Ch 42 || Boneka

1.3K 210 9
                                    

Warning!!!
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen

— — — — — — — — — —
Happy Reading
— — — — — — — — — —


"Kalian mau keliling lagi?" Tanya (Name).

Upi mengangguk antusias, "Ayok jalan-jalan lagi"

"Aku disini aja, mau istirahat sebentar" Kata Toro nunjuk ke bangku yang ada di bawah pohon.

"Yaudah sekalian titip tas ya!" Kata Amu memberikan tasnya pada Toro.

Yang lainnya juga ikut memberikan barang bawaan mereka pada Toro.

"Ayo (Name)" Ajak Amu.

"Aku disini juga deh, mau istirahat juga" Kata (Name) yang emang lagi agak capek. Kalo kecapean banget nanti malah sakit.

Amu yang ngerti cuma ngangguk aja.

"Yaudah nanti kalau ada yang menarik aku telpon kamu ya" Kata Amu terus ngicir nyamperin temen-temennya yang udah jalan duluan.

Sekarang tinggal (Name) sama Toro lagi berduaan di bangku bawah pohon, istirahat sambil ngadem.

(Name) heran, dari tadi Toro diem aja, cuma ngeliatin hp nya terus dari awal mereka jalan-jalan sampe sekarang.

"Toro...?"

Toro noleh, "Kenapa (Name)? Mau minum?"

"Gak usah Toro" Kata (Name) melihat Toro yang mau ambilin minum.

Toro jadi natep (Name) bingung.

"Kamu keliatannya cemas banget, kenapa emang?" Tanya (Name).

Toro awalnya diam, sampai akhirnya berucap kembali. "Gak kenapa-napa kok"

"Gak mungkin lah. Cerita aja kalo ada masalah"

"...."

(Name) masih setia nungguin Toro.

"Sebenarnya aku khawatir sama ibuku. Akhir-akhir ini ingatannya semakin parah, bahkan dia lupa makan atau aktivitas lainnya" Jelas Toro, wajahnya tampak sendu.

(Name) yang denger jadi ikutan sedih. Dia tau keadaan ibu Toro yang tidak ingat dengan anaknya sendiri, Toro.

(Name) jadi bersyukur juga masih punya ibu yang ingat anaknya, bekerja siang malam demi dirinya. Walaupun ada sedikit konflik diantara mereka, itu ibunya lakukan juga demi kebaikan (Name) sendiri.

Ngeliat Toro yang malah makin sedih bikin (Name) jadi gak enak. (Name) juga gak tau kalo ternyata karena ibunya Toro.

"Gak usah sedih Toro, ibumu pasti inget kamu kok!" Kata (Name) berdiri dan duduknya lalu berdiri di hadapan Toro.

(Name) menangkup wajah Toro dengan kedua tangannya dan tersenyum lebar.

"Walaupun keadaan ibumu sekarang begini, aku yakin, di dalam hati kecilnya yang paling dalam, pasti dia inget kamu sebagai anaknya" Ucap (Name) melebarkan senyumannya.

Toro terdiam melihat senyuman (Name). Wajahnya kini sudah memerah bagaikan tomat matang yang siap di panen.

Angin berhembus menerbangkan helaian rambut abu-abu muda panjang yang tergerai. Dedaunan kering yang berjatuhan juga ikut berterbangan terkena tiupan angin yang lewat.

Wajah cantik pahatan tuhan yang begitu manis dan cantik membuat Toro jatuh hati pada seorang gadis di hadapannya.

'Kamu memang cocok jadi menantu ibu... Dan jadi wanitaku seumur hidup' Batin Toro tersenyum.









Sugar!〖Wee!!! x Sugawara!Reader〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang