01

6.1K 363 12
                                    

Vejthani Hospital Bangkok, Thailand

Marco memandang sendu cucunya yang sudah hampir enam bulan ini berada diruang PICU karena kondisinya yang kritis saat dilahirkan.

Marco memandang sendu cucunya yang sudah hampir enam bulan ini berada diruang PICU karena kondisinya yang kritis saat dilahirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatinya sangat sakit melihat kondisi cucunya yang sampai saat ini masih terbaring didalam ruangan itu.

Marco sudah kehilangan putri satu-satunya dan dia tidak akan sanggup lagi jika harus kehilangan cucunya.

Putrinya menghembuskan nafas terakhirnya beberapa menit setelah berhasil melahirkan.

Pendarahan yang dialami putrinya membuat putrinya tidak bisa bertahan, bahkan putrinya belum sempat memeluk dan memberikan asi pertama untuk anak yang baru saja dia lahirkan.

" Sayang bertahanlah hmm, granpa mohon sayang bertahanlah. Jangan tinggalkan granpa baby, granpa tidak punya siapa-siapa lagi selain baby jadi granpa mohon bertahanlah sayang." Lirihnya mengelus kaca yang membatasi antara dirinya dengan cucunya.

Tak
Tak
Tak

" Tuan Marco."

" Bagaimana perkembangan cucuku dokter?"

" Keadaan cucu anda sudah sangat stabil tuan dan besok pagi sudah bisa dipindahkan keruang rawat serta jika kondisi cucu anda terus stabil kemungkinan cucu anda Minggu depan sudah bisa keluar dari rumah sakit."

Mendengar hal itu Marco tidak bisa menahan air matanya karena akhirnya cucunya bisa keluar dari ruangan mengerikan itu.

" Terima kasih dokter, terima kasih."

" Jangan berterima kasih kepada sya tuan, saya hanya menjalankan tugas saya sebagai seorang dokter. Tapi berterima kasih lah kepada Tuhan dan juga cucu anda adalah anak yang sangat hebat dan kuat, dia berjuang melawan takdir."

" Terima kasih sayang, sudah mau berjuang granpa berjanji akan menjaga baby dan tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti  baby, granpa berjanji sayang."

Sesudah melihat kondisi cucunya Marco kembali ke rumah miliknya untuk menyiapkan kamar untuk cucu satu-satunya itu.
.
.
.
.

Sesudah melihat kondisi cucunya Marco kembali ke rumah miliknya untuk menyiapkan kamar untuk cucu satu-satunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TSUNDERE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang