) melihat Kiki yang tengah shock. "Kiki, kamu kenapa?" Tanya (Name).
"Gak, gak papa" Jawab Kiki memegang dadanya masih agak kaget.
To be continued!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar!〖Wee!!! x Sugawara!Reader〗
FanficSugawara (Name), adik dari Sugawara Koushi yang disebut-sebut sebagai induk dari para gagak (Name) harus pindah ke Indonesia dan berpisah dengan kakaknya sejak kecil dan hanya berkomunikasi lewat telepon saja. Di masa SMA (Name), ia mendapat banyak...