10. Dunia ketiga

1K 74 0
                                    

Di ruangan flora gadis itu masih sibuk menerima suapan buah dari samuel. Sedangkan ratu dan pria yg tadi membantu ratu hanya duduk dengan sesekali bercerita.

"Gimana sama balas dendam mu bia" tanya pria itu berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah ranjang rumah sakit flora.

"Hmm... Samudra masih berstatus suamiku" ujar flora menghentikan laju kunyahan nya.

"Tapi dia keterlaluan sama aku" lanjutnya kembali melanjutkan kunyahan nya.

"Emm... Saran gue si lo balas dendam aja ke dia, jadiin aja sella kambing hitam" sahut ratu tersenyum miring.

"Lo ada masalah apa sama adik gue?" Tanya flora menatap ratu yg masih memamerkan smrik nya.

"Yaa... Ada 3 kesalahan yg dia perbuat. Pertama... Dia buat gue di benci keluarga gue.." ujar ratu menunjukan wajah tidak suka.

"Kedua... Dia buat gue di jauhi seluruh siswa, dan membuat gue jadi korban bullying," tatapan nya menyayu, membuat flora menyirit, dalam novel tak di ceritakan jika ratu menjadi korban bullying.

"Ketiga.... Dia bunuh satu satunya orang yg jadi tujuan gue." Flora membelalakan matanya. Mendengar jika rose membunuh.

"A-apa?" Mata flora bergetar,selama ini penilaian nya terhadap adik nya rose ternyata salah. Reaksi tubuh nya juga menunjukan keterkejutan.

"Dia bunuh anak gue... Hiks... Dia maksa gue buat aborsi, dan bawa gue ke tempat Aborsi legal secara paksa..." Tubuh ratu meluruh menangis di lantai, pria yg sedari tadi melihat kini memeluknya.

"Anak kita cakra... Adik kamu bunuh anak kita " raung ratu...

Disini flora paham, ratu dan kakak laki lakinya, cakra memiliki hubungan. Air Mata flora mulai menetes, dia tau bagaimana rasanya kehilangan seorang anak.

"Anak gue..." Gumam flora mengelus perutnya. Samuel mendekap tubuh flora memeluknya erat.

"Gue ga nyangka... Adik gue... Melakukan hal sekeji itu" ujar flora dengan pandangan kosong, sedangkan ratu menghentikan tangisan nya menatap flora.

"Gue udah rela... Kasih 1 ginjal gue... Dan dia, malah melakukan hal yg.... Di luar dugaan gue, bhkan ga ada di pikiran gue" kini kepala flora tertunduk, meratapi nasibnya.

'kenapa semuanya ninggalin gue, dunia ini kejam... Gue ga suka' batin flora bahunya bergetar karna menangis

"Gue harus ambil balik ginjal gue" tangis flora mereda, tubuhnya merasa tenang dengan elusan dan dekapan dari samuel.

"Kita bakal buat mereka ngerasain gimana jadinya kalo mereka ngerasain apa yg kita rasain" ujar flora dengan mata berapi api, ratu melanjutkan tangisan nya.

Beberapa menit hening ruangan flora kini hanya di isi flora dan Samuel,flora masih asik memainkan ponsel samuel, membalas pesan cewe secara acak.

"Muel... Daniel chat kanu, katanya mau ketemu, dia mau ngomongin sesuatu" samuel menoleh ke arah flora menyirit.

"Dimana?"

"Rumah sakit, ugd." Samuel mengangguk.

"Aku keluar dulu, kalo ada apa apa cepetan kabarin ratu atau siapa pun itu. Aku kebawah, hanya sebentar" ujar samuel mencium dahi flora, flora tersenyum menikmati perlakuan manis samuel.

Setelah itu samuel menuju lantai 1. Di depan ugd samuel melihat 2 orang di depan nya. Setelah datang daniel menatapnya begitu juga dengan andrian yg sendari tadi duduk.

"Kenapa?" Tanya samuel.

"Jhoson kecelakaan, lo kenapa  Nge-rijek telvon gue" tanya daniel. Membuat samuel bingung menjawab.

"Hp nya ga sama gue" ujar samuel santai.

"Lo ilang kemana?" Tanya andrian.

"Ga kemana mana. Knpa bisa kecelakaan?" Tanya samuel.

"Ga tau, gue cuma dapet laporan kalo jhoson kecelakaan dan penabraknya ga di ketahui" samuel hanya mengangguk.

"Cuma itu?" Keduanya mengangguk membuat samuel mendengus.

"Ga penting" samuel kembali melangkah menuju lift membuat andrian geram.

"Kita ikuti dia, nanti orang tua Jhoson dateng" andrian dan daniel pergi mengikuti samuel.

Mereka mengikuti samuel hingga ke lantai 5, mereka melihat samuel masuk ke pintu paling ujung, mereka berdua mengintip di jendela, melihat interaksi samuel dengan seorang gadis di sana. Mereka tak dapat melihat wajah gadis itu karna tertutup tubuh samuel.

"Kok cepet banget?" Ujar flora sedikit melirik ke arah jendela, terkejut melihat daniel dan andrian di sana. Flora tersenyum miring lalu menutupi wajahnya. Dengan rambut.

"Iya... Ga ada yg penting di sana. Kamu harus makan" ujar samuel hendak mengambil mangkuk bubur, namun tertahan karna gebrakan pintu.

"Ternyata lo selama ini punya cewe ya, makanya jauh dari kita" suara daniel membuat flora tersenyum miring.

"Apa maksud lo" tanya samuel menaikan sebelah alisnya.

"Siapa cewe itu?" Tanya andrian, membuat flora mengangkat wajahnya menatap polos mereka, memulai aksi dramanya.

"Muel siapa si mereka, ganggu tau" ujar flora membuat samuel terkekeh, sedangkan andrian dan daniel mematung terkejut.

"Bianca" gumam keduanya membuat flora terkekeh.

"Wajah mereka lucu" flora menatap samuel memberi kode.

"Dia pacar gue, sayang mereka berdua itu sahabat aku. Dia Daniel dan.... Dia andrian" flora mengangguk.

"Hayy... Aku flora, salam kenal ya" ujar flora tersenyum manis.

"Bianca. Lo bianca kan" ujar andrian membuat flora menyirit.

"Siapa yg kamu panggil bianca, namaku zeflora anindya, bukan bianca" ujar flora sengaja menggunakan nama aslinya.

"Sayang, mantan istri andrian mirip sepertimu, namanya bianca..." Jelas samuel mengelus kepala flora.

"Oo... Terus dimana mantan istrinya." Tanya flora.

"Dia udah nggak ada sayang.... Jatuh dari lantai 7" flora membuat mimik wajah terkejut, menutup mulutnya yg sedikit terbuka.

"Aduh, maaf... Aku ga tau" ujar flora dengan nada merasa bersalah.

"Sebaiknya kalian pergi," usir samuel.

"Tapi bianca... Ini aku, samudra, kamu yakin ga ngenalin aku?" Tanya andrian mendekati tempat flora.

"Maaf kak, aku tau kaka mungkin ga bisa lupain istri kaka, tapi aku bukan istri kaka, aku flora, zeflora anindya" ujar flora membuat andrian terdiam.

"Ayo pergi" daniel pergi menarik lengan andrian.. hingga keduanya menuju lift.

Tak lama ratu dan cakra masuk, keduanya terkekeh, membuat samuel dan flora menebak kalau mereka menonton drama tadi.

"Ngakak... Liat wajah andrian, dia bner bner kek orang lola" ujar ratu di angguki cakra

"Lo hebat, kalian hebat dalam bersandiwara. Emmm.... Gue jadi ngerasa kalau kalian jodoh deh" lanjut ratu menggoda samuel dan flora.

"Eh..." Keduanya sama sama kaget membuat saling pandang lalu terkekeh.

'sifatnya hampir mirip dengan altezza, bahkan hampir sama dengan genta. Mereka bertiga seolah 1 orang yg sama' batin flora menatap lekat samuel yg masih menyapinya bubur.

'apa aku akan cepat kembali, kenapa lo pergi sih sis, gue jadi ga tau kapan gue balik' batin  flora dengan menerima suapan dari samuel.

'Gue harap samuel jodoh lo flo, gue janji bakal buktiin kalo samuel cinta sejati lo, dan lo bisa pulang bareng gue ke dunia kita' batin ratu tersenyum melihat flora.

transmigrasi flora (End/Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang