Ch 44 || Imut

1.3K 214 15
                                    

Warning!!!
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen

— — — — — — — — — —
Happy Reading
— — — — — — — — — —


Setelah selesai beribadah, Upi, Amu, Kiki, dan Toro kembali ketempat dimana Sho dan (Name) menunggu.

Di tempat (Name), Sho terlihat sudah bangun dari tidur siang singkatnya, dirinya tengah sibuk mengelus-elus bulu kucing oyen yang kebetulan lewat.

(Name) yang melihat teman-teman lainnya datang menghampiri mereka langsung bangun dari duduknya dan menepuk-nepuk bagian belakang roknya.

"Udah selesai?" Tanya (Name).

"Udah!" Sahut Amu dan Upi bersamaan.

"Kalian masih mau lanjut jalan-jalan?" Tanya Sho yang bangun dari duduknya sambil membersihkan tangannya dari bulu kucing.

"Iya dong~" Seru Amu.

"Ayo let's go!" Upi berseru semangat memimpin jalan.

Di tengah-tengah acara keliling mereka, akhirnya mereka mampir di sebuah toko yang menjual bando unik.

Saat masing-masing sibuk melihat-lihat bando di sana, (Name) meminta Amu memakai sebuah bando telinga kucing yang menurutnya akan lucu jika dipakai oleh Amu.

Awalnya Amu menolak, tapi karena paksaan dari (Name) akhirnya Amu nurut deh.

"Sho pake juga!" Kata Upi tiba-tiba memberikan bando telinga kucing pada Sho.

"Aku gak ma--"

"Iya Sho, kamu pasti lucu" Kata (Name) berbinar.

Dan pada akhirnya Sho nurut deh.

'Demi (Name) seneng'

Dengan wajah penuh keterpaksaan, Amu dan Sho memakai bando yang diberikan temannya.

Upi seketika langsung memekik girang melihat penampilan Amu dan Sho. Kiki dan Toro yang penasaran ikut menghampiri mereka.

"Pfffft--"

Upi tersenyum, mengangkat kamera hpnya dan memotret Amu dan Sho.

Kiki menutup mulutnya menahan tawa, agak terkejut dengan penampilan kedua temannya.

(Name) menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tertawa kecil melihat Amu dan Sho.

Toro hanya speechless.

"AHAHAHAHA APAAN NIH KOK LUCUNYA KOMPAKAN?!" Upi yang sudah tidak bisa menahan tawanya akhirnya tertawa dengan keras.

Amu dan Sho menatap datar teman-teman.

"Ah ini apaan sih?! Gak suka!" Kata Amu melepas bandonya.

"Kalo gak suka kenapa dipake?" Tanya Upi yang juga ikut memakai bando telinga kelinci.

"(Name) yang minta" Kata Amu.

"Kenapa dilepas? Padahal kamu lucu banget lho" Kata (Name).

"Gak keren! Kamu aja yang make!" Kata Amu memberikan bandonya dan kemudian pergi mencari benda lain.

Di sisi lain Toro tengah mencoba memakai bando beruang.

"Gak cocok" Kata Upi.

"Oh?"

Sho justru malah diam menatap bayangan dirinya di cermin sambil memegang bando telinga kucingnya.

'Aku udah lucu di mata (Name)?' Batin Sho bertanya-tanya.

"(Name) coba pake dong" Pinta Kiki yang tiba-tiba muncul dibelakang (Name).

"Eh? Aku make?" Beo (Name) menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lah, Lihat nih, aku juga pake" Kata Kiki menunjuk tangannya ke bando kucing yang ia pakai.

"Err... Oke" Dengan agak ragu (Name) memakai bando yang tadi dipakai Amu.

"B-begini?" Tanya (Name) dengan malu-malu kucing.

Kiki yang melihat itu langsung menutupi rona merah wajahnya dengan sebelah tangannya, tangannya yang satunya lagi sibuk memotret (Name) yang tengah memakai bando kucing.

Toro yang kebetulan liat langsung memalingkan wajahnya sambil ngusap wajahnya pelan.

Tak lama ada Amu yang menghampiri mereka dengan topeng seramnya sambil mengusap-usap kepalanya.

"Toro, emang ini topeng serem ya?" Tanya Amu masih mengusap-usap kepalanya yang masih terbungkus topeng seram itu.

"Lumayan sih" Kata Toro.

"Kamu dapet itu darimana?" Tanya (Name) berjalan disamping Toro.

"Disana" Amu menunjuk kearah tempat ia menemukan topeng tadi.

Saat Amu tengah lengah karena menoleh kearah lain, Kiki mengambil kesempatan itu dengan mengecup kepala (Name) dari belakang, tapi itu disadari oleh Toro.

Toro yang melihat itu langsung shock terkejut.

Menyadari apa yang telah ia lakukan, Kiki langsung meninju dirinya sendiri lumayan keras.

Buag!

(Name) dan Amu yang mendengar suara pukulan langsung menoleh kearah Kiki dan menatapnya bingung.

Toro yang tau apa yang terjadi langsung mendorong Kiki menjauh.

"(Name), hari ini kamu harus lebih jaga jarak dari Kiki oke?" Kata Toro tiba-tiba tanpa menjelaskan alasannya.

"Eh... O-oke...?" Sahut (Name) masih bingung.

"Mereka kenapa?" Tanya Amu.

"Ntah lah..."













Selesai melihat-lihat di toko aksesoris, mereka berenam melanjutkan kembali acara jalan-jalan mereka.

"Ini cuma perasaanku aja, atau emang kalian keliatan makin kecil ya? Atau aku yang makin tinggi ya?" Kata Upi tiba-tiba menatap Amu, Sho, dan (Name).

"Maksud?" Amu tak terima.

"Iyaa, kemarin tinggimu udah hampir sekuping aku, sekarang jadi seleher" Kata Upi membanding-bandingkan tingginya.

"Pendeck" Ejek Upi.

Sho cuma diem lanjutin jalannya.

Kalo (Name) udah biasa di panggil begitu, gak heran juga banyak orang nabrak atau nyenggol dia, pasti alesannya gak keliatan.

"Coba kalau Sho, wah masih lebih tinggi aku" Upi tiba-tiba udah ada di samping Sho dan membandingkan tingginya.

Upi tertawa meremehkan, "Cowok kok pendek?"

Sho ikut menyeringai, "Cewek kok tepos?"

*Ugh... Aya ter-ohok

"BODY SHAMING LU!!!" Teriak Upi mencoba memukul Sho tapi ia terus menghindar.

Duak!

Dan akhirnya Upi yang kena tonjok Sho.

Tiba-tiba telinga Sho langsung di tarik (Name) yang tiba-tiba muncul di sampingnya.

"Sho! Kamu gak boleh nyakitin cewe!" Tegur (Name).

Upi langsung ngadu ke (Name).

"Tuh liat, (Name)! Masa Sho nonjok aku!" Kata Upi sambil menunjuk-nunjuk Sho.

(Name) menglelah.



























To be continued!

Sugar!〖Wee!!! x Sugawara!Reader〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang