12. Dunia Kedua

1.7K 148 6
                                    

Saat ini flora dengan gaun mewahnya akan menghadiri acara ulang tahun lucyana. Dengan seringai liciknya flora masuk istana tanpa pengawal ketahui.

Saat ini flora berjalan santai di lorong kediaman jasmine guna melihat kamar permaisuri. Wajahnya tersenyum sesekali menyapa pelayan yg disana.

"Ini yg aku cari" gumamnya ketika menemukan pintu besar yg merupakan kamar milik lucyana.

Brak

Pintu di buka lebar oleh flora dengan kasar, membuat lucyana yg tengah merias terkejut.

"Hay adik, kita bertemu lagi" ujar flora melambaikan tangan seolah baru bertemu dengan teman.

"Kau... bukan kah harusnya hari ini kau di hukum penggal?" Tanya lucyana menunjuk flora.

"Turunkan telunjuk mu lucy, siapa yg akan melawan aku di sini hmm?" Ujar nya dengan sengaja mengelus kalung liontin yg terpasang di lehernya.

"Kalung itu..." lucy meraba lehernya bersamaan dengan flora menjentikan jadi membuat kalung di leher lucy terlepas.

"Mencari ini yaa?" Flora memungut kalung yg terjatuh di lantai menunjukan pada lucy lalu terkekeh.

"Lucy lucy... aku kasihan padamu" ujar flora dengan wajah di buat sesedih mungkin.

"Kau di jadikan boneka oleh arnorld dan sekarang? Arnorld akan melihat bonekanya kalah karna aku akan membuangnya" lanjut flora tersenyum manis dan mendudukan diri di kasur lucy.

"Kasurmu lembut... siapa yg sering tidur dengan mu? Apa duke arnorld lucy?" Tanya flora, tepatnya menyindir.

"Kenapa dari tadi kau diam adik?" Flora berjalan memegang dagu lucy agar gadis itu mendongak menatapnya.

Di sela kegiatan nya terdengar langkah kaki membuat kedua wanita itu menoleh.

"Wah wah... ini dia simpanan mu permaisuri" ujar flora yg melihat seluit arnorld berjalan menuju kamar lucy, flora sengaja menjauhi wanita itu dengan duduk di meja rias lucy.

"Heyy... apa kau sudah siap? Harusnya kai siap? Karna ini...." ucapan arnorld terhenti kala lucy memberi kode, namun Sayang arnorld tak paham.

"Apa yg kau lakukan? Apa matamu sakit?" Tanya arnorld mengecek mata lucy. Namun lucy menyingkirkan tangan arnorld.

"Kalian serasi" suara flora mampu membuat arnorld terkejut.

"Kau... ada apa kau di sini? Seharusnya kau di kediaman braganza" uhar arnorld beralih ingin memeluk flpra namun wanita itu menghindar dengan berteleportasi ke sebelah lucy.

"Kenapa aku tak boleh di sini? Aku juga selir aging kaisar wilham" ujat nya dengan memasang wajah imut.

"A-apa? Kenapa kau tak memberi tau ku?" Protes arnorld.

"Tidak akan, karna di kehidupan awal, kau membunuhku" terlihat jelas tubuh pria itu kaku.

"Kau tak lupa bukan, aku di kurung 1 tahun tanpa makan dan minum, di cabut gelar sebagai anak bungsu keluarga braganza, di cambuk puluhan kali di depan rakyat, dan... di penggal dengan aahh... tanpa di beri kesempatan untuk menjelaskan. Benar begitu?" Arnorld lemas. Tubuhnya serasa mati.

"Apa sekarang kau akan melakukan nya pada lucy?" Lucy yg namanya di sebut menegang.

Jadi selama ini arnorld memang hanya menjadikan nya boneka? Pikirnya.

"Kau... harusnya kau tak tau, siapa kau?" Flora terkekeh.

"Kau benar duke, aku bukan veronica, aku flora jiwa yg akan menggantikan peran pemilik tubuh, membalas dendam, dan meminta keadilan." Ujarnya dengan santai.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang