Ch 29 || Bareng

1.6K 253 0
                                    

Warning!!!
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen

— — — — — — — — — —
Happy Reading
— — — — — — — — — —


Di pagi hari yang sejuk.

Di depan rumah (Name) ada Amu yang lagi nungguin (Name) keluar.

Gak lama (Name) keluar rumah sambil membawa sesuatu.

"Pagi Amu, aku lama ya?" Tanya (Name).

"Nggak kok, aku juga baru dateng." Kata Amu.

"Oh ya udah, ini aku dibawain bakpao nih masih anget. Ayo makan bareng" Kata (Name) ngasih bungkusan yang dia bawa.

"Beneran nih? Makasih (Name)!" Amu langsung ngambil bakpao dari (Name).

Amu dan (Name) berangkat ke sekolah bareng sambil makan bakpao yang di bawa (Name).

Angin pagi dingin berhembus kencang membuat tubuh terasa sangat dingin.

"Dingin banget ya hari ini" Kata (Name) mengeratkan pegangannya pada bungkusan bakpao.

"Iya, hari ini udaranya dingin banget." Balas Amu sambil memakan bakpao nya yang ke sekian.

"Bukannya di Jepang bisa lebih dingin dari ini? Kan kamu orang Jepang." Tanya Amu.

"Iya sih, tapi mungkin karena aku udah di Indonesia dari kecil jadi terbiasanya sama iklim tropis" Kata (Name).

"Iya juga ya..."

Tiba-tiba seekor anak kucing datang menyenderkan tubuhnya ke kaki (Name). Anak-anak kucing lainnya ikut muncul dari tempat sampah di dekat mereka.

"Iiihhh anak kucingnya lucu!" Gemas Amu mengelus-elus bulu salah satu anak kucing.

"Meng, mau bakpao gak? Enak lho masih anget" Kata (Name) mengambil bakpao isi daging dan membaginya menjadi dua.

"Makannya satu berdua ya" Kata Amu ikut memberikan bakpao.

"Ngaong?"

Saat lagi mengelus-elus kepala anak kucing yang sedang makan tiba-tiba tangan (Name) di gigit anak kucing tadi.

"Tanganku jangan dimakan, kucing nakal" Kata (Name) berusaha melepaskan gigitan kucing itu.

"Heh bakpaonya yang dimakan!" Kata Amu menarik kucing yang menggigit (Name) tapi gak mau lepas.

"Lepas kucing jele!" Amu masih menarik paksa kucing tadi.

"Gamw"

"Gak usah kasar begitu Amu"

Sepasang tangan mengambil alih kucing yang menggigit tangan (Name) dan langsung melepaskan gigitannya.

"Kamu gak papa?"

Amu dan (Name) melihat pelaku orang yang mengambil kucing tadi. Itu Enzo.

"....."

"Gak papa, makasih banyak" Kata (Name).

'Eum... Siapa ya? Aku lupa' Batin Amu terkena sinar ketampanan Enzo.

"Tanganmu gak kenapa-napa tuh, (Name)?" Tanya Enzo melihat tangan (Name).

"Gak apa-apa kok, asal kucingnya nggak rabies" Kata (Name) mengacungkan jempolnya dengan tangannya yang bercucuran darah.

'Oh iya, namanya Enzo.' Batin Amu yang baru ingat.

"Oh oke"

"Enzo mau bakpao? Enak lho masih anget" Tawar (Name) menyodorkan bungkusan bakpaonya.

"Ngga usah, (Name). Buat kamu aja" Tolak Enzo halus.

"Gak boleh nolak, aku maksa nih" Kata (Name) menyodorkan sebuah bakpao ke depan wajah Enzo sambil tersenyum.

'....... Manis' Batin Enzo berbunga-bunga melihat senyuman (Name).

Amu memotret adegan tadi. Lumayan buat bahan gibah bareng Upi.

'Sip, kapal baru berlayar!' Batin Amu senang melihat hasil jepretannya.

"Mau jalan bareng?"

"Ayo gapapa bareng"

"Ok"

"Ayo Amu jalan, jangan main hp mulu"

"Siap mama!"























Di tempat lain....

Zuu—ung

Secara tiba-tiba insting ketiga cowok yang lagi sarapan buryam merasa tidak enak.

"Entah kenapa gua ngerasa tercuri" Kata Kiki merasa kesal.

"Jangan-jangan ada yang ngambil piring klub ku" Kata Toro yang juga merasa sama.

"Wiskas klub ku di curi?" Guman Sho dengan aura gelap.

"Jangan-jangan gitarku?" Kata Kiki kesal.

































To be continued!

Sugar!〖Wee!!! x Sugawara!Reader〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang