3. Dunia Pertama

4.1K 367 1
                                    

"Kita putus" suara genta membuat clau melotot, sedangkan flora melirik kumpulan para pria yg menatap mereka dengan tersenyum miring.

______________

"Loh abang pacarnya ka clau?" Tanya flora lalu melepas rangkulan genta.

"Kok kamu bilangnya gitu sih" ujar clau dengan nada manja.

"Lo cuma gue jadiin taruhan" ujar genta membuat mata clau melotot tak percaya, jika dirinya di permainkan.

"Tuan anda mendapat misi.

Membuat pemeran utama merasakan hari bahagia, membuat nya tersenyum tulus.

|yes/no|" suara sistem mengagetkan flora dari keterkejutan nya. Lalu flora mengangguk menandakan dia menerima misi itu.

Plaak

Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan genta. Oh bukan... bukan claudia yg melakukan nya, tapi adiknya sendiri. Genta menatap flora dengan menahan amarah.

"Abang mau balik tampar flo?" Tanya flora dengan nada menantang.

"Ayo abang tampar flo. Rasa sakit yg aku kasih itu ga sebanding dengan rasa sakit ka clau. Abang harusnya mikir sebelum bertindak"

"Buk..."

"Flo meragukan abang yg jadi ketua, ketua punya sifat ga seperti abang, dia berwibawa, dan tau langkah mana yg harus di ambil, dan yg tidak di ambil"

"Dengerin abang dulu flo" ujar genta, untuk pertama kali dirinya memohon. Bahkan banyak dari anak murid sekolah tercenga.

"Minta maaf sama ka clau abang, atau nanti flo bilangin mami" genta meringis merasa malu juga kesal bersamaan pada adiknya yg kelewatan cerdik ini.

"Gu-gue..."

"Aku" potong flora dengan tangan bersedekap dada.

"Maksutnya... a-aku... aku minta maaf" ujar genta dengan menahan malu. Bagaimana bisa leader blue devil meminta maaf pada seorang gadis.

"Minta maaf untuk apa abang? Abang ngomong belum lancar. Ishh" celetuk flora memperlihatkan ekspresi menggemaskan nya.

"Iya iya adik abang ini beneran" ujar genta mencubit pipi flora melampiaskan kekesalan nya pada gadis itu.

"Clau... gue minta maaf ya, gue kalah main TOD jadi gue di kasih tantangan buat pacaran sama lo 1 minggu dan mutusin lo tanoa sebab. Sekali lagi sorry"

"Jadi gue cuma di jadiin bahan taruhan" ucap clau dengan tersenyum sendu serta tatapan kosong.

"Udah kak jangan ngurusin dia.. dia nih ciri ciri cowo buaya yg sukanya mainin hati orang. Gimana kalo kita bolos di kantin, bentar lagi bel kak" ajak flora menarik clau yg menghalau air matanya yg turun beberapa tetes.

Kini di kantin yg sepi , flora tengah duduk dengan caludia yg sibuk memakan es krim nya.

"Kak ini udah cup ke 5 loh.. nanti kaka demam" ujar flora menarik cup es krim yg ada di tangan clau.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang