4. Dunia Kedua

1.9K 180 1
                                    

Tak terasa hari perayaan lampion pun tiba, flora dengan di bantu para dayang untuk berdandan. Saat ini flora ada di kamarnya seorang diri, baru saja flora menyuruh hanna untuk mengambilkan makan karna yg lain nya sudah berangkat.

"Sis kenapa alurnya jadi maju ya? Terus harusnya juga lucy ga kesini kan" ujar flora menatap kebun bunga milik ibunya, karna balkon tepat mengarah ke sana.

"Itu karna semua alur sudah lebih dulu hancur tuan" flora mengangguk lalu berbalik kala merasa ada seseorang.

"Ternyata kau sangat peka" ujar pria yg ada di kamarnya itu, flora menyirit melirik pintu yg masih tertutup. Flora tebak pria itu menggunakan teleportasi.

"Sopankah anda masuk ke kamar seorang wanita yang mulia" pria berumur 28 tahun itu terkekeh membuat flora memutar bola matanya malas.

"Saya tak sengaja sampai di sini... hmmm... kamarmu tidak buruk juga" ujar nya membuat flora acuh.

"Ahh... maaf nona saya tidak tau jika ada yang mulia kaisar di sini" ujar hanna terkejut mendapati wilham duduk di kasur nona nya itu.

"Tidak apa, ini bukan salah mu" ujar flora mendekati hanna mengambil nampan yg hanna bawa.

"Apa kau tak mau memberi salam padaku dayang hanna" tanya wilham dengan tersenyum miring. Membuat hanna gelagapan.

"Sal...."

"Tidak perlu hanna, pria sepertinya tidak pantas di beri salam, lihatlah tingkahnya yg masuk ke kamar seorang wanita sembarangan sungguh bukan mencerminkan sikap ke kaisaran" potong flora tersenyum miring.

"Ta-tapi nona..."

"Apa kau mau saya lengserkan dari sini hehh" ujar flora melempar asal bola api hitam hingga membakar sedikit bagian baju hanna.

"Kau gila lady veronica" komentar wilham menatap datar flora.

"Aku tidak suka di bantah" sahutnya lalu memakan makanan yg tadi di bawa hanna.

"Pergilah, dan katakan pada ibunda kalau aku akan menyusul ke danau" ujar flora selesai makan.

"Baik nona, saya dayang hanna ijin undur diri" ujar hanna lalu pergi meninggalkan keduanya.

Di sisa keheningan ini, flora menatap tajam kaisar wilham.

"Ada apa anda sampai susah susah menemui saya seperti ini, apa anda terlalu penasaran dengan saya?" Tanya nya dengan menatap kaisar wilham sinis.

"Hmm... kau cukup menarik, hingga aku melakukan hal gila dengan membohongi aldrick" ujar kaisar wilham.

"Berbicara mengenai aldrick, aku ingin memberi tau sesuatu" ujar flora mendekat dan duduk di samping kaisar wilham.

"Apa yg ingin kau beri tau lady veronica?"

"Aldrick mata mata duke arnorld, sudah 2 kali saya memergokinya pergi ke kastil duke arnorld di wonderland" kaisar wilham menatap penuh selidik flora.

"Apa anda mencoba menjatuhkan nama tangan kanan saya lady veronica?" Tanya kaisar merasa jika yg di ucapkan nya itu tidaklah benar.

"Pergi ikuti dia lusa mendatang, dia akan pergi ke wonderland secara diam diam setelah 14 hari sekali untuk melapor perkembangan istana di tangan anda yang mulia kaisar" ucap flora lalu mengangkat tangan kirinya.

Ctaak

Cling

Dalam sesaat mereka ada di danau fortuna, dimana tempat mereka akan melepas lampion, dengan kaisar wilham yg sudah duduk di singgasananya serta flora yg duduk di sebuah kursi yg ada di sampingnya.

"Seharusnya aku yg melakukan teleportasi, agar mereka memberiku salam lady veronica" geram kaisar wilham menatap rakyatnya yg sibuk tak menyadari dirinya sudah ada di singga sana.

"Ck, jangan gila hormat yg mulia, anda terlihat tidak cocok dengan wajah datar itu" decak glora lalu mengkode kesatria untuk mengumumkan adanya mereka di sini.

"PERHAAATIAAANN.... YANG MULIA KAISAR WILHAM ALEXANDER SERTA LADY VERONICA FLORA BRAGANZA TELAH TIBA" sontak seluruh menatap singgasana flora memamerkan senyum tipis sedangkan kaisar wilham dengan wajah datarnya.

"Salam kepada yang mulia kaisar wilham alexander semoga anda selalu di berkati oleh yg mana kuasa" salam rakyat serempang dengan menunduk. Lalu tak lama datang ibu suri membuat flora berdiri dari duduknya.

"Berdirilah kalian, salam kepada ibu suri iceland, semoga tuhan memberkati anda" salam flora ketika melihat ibu suri ada di depan nya.

"Salam kembali untukmu lady veronica" balas ibu suri dengan mengelus kepala flora.

"Kembali lah ke aktifitas kalian, kami akan memulai jika semua siap" teriak lantang wilham membuat ibu suri dan flora menoleh.

"Apa kau pergi bersama marquess dan marchioness, veronica?" Flora menggeleng pelan.

"Yang mulia kaisar mendatangi saya hingga berakhir kami ada di sini yang mulia ibu suri" ujar flora menunduk sopan.

"Panggil saja ibunda, ada apa denganmu son sampai mendatangi lady veronica?" Tanya delucia penuh selidik pada wilham yg masih menatap datar flora yg sedikit cekikikan.

"Ibu yang mulia kaisar akan malu jika anda bertanya seperti itu, biar hamba ijin menjawab" sahut flora dengan terkekeh kecil.

"Tidak perlu banyak berbicara, pergilah ke keluargamu kita akan memulai acaranya" potong kaisar wilham menuntun delucia ke kursinya membuat flora berdecak kesal.

"Kemarilah veronica, temani ibu untuk hari ini" pinta delucia tentu saja di angguki flora.

Perayaan lampion pun di mulai, satu persatu orang melepas lampion mereka termasuk flora, sebelum itu masing masing dari mereka membuat permohonan.

Sebuah cahaya menyilaukan datang setelah para lampion terbang, mereka sedikit memejamkan matanya hingga melihat seorang dewi yg menatao mereka dengan senyum manisnya, lalu para rakyat menunduk memberi salam, begitu juga kaisar wilham dan delicia.

"Salam kepada dewi fortuna"

"Salam kembali untuk kalian" jawab dewi fortuna, lalu matanya menatap flora yg merunduk.

"Terima kasih untuk kalian telah memberi permohonan, untuk tahun ini saya dengan senang hati akan mengabulkan permohonan tanpa terkecuali" ujar nya membuat rakyat iceland sedikit bersorak.

"Kembali lah ke kediaman kalian, sebentar lagi zeus akan menurunkan hujan untuk para petani iceland" ujar dewi fortuna lalu menghilang setelah sebuah cahaya menyilaukan melahapnya.

Cling

Para rakyat terkejut ketika tiba tiba mereka ada di aula istana. Seluruh rakyat menatap kaisar yg sedikit limbung.

"Nikmati pesta hari ini, kalian akan berada di sini sampai hujan mereda" ujar delucia membuat mereka hanya menurut.

"Ibu, bolehkah saya memarahi putra mu itu? Dia sungguh.... aahhh" ujar flora lalu mentransfer mana miliknya untuk kaisar wilham. Kaisar wilham yg merasa aliran mana merasuki tubuhnya menatao intes flora.

"Salam kepada yg mulia kaisar dan ibu suri mataharinya kekaisaran iceland" suara seseorang membuat mereka menoleh.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang