13. Dunia ketiga // end

1K 74 0
                                    

1 tahun berlalu begitu saja, saat hari itu fakta tentang bianca masih hidup membuat bestari dan arman senang, sedangkan rose dia masih jadi incaran polisi karna beberapa bulan lalu ratu melaporkan perbuatan rose pada polisi, ternyata rose juga pengonsumsi narkoba, dan hal itu menjadi kan gadis itu incaran polisi

Arman, bestari, maupun cakra acuh kepadanya, itu lah sebabnya mereka bertiga tak mengakui jika mereka keluarga rose.

Di sebuah ruangan. Terdapat 2 orang tengah terlelap, lebih tepatnya tertidur panjang, dalam 1 hospital bad itu terdapat 2 orang yg masih setia memejamkan matanya.

Alat penunjang hidup tertempel di badan mereka, di samping nya terdapat monitor yg memperlihatkan detak jantung mereka yg nyaris tak berdetak.

Ceklek

Pintu di buka oleh 2 pasangan yg akan melangsungkan pertunangan, bahkan mereka masih mengenakan gaun serta jas.

"Kalian kapan bangun?" Tanya gadis itu

"Kamu ga boleh nangis " ujar pria di sampingnya.

"Tapi cakra, mereka ga bangun bangun. Sedangkan kita mau tunangan" ujar gadis itu yg tak lain ialah ratu.

"Bia dan muel akan segera bangun" ujar cakra menenangkan ratu.

Kebiasaan ratu jika masuk ke ruangan ini pasti akan menangis tanpa henti. Ratu dengan sedikit terisak meletakan buket bunga di antara keduanya, tepatnya di tangan yg saling bertautan.

Yaa ini lah alasan mengapa mereka di tidurkan dalam 1 kasur, karna tangan flora dan samuel tidak bisa di lepaskan, bahkan pasca tengah Operasi, tangan mereka masih saling bertautan.

Awalnya membuat para suster dan dokter kerepotan, tapi beruntung mereka melewati masa kritisnya, dan para dokter maupun suster mengakui kalau 2 pasutri itu sangat serasi.

Bahkan awalnya mereka mengira kalau keduanya pasangan suami istri, namun nyatanya, bukan.

"Gue harap kita kembali sama sama" ujar ratu secara tiba tiba suara Alarm membuat keduanya panik.

"Astaga... Kebakaran" ujar cakra menuju pintu, mencoba membukanya, namun nihil pintu terkunci secara tiba tiba.

"Ini sudah di rencanakan" gumam ratu menatap cakra.

Keduanya mundur kala melihat asap masuk melalui celah celah pintu, keduanya mundur hingga sampai di sisi ranjang samuel dan flora.

"Ratu, apa pun yg terjadi, gue harap kita bertemu lagi" ratu hanya diam tubuhnya bergetar, memegang erat tangan cakra.

Buummmm....

Secara tiba tiba ledakan membuat keduanya berpelukan, tangan ratu dan cakra sama sama meraih tangan flora dan samuel, keempatnya sama sama terkena ledakan itu, bahkan ruangan kini penuh dengan api.

Di luar pemadam kebakaran mencoba mematikan api, arman, bestari, rani, gael, serta kedua orang tua ratu berkumpul memanjatkan doa agar anak mereka selamat.

Mereka mendapat laporan jika rumah sakit tempat flora dan samuel di rawat kebakaran.

Tak lama terdengar bunyi ledakan membuat para pemadam kebakaran buru buru pergi ke lantai 5 menggunakan tangga darurat.

Lama memadamkan api, hingga kini api telah padam, dan keluarlah, para pemadam kebakaran dengan 4 kantong mayat. Hanya 4 karna yg lain masih mampu menyelamatkan diri.

Tubuh bestari, rani, dan lina meluruh ke melihat 4 mayat yg tak lain tak bukan anak mereka.

Genggaman di tangan flora dan samuel perlahan terlepas, mereka hangus terbakar, namun masih dapat di kenali wajahnya, 3 ibu yg melihat anak anaknya meninggal terjatuh pingsan.

"Lose" gumam seseorang berhoodie hitam tersenyum miring. Lalu keluar dari kerumunan.

"Selamat tinggal saudara" gumamnya lalu pergi entah kemana.

Kabar duka itu sampai pada andrian dan daniel, keduanya mendengar samuel, cakra, ratu dan bianca meninggal di waktu bersamaan karna kebakaran.

Sedangkan di sisi lain, rumah milik keluarga arman ramai dengan orang orang, mereka menjadikan rumah arman sebagai rumah duka untuk 4 orang itu.

Pemakaman di lakukan dengan duka yg amat mendalam. Bestari dan lina berkali kali pingsan hanya karna tak kuat melihat perginya anak anak mereka.

Pemakaman selesai hingga menjelang sore, para keluarga berdiri di depan 4 makan yg jadi peristirahatan terakhir mereka. Bestari, lina, dan rani masih sama sama menangis. Riani hanya bisa menatap kosong 4 makam di depan nya.

"Semua nya udah berakhir, kalian benar benar menyelesaikan semuanya." Gumam Riani menundukkan kepalanya.

"Kalian hebat, walau dendam kalian belum tercapai sama sekali, kalian sudah bertahan sejauh ini" gumam gael

"Mama... Harap... Hiks... Di dunia selanjutnya.... Kalian berjodoh" gumam bestari.

"Kami harap kalian tidak menyesal ada di antara dunia kejam ini" lanjut lina mencoba tersenyum.

Tak jauh dari sana 3 orang berdiri menatap 4 makam itu, ketiganya hanya bisa melihat dari jauh.

"Kaka gue emang hebat, dia mampu bertahan sejauh ini, bahkan dia belum merasakan apa namanya bahagia" lirih rose yg sengaja datang bersama daniel dan andrian.

"Gue ga nyangka samuel dan cakra akan pergi secepat ini, bahkan ratu mengikuti mereka" gumam daniel.

"Kita emang bener bener antagonis" gumam andrian.

"Tapi dengan begini, kita menyudahi penderitaan mereka yan" ujar daniel.

"Lo bener, kita ga salah buat mereka mati dengan kebakaran yg kita rencanakan" sahut rose.

Yaa... Mereka lah yg merencanakan kebakaran ini.

"Setelah ini kita ke kantor polisi" ujar andrian di angguki daniel dan rose.

Kini semuanya berakhir, ratu tak lagi merasa sakit di acuhkan, cakra tak lagi merasa kesepian karna dia tak sendiri, samuel dia benar benar menepati janjinya untuk mengikuti kemanapun flora pergi, dan flora.... Dia tak lagi merasakan kejam nya dunia.

Kebakaran, kematian mereka, merupakan sebuah rencana yg daniel, andrian, dan rose yg menciptakan. Orang misterius itu ialah rose, dan ketiganya sudah sepakat akan menyerahkan diri ke polisi dengan kasus pembunuhan berencana.

Ketiganya mendekam di penjara, keluarga samuel, ratu maupun cakra dan bianca, tak ada yg tau. Mereka acuh kepada keadaan luar. Mereka hanya berpaku pada sosok anak anak mereka.

"Semuanya sudah berakhir" 4 bayangan menyerupai mereka muncul. Keempatnya tersenyum, lalu secara bersamaan ke empatnya pergi hingga hilang di telan cahaya matahari yg mulai menyingsing.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang