Tentang pengkhianatan dan kebohongan membuat sebuah keluarga yang begitu harmonis dan penuh kasih sayang menjadi hancur berantakan.
Kebencian
Amarah
Kecewa
Sakit hati
Itu yang dirasakan olehnya saat mengetahui kebenaran tentang dirinya dari sang gr...
Mobil Audi i8 berwarna putih berhenti tepat di loby MB company.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan sigap satpam yang bertugas berjaga di loby langsung membukakan pintu pengemudi mobil tersebut.
" Selamat datang nona Irene." Sapa satpam pada Irene yang baru saja keluar dari mobil tersebut.
Irene hanya menganggukkan kepalanya menjawab sapaan satpam tersebut.
Dia kemudian masuk kedalam perusahaan milik adik ketujuhnya itu dengan wajah dinginnya.
Semua staf yang melihat kedatangan Irene langsung membungkuk hormat pada kakak pertama nona muda mereka.
Irene hanya menganggukkan kepalanya membalas sapaan para staf MB company hingga dia sampai kedepan lift khusus untuk CEO MB company.
Irene menekan tombol up untuk membuka lift tersebut, setelah terbuka Irene langsung masuk dan memencet tombol dengan angka 40 dimana ruangan Lisa berada.
Sedari tadi Irene menghela nafas sambil menunggu lift itu tiba di lantai 40.
Sedari tadi pagi pikiran Irene tidak tenang, dia terus dihantui perkataan eomma dan appanya.
Dan seharusnya dia sebagai anak pertama bisa menjadi penengah untuk adik-adiknya dan memberikan pengertian pada ketujuh adiknya.
Bukan malah dia juga ikut mendiamkan Lisa hanya karena Lisa berhasil lulus di universitas impiannya.
Selama di kampus pun tadi Irene tidak tenang dan terus merutuki dirinya sendiri yang malah ikut bersikap kekanakan seperti adik-adiknya yang lain.
Sekarang Irene sadar kalau sikapnya selama seminggu ini salah, seharunya dia yang merangkul adik-adiknya bukan malah ikut mendiamkan salah satu adiknya.
Jadi setelah jam kuliahnya berakhir Irene langsung ke MB company untuk meminta maaf dan mengajak adiknya makan siang bersama.
Ting
Pintu lift terbuka saat sudah sampai di lantai 40, Ki-yong yang melihat kedatangan Irene langsung berjalan kearah Irene.
" Selamat siang nona Irene." Sapa Ki-yong membungkuk hormat pada Irene.
" Apa Lisa ada di ruangannya uncle?" Tanya Irene to the point.
" Ne nona Lisa ada di ruangannya, dia sedang menyiapkan berkas yang akan dibawa ke Inggris Minggu depan." Jawab ki-yong.
Deg
Irene terdiam dia tempatnya saat mendengar kalau adiknya itu memang sudah mantap untuk melanjutkan pendidikannya di Inggris.
Ki-yong memperhatikan semua tingkah laku Irene, dia hanya bisa menghela nafasnya karena dia yakin pasti saudara nona mudanya tidak setuju dengan keputusan yang diambil oleh nona mudanya.
" Nona Irene apakah kita bisa berbicara sebentar?" Tanya Ki-yong.
" Eoh?" Irene sedikit tersentak dengan permintaan Ki-yong tapi karena melihat tatapan serius dari Ki-yong Irene menganggukkan kepalanya.