7. Dunia Kedua

1.6K 123 0
                                    

"1 bulan yang lalu anda saya jadikan adik yang mulia permaisuri, saya rela melawan ribuan penjaga hanya untuk melindungimu, saya selalu jadi yang terdepan untuk membelamu adik" ujar flora. Menatap lucy yg menatapnya dengan mata berkaca kaca.

Bruk

Tiba tiba lucyana memeluknya lalu menangis tersedu sedu, sampai sampai flora terhunyung ke belakang, untung saja ada arzan yg membantu menahan bobot tubuh flora.

"Hiks... maafkan hamba kaka... seharusnya hamba tidak menikah dengan yang mulia kaisar... hiks... hamba..." tiba tiba saja lucyana pingsan tapi sebelum itu lucy sempat membisikan sesuatu pada flora yg membuat gadis itu tersenyum miring.

"Lucy bangun. Heyy" ujar flora menepuk pipi lucyana namun gadis itu tak bangun membuat kaisar mengambil alih lucy dari tangan flora.

"Jika terjadi apa apa dengan permaisuri ku, kau... kau akan ku hukum cambuk" ujar wilham dengan menatap datar flora. Flora menatap wilham seolah tak takut.

"Sebelum anda menghukum nona veronica, saya akan lebih dulu mencambuk anda yang mulia" ujar hanna yg tiba tiba ada di samping flora.

"Kembalilah ke kamar mu nona" flora yg melihat nada lain di sela ucapan hanna membuat gadis itu menggigit bibirnya.

"A-apa kau akan menghukumku hanna" ujar flora dengan menunduk memilin tangan nya.

"Tentu. Jadi kembalilah ke kamar, saya akan menyusul" ujar hanna melirik flora. Sedangkan tristan yg melihat dari jauh bersama nick tengah menahan tawanya.

"Tapi... aku tak melakukan kesalahan... hiks" hanna yg mendengar isak tangis flora membuat menoleh menatap flora tersenyum lembut.

"Saya menghukum mu, bukan berarti saya tak menyayangimu veronica, saya hanya ingin menasihatimu, 2 lebah di depan kita itu tidak mudah di matikan sayang." Ujar hanna mengangkat dagu flora dan mulai menghapus air mata gadis itu.

"Yg satu bodoh, dan yg satunya terlalu picik. Tugas saya di sini melindungi anda, jadi jika anda akan di hukum cambuk nanti pun, saya akan mencambuk mereka dahulu 5 kali lipat dari apa yg akan mereka beri padamu" ujar nya membuat flora memeluknya dengan terkekeh.

Sedangkan arzan bertegun melihat adegan di depan nya itu, tak jauh wilham mematung mendengar ucapan hanna, dia sedikit menoleh melihat hanna yg tertawa ketika flora cemberut, dan arzan yg ikut meledek flora hingga membuatnya iri.

"Anda salah yang mulia, jika anda memilih dia, anda akan kehilangan berlian yg sangat indah" teriak hanna lalu saat kaisar wilham menoleh mereka menghilang.

"Apa baru saja hanna menggunakan teleportasi? Tapi bukan kah orang terpilih dan berpangkat tinggi yg dapat melakukan teleportasi?" Gumam nya lalu berteleportasi ke kamar permaisurinya.

"Kau rawat lah permaisuri, panggil tabib secepat mungkin untuk memeriksanya." Perintah wilham pada salah satu dayang yg di tugaskan untuk merawat dan menjaga lucyana.

Kini di kamar flora tengah di ceramahi habis habisan oleh hanna, di saksikan juga oleh nick yg senantiana berdiri, serta arzan fan tristan yg menunduk tak berani menatap hanna yg tengah mengomel.

"Hanna... telingaku sakit mendengar kau terus berceloteh seperti bayi" rengek flora membuat hanna menatapnya kesal.

"Aku akan mendiamimu jika kau merengek terus menerus nona" ancam hanna sukses membuat flora cemberut.

Sedangkan arzan dan tristan terkikik geli mendengar percakapan mereka.

"Apa hanna orang tersayang veronica?" Tanya arzan dengan berbisik pada tristan.

"Bukan, setauku, hanna adalah orang yg paling veronica sayang" ujar tristan ikut berbisik.

"Kalian berbisik apa?" Tanya nick yang juga kepo.

"Anda terlalu ingin tau" kompak keduanya membuat hanna menghentikan aksi mengomel menatap keduanta dengan dahi berkerut.

"Kalian sudah selesai?" Tanya arzan di angguki hanna, membuat flora tersenyum lega.

"Jadi apa yg akan kau lakukan pada mereka nona?" Tanya hanna duduk di depan flora dengan beralaskan karpet, sontak flora ikut turun duduk di karpet di ikuti arzan dan tristan yg spontan mengikuti flora.

Hanna memang umurnya lebih tua dari tristan, arzan, bhkan flora. Namun hanna itu seumuran dengan nick.

"Kenapa kalian ikut duduk di bawah?" Tanya hanna bingung.

"Kan kau duduk di bawah hanna" ujar flora membuat hanna terkekeh.

"Saya hanya mengambil jepit rambut anda yg jatuh nona" hanna berdiri menunjukan jepit bunga milik flora

"Ku kira kau akan duduk di bawah" uhar tristan lalu berdiri di ikuti flora dan arzan.

"Hanna kau punya ide membalas mereka? Tadi lucy membisikan kata kata kepadaku" ujar flora yg sudah duduk di kasur.

"Membisikan apa?" Tanya hanna.

"Dia bilang 'setelah ini saya pastikan anda mati selir agung' begitu" ujar flora meniru ucapan lucy.

"Nona mau saha bantu mandi kembang?" Flora mengangguk membuat hanna menyuruh nick menyiapkan bunganya.

"Bagaimana jika kita beri racun pada lucy, jika dia menuduhmu saya akan menjadikan seseorang kambing hitam?" Ujar hanna membuat tristan dan arzan membelalakan matanya.

"Ide yang bagus dayang hanna. Nanti biar saya yg menyiapkan racun itu, dan jadikan dayang pribadi nya kambing hitam mainan kita" ujar seorang wanita parau baya yg baru saja masuk membuat semua yg ada di dalam berdiri memberi salam.

"Salam kepada yang mulia ibu suri, matahari nya kekaisaran iceland"

Ya.... yg baru saja datang adalah delucia dengan tersenyum manis memeluk flora sayang.

"Ibunda, anakmu ada di sini" ujar arzan membuat dekucia terkekeh dan beralih memeluk arzan.

"Apa tadi yang mulia ibu suri menyetujui rencana gila dayang hanna?" Tanya tristan masih menatao delucia tak percaya.

"Ya... gadis itu sudah mengambil beberapa perhiasan ku, menyiksa dayang yg sering membantunya, dan dia menolah unyuk berhubungan dengan anakku" fakta yg di ungkap delucia membuat flora ternganga.

"Benarkah ibu? Selir agung ini mengira mereka hampir memiliki anak" ujar flora dengan menutup mulutnya yg sedikit terbuka.

"Ini kesempatan anda untuk menjadi istri sepenuhnya kaisar tuan" tiba tiba suara sistem membuat flora sweet drop.

"Huhhh... aku terkejut" gumam flora mengelus dadanya kaget.

Pasalnya sudah lama sistem tak muncul, jangankan mengobrol, terdengar suaranya pun tidak. Sedangkan flora selama ini pun di sibukan dengan kegiatan barunya.

"Maaf tuan, saya baru saja kembali dari pusat persisteman dan saya akan kembali memandu anda" ujar sistem membuat flora mengangguk samar.

Setelah itu seisi kamar flora menjadi ruang rapat dadakan yg di adakan oleh ibu suri. Di hadiri oleh orangtua flora serta seorang gadis yg menjabat menjadi pelayan pribadi lucyana.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang