5. Dunia Kedua

2K 139 0
                                    

"Salam kepada yg mulia kaisar dan ibu suri mataharinya kekaisaran iceland" suara seseorang membuat mereka menoleh.

Flora menoleh menatap lucy yg ada di sana dengan menunduk. Lalu sedetik kemudian flora melirik kaisar yg hanya menatap lucy dan ibu suri yg masih mengelus lengan wilham.

"Sudah yang mulia, kalau begitu, saya pamit undur diri, keluarga braganza pasti sudah mencari saya" pamit flora dengan tersenyum anggun.

"Berhati hatinya lady veronica, di luar tengah hujan" ujar Delucia dengan tersenyum manis.

"Ya ibunda. Saya permisi" flora pun menghilang dengan teleportasi nya. Sedangkan kaisar masih menatap lucy yg masih menunduk.

"Ada apa lady lucyana, hingga membuat anda menghadap saya" tanya kaisar wilham dengan datar.

"Sa-saya ingin meminta tolong pada anda yang mulia, saya tidak tau harus meminta tolong pada siapa, saya ingin kembali ke kedi...."

Cling

Ucapan lucy terpotong dengan datangnya flora kembali, membuat gadis itu terkejut.

"Kau akan pulang adik?" Tanya flora membuat lucy yg awalnya menunduk mendongak menatap senyum manis flora.

"Ayo... kita akan minum teh di kediaman mu" flora menggandeng lucy lalu menghilang begitu saja membuat ibu suri terkekeh melihat nya. Sedangkan kaisar mencoba untuk tidak merekahkan senyum lebar.

"Putraku, apa pendapatmu tentang gadis gadis tadi?" Tanya delucia mengelus lengan kaisar yg duduj di singgasana.

"Dia berbeda dengan yg lain nya" sahut kaisar.

"Siapa yg kau sebut berbeda itu kakak" suara seseorang membuat kaisar wilham menolej, mendapati adiknya yg berjalan ke arah mereka.

"Arzan putraku" pekik delucia memeluk tubuh kekar anak bungsunya itu yg memiliki wajah sama persis dengan anak pertamanya.

Arzan Richolas Alexander
Kembaran wilham, arzan menjabat menjadi panglima perang iceland, dan baru saja dirinya pulang dari perbatasan untuk menyelesaikan masalah di sana.

"Ya, apa ibunda merindukan ku?" Tanya arzan berjalan ke arah kakaknya.. memeluknya juga di balas pelukan oleh kaisar wilham.

"Tentu aku sangat merindukan mu son. Apa kau tidak lelah sendari perbatasan langsung ke sini hmm?" Tanya delucia dengan wajah cemberut membuat arzan terkekeh.

Jika kaisar wilham datar dingin dan kejam, berbeda dengan arzan yg humoris, santai, juga sangat rendah hati.

"Tidak ibu, karna aku merindukan kalian" ungkap arzan.

"Bagaimana masalah di perbatasan adik?" Tanya wilham menatap datar arzan.

"Semua selesai kakak, dan tidak ada nyawa yg di korbankan" ujar nya membuat kaisar mengangguk puas.

Yaa... arzan tak pernah melakukan peperangan jika masalah masih dapat di bicarakan baik baik, dia lebih menggunakan otak dari pada tenaga. Setiap dia pergi ke perbatasan bukan lah untuk berperang namun untuk menyelesaikan masalah dengan otak.

"Apa kakak sudah menemukan permaisuri kerajaan ini kakak? Tanya arzan membuat kaisar mengangguk.

"Aku akan segera menjadikan nya permaisuri" ujar wilham dengan senyum tipis di bibirnya.

"Siapa wanita itu? Apa dia veronica son?" Tanya delucia dengan antusias.

"Siapa veronica ibu?" Tanya arzan merasa tak asing dengan nama itu.

"Aahh... dia lady veronica, dia anak dari marquess chris braganza dan marchioness ariana braganza helton" ungkap delucia masih dengan senyum manisnya.

"Bukan ibu. Bukan lady veronica yg akan menjadi permaisuri, tapi aku tertarik pada lady lucyana" ungkap kaisar wilham membuat senyum di bibir delucia luntur sedangkan arzan yg melihat senyum ibundanya luntur menatap tajam kakaknya.

"Apa kau gila son. Apa yg kau lihat dari anak count itu nak" ujar delucia dengan geram.

Cling...

Tiba tiba saja delucia membawa mereka ke ruang kerja wilham. Agar tak ada yg mendengar pembicaraan nya.

"Ibu, aku jatuh cinta pada lady lucyana bukan lady veronica, jadi dengan persetujuan ibu atau tidak aku akan menikahinya, dan menjadikan nya permaisuri" ujar wilham berdiri dari duduknya menuju jendela menatap luasnya wilayah iceland.

"Bodoh" umpat delucia.

"Kalau begitu jadikan veronica selir agung ibu hanya mau yg terbaik untukmu son" setelah itu delucia pergi dengan menarik arzan.

Di kediaman braganza

Flora duduk di jendela miliknya yg cukup luas, dirinta menatap rintik hujan dengan tersenyum lembut.

"Sis apa yg terjadi selanjutnya? Alu tidak sabar menantinya" ujar flora melirik sekilas layar hologram yg ada disampingnya.

"Ada kejutan untuk anda tuan. Kemungkinan tak lama lagi" ujar sistem.

"Kejutan apa sis? Apa aku akan mendapat emas satu karung?" Tanya flora dengan mata berbinar.

"Bukan tuan. Kita lihat 2 hari kedepan apa yg akan terjadi tuan. Dan saya harap anda menerima nya karna mau tak mau anda harus mencampuri alur dengan berperan sebagai pemeran utama" ujar sistem membuat binaran mata flora meredup.

"Apa kau mengerjaiku sis?"

"Tidak tuan. Kita tunggu 2 hari lagi" flora diam tak lagi menanggapi sistem nya itu. Lalu pergi untuk tidur.

2 hari kemudian

Flora yg sedang ada di taman bersama dengan hanna tengah memetik bunga untuk di jadikan mahkota.

"Hanna kemarilah" hanna yg namanya di sebut pun melangkah mendekati nona nya itu.

Flora tersenyum manis memasangkan bunga itu di atas kepala hanna membuat gadis itu tersentak kaget. Flora terkekeh melihat wajah hanna yg lucu menurutnya.

"Nona veronica, apa yg anda lakukan?" Tanya hanna mencoba melepas rangkaian bunga itu.

"Jangan kau lepas hanna... biarkan ini jadi hadiah pertamaku untuk mu" ujar flora dengan tersenyum manis.. menarik tangan hanna yg masih terkejut untuk duduk di bangku taman.

"Apa kau menyukainya." Tanya flora menatao hanna..

"Ya nona.. ini sangat indah, aku sampai ingin menyimpan nya selama nya nona... eh" sahut hanna dengan antusias lalu tersadar buru buru dirinya berdiri.

"Maaf nona, saya tak bermaksud..."

"Duduklah hanna. Temani saya di sini" potong flora menarik tangan hanna agar duduk di sampingnya.

Tak lama mereka bercerita, kesatria nick menemuinya dengan tergesa gesa.

"Salam nona muda veronica, di dalam ada yang mulia ibu suri ingin bertemu anda, dan saya di utus langsung oleh marquess chris untuk memanggil anda" flora menyirit bingung. Namun tak urung dirinya mengikuti langkah nick.

"Untuk apa ibu suri datang ya?" Gumam flora yg hanya dapat di dengar sistem.

"Ini lah kejutan nya tuan" sahut sistem tersenyum manis.

Sampai di ruang tamu. Flora menghadap delucia, lalu menunduk hormat memberikan salam.

"Salam kepada yang mulia ibu suri matahari kekaisaran iceland" senyum merekah di wajah flora.

"Salam kembali untukmu lady veronica" jawab delucia dengan tersenyum lembut.

"Ada apa yang mulia ibu suri. Menemuiku?" Tanya flora sopan dengan senyum anggun nya.

"Saya ingin kamu menjadi selir agung anak ku lady veronica" ujar delucia membuat flora melotot terkejut, begitu juga kedua orang tua nya, di tambah pria yg baru saja masuk hingga terdiam di ambang pintu masuk.

"Hah?" Itu lah kata yg keluar dari mulut flora seakan waktu terhenti.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang