10. Dunia Kedua

1.5K 113 0
                                    

Di kediaman rose, flora menatap beberapa orang yg ada di sana, termasuk kaisar wilham yg masih sedikit linglung, ingin hati bertanya tapi dirinya terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Jadi aku tidak hilang, aku tidak di culik, tidak juga terculik, aku memang semalam pergi ke kediaman jasmine, karna masih penasaran dengan kalung milik permaisuri" ujar flora menatap wilham yg menatapnya juga.

"Ada yg mau di pertanyakan yang mulia?" Tanya flora tersenyum manis ke arah wilham membuat altezza yg duduk di antara arzan dan tristan itu berdecih pelan.

"Kapan aku menikah? Dan kapan aku menjadikanmu selir agung? Apa yg terjadi? Ada apa sampai aku berasa menjadi orang bodoh yg tidak tau apa apa?" Ujar wilham frustasi hingga mengacak rambutnya.

"Ini salah satu cara kerja mana hitam yg ada di kalung flora, gelang yg aku buat memiliki mana cahaya, yg mana sama kuatnya dengan mana hitam ini." Ujar flora menjelaskan.

"Mana hitam ini hanya dapat di lakukan oleh seseorang yg memiliki elemen kegelapan, mana hitam yg ada di kalung lucyana itu juga memiliki mana putih, yg mana pemiliknya yg memiliki elemen cahaya." Lanjutnya menatap satu persatu orang yg ada di depan nya.

"Jadi kalung itu memiliki 2 mana yg saling berlawanan sekaligus?" Tanya ariana setelah lama berfikir.

"Tidak ibu, mana di dalam kalung itu bekerja sangat rapi, bhkan semuanya terratur, namun pemilik kalung tidak dapat menggunakan elemen nya, maka dari itu cara kerjanya adalah menghipnotis orang lain untuk menjadi tamengnya"

"Lalu nona, dari mana anda tau semua ini? Selama saya mengikuti lady luciana saya sama sekali tidak tau" ujar yoe bertanya.

"Aku bisa merasakan keberadaan mana, dan saat ini di kediaman jasmine tengah terjadi kegaduhan" sahut flora.

"Elemen alam" gumam delucia menatap flora.

"Kau benar benar anak ku kan?" Tanya chris penuh selidik.

"Bukan" jawaban flora membuat mereka tercenga.

'Berapa lama lagi aku ada di sini sis?' Tanya flora dalam hati.

"Sekitar 2 bulan lagi tuan, dan dalam jangka itu anda tidak menyelesaikan masalah ini anda akan kembali ke dunia anda tanpa ingatan"

'Diamlah aku tau' flora mendatarkan wajah nya karna ucapan sistem.

"Lalu dimana veronica?" Tanya ariana, masih sedikit tak percaya.

"Ada, aku akan segera pergi setelah tugasku selesai, termasuk misi utamaku" ujar flora melirik wilham

"Udah urusan itu tidak penting ibu, aku tidak akan melakukan apa apa pada tubuh anakmu" uhar veronica.

"Kembali ke topik awal. Gelang yg aku buat harus kalian pakai, dan ini kalung duplikat yg sama seperti. Miliku" uhar flora menyerahkan beberapa kalung berbandul matahari pada wanita yg ada di sana termasuk hanna dan yoe.

"Fungsinya?" Akhirnya arzan angkat suara setelah sekian lama terdiam.

"Di dalam kalung itu terdapat mana hitam dan putih yg sama dengan milik lucyana, kita akan membuatnya seolah bermain dengan bayangan. Emm semacamnya. Semua harus tetap berpura pura layaknya apa yg terjadi, dan kaisar tetap harus menyayomi lucyana"

"Kenapa saya?" Wilham ingin protes.

"Itu karna yang mulia lah tameng kuat lucyana. Gini...." flora menjelaskan rencananya secara jelas. Mereka yg mendengar takjub akan itu.

"Setelah semua selesai, kau akan jadi permaisuri utama iceland" ujar wilham membuat flora tersenyum manis.

"Menjauhlah dari kekasihku yang mulia" pekik altezza membuat senyum di bibir flora luntur.

"Al... kamu harus ingat, aku tk akan selama di sini, kalaupun aku menjadi permaisuri, itu bukan aku tapi veronica." Bisik flora pada altezza yg sini ada di depan nya.

"Kalian bisa kembali, dan berpura pura jika aku di kurung kaisar di bawah tanah. Aku akan menyiapkan rencana lebihnya, waktu ku tidak banyak" ujar glora membuat mereka mengangguk.

"Kaka" setelah semua pergi kini tinggal tristan yg hendak keluar, namun flora lebih dulu mencegatnya.

"Aku hanya ingin berterimakasih padamu" ujar flora tersenyum manis.

"Untuk?"

"Semuanya. Aku harap kaka dapat menganggapku adikmu, aku Zeflora Anindya" ujar nya mengulurkan tangan nya.

"Kau tetap adikku" ujar tristan memeluk flora sayang.

"Boleh flo minta tolong?"

"Katakan" tristan mengelus pipi flora.

"Jaga veronica setelah aku pergi" ujar flora lalu sedetik kemudian flora menghilang dengan teleportasi nya... hingga kini tristan mengelus bayangan.

"Dasar anak itu" gumam tristan lalu keluar kamar flora.

Di tengah hutan.

Siapa sangka hutan lebat yg mengelilingi kaisar iceland terdapat danau yg indah bersih seperti terawat walau banyak rumput liat di sekitar danau namun tidak mengurangi keindahan alam ini.

Saat ini flora ada di sana dengan duduk di rerumputan memandang penuh pikiran ke arah danau yg indah. Jarinya ia gerakan untuk membuat danau terlihat lebih nyaman.

"Kenapa hidup ku penuh drama astaga" ujarnya lalu menjatuhkan diri di rerumputan dengan tangan masih bermain main dengan angin.

"Anda tau tuan...."

"Tidak" sontak sistem mendatarkan wajahnya kala flora memotong ucapan nya

"Saya belum selesai berbicara tuan"

"Oh... lanjutkan" suruh flora seenak nya membuat sistem ingin cepat cepat pergi dari tuan nya itu.

"Anda tau....."

"Bacot, tinggal bilang kok aelah" ujar flora emosi, efek gabud serta malas mendengar suara robotics sistem yg selalu sukses membuatnya ingat jika ia meninggalkan keluarganya.

"Huhhh.... anda ada bersama saya di sini, bukan lah suatu kebetulan, semua sudah di rencanakan agar anda menjabat cinta sejati anda. Dalam 2 kehidupan yg sudah kita lewati anda sama sekali belum menemukan cinta anda, hanya muncul rasa nyaman pada tokoh tertentu." Ujar sistem panjang lebar.

"Jadi aku ada di sini itu karna untuk mencari cinta sejati aku?" Tanya flpra kembali memandang pohon mencari pohon yg cocok untuk berteduh karna sepertinya dewa zeus akan menurunkan hujan di sini.

"Ya tuan. Dan mungkin jika anda mendapat cinta sejati anda, anda akan kembali ke kehidupan anda" flora mengangguk, lalu tersenyum manis.

"Tidak buruk" ujar flora, membuat sistem tersenyum senang, namun sedetik kemudian sistem di buat melongo dengan apa yg flora lakukan dan katakan.

"Sepertinya ini pohon cocok untuk aku buat tempat berteduh, karna hujan akan turun" ujarnya dengan mulai membuat rumah pohon dengan sihir.

"Tau begitu tak perlu saya susah susah menjelaskan" gumam sistem memandangi tuan nya yg sibuk dengan kesenangan nya sendiri.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang