9. Dunia ketiga

1.1K 95 12
                                    

Sabtu pagi, jhoson sudah berkendara menuju sebuah rumah sakit, tentu dia sendiri, dia ingin melihat benar atau tidaknya yg di katakan oleh ratu.

"Permisi, apa ada pasien yg bernama bianca?" Tanya nya pada resepsionis yg berjaga.

"Bianca? Tidak, emm... Sebelumnya siapa anda?" Tanya resepsionis itu.

"Gini, kemarin ada orang bernama ratu yg mengatakan kalau bianca di pindah ke rumah sakit ini, dia bilang dia ada di ruang lavender." Jelas jhoson.

"Oh, sebentar" jhoson hanya melihat resepsionis itu berbicara lewat telepon, lalu kembali tersenyum ke arah jhoson.

"Pasien bernama bianca flora jeslyn ada di ruang lavender kamar nomor 15, ada di paling ujung" ujar nya di angguki jhoson.

Pria itu pergi ke lantai 5 untuk sampai di lorong lavender, sampai di sana benar benar sepi, di situ hanya ada 1 atau 2 suster yg bolak balik, tidak seperti di lantai bawah. Sampai di kamar nomor 15 jhoson terdiam.

Ceklek

Pintu di buka dari dalam, jhoson terkejut melihat samuel di sana, ini kali pertama dia bertemu lagi dengan samuel yg selama ini menghilang.

"Ngapain lo disini?" Tanya samuel bersedekap dada.

"Lo sendiri ngapain di sini?" Tanya balik Jhoson pada Samuel.

"Oh atau ratu dah ngasih tahu sama lo ya Bagus deh kalau misalkan lo tau. Tapi jangan harap lo bisa nemuin dia" setelah itu Samuel kembali masuk dan mengunci pintu dari dalam.

"Eh elo udah datang. Kenapa nggak masuk sih kan tinggal masuk" ujar seorang gadis yang baru saja datang.

"Pintunya dikunci" ucap jhoson menunjuk pintu dengan dagunya.

Ratu, gadis itu menggangguk. Berjalan ke arah pintu lalu mulai mengetoknya.

Tok... Tok... Tok...

Tak ada sahutan, membuat ratu menghela nafasnya.

Tok... Tok... Tok...

Masih sama, hal itu membuat ratu kesal setengah mati.

Brak... Brak.. brak...

Tak perduli lain ratu mengetuk kasar pintu itu dengan berteriak.

"Buka muel. Lo mau gue tendang hehh"

Ceklek.

Samuel pun membuka pintunya meringis melihat ratu menatapnya tajam.

"Mulai nakal hmm..." Ratu menjewer telinga samuel membuat pria itu meringis, sedangkan jhoson terkekeh. Baru kali ini ada yg berani menjewer telinga samuel.

"Sakit, awwhh... Ya ampun" ratu hanya menatap samuel tajam lalu menarik jhoson masuk.

Tubuh jhoson kaku melihat bianca ada di sana. Tubuhnya kurus, alat bantu pernafasan menempel di tubuhnya. Di sampingnya terdapat monitor yang menampilkan detak jantungnya.

"Harusnya bukan gue yang lu bawa" ujar jhoson mendekat dengan mengelus tangan pucat flora

"Harusnya lo bawa Daniel ke sini bukan gue gue bukan apa-apa dia tapi Daniel... Dia sahabat kecilnya, dia punya sebuah kenangan bareng sama Bianca."ujar jhoson mengelus pipi Bianca yang putih pucat.

"Maksud lo?" Tanya ratu ikut mendekat di samping ranjang Bianca.

"Gue juga baru tahu kalau misalkan Daniel itu teman kecil dia. Itu pun gue nggak sengaja tahu. Dan ada sebuah janji yang belum ditepati antara keduanya" jelas jhoson.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang