GAGAL

232 4 0
                                    

"HIDUPLAH SELAMA MUNGKIN, BERTAHANLAH SEPANJANG MUNGKIN, MESKI TANPA ALASAN"

OST,Faby Putri Feat Fiersa Besari - Runtuh

3 hari belalu

*

pada siang hari yang terasa sangat terik, el mencoba untuk merapihkan kembali kamarnya yang sudah sangat berantakan akibat beberapa hari sebelumnya ia terlihat sangat terpuruk seperti awal musibah ini terjadi.

ia memulai dengan menyapu lalu mengepel, dan saat ia akan mencuci baju, ia merasakan keram perut yang tak tertahankan, dirinya terduduk lemas, saat tengah menarik napas secara perlahan iya menyadari bahwa kini celananya basah, telihat aliran darah yang mengalir, ia sempat terheran namun rasa heran nya berganti menjadi panik.

keram yang iya rasakan terasa semakin kuat dan menyiksa. ia mencoba bangkit untuk menuju rumah sakit, namun kekuatannya sangat minim.

ia berjalan menyusuri jalan yang entah mengapa terlihat sepi hari itu, tak terlihat anak-anak yang biasa berlarian. "kejam sekali dunia" serunya yang mulai kehabisan tenaga, saat berada di persimpangan jalan ia mencoba memberhentikan kendaraan yang lewat namun tidak ada satupun yang berhenti,

"pak tolong saya pak, buk tolong saya buk, mbak bantu saya kerumah sakit mbak, pak tolong anak saya, toooloong anak saya" ia berusaha untuk meneriaki siapapun yang melewatinya, namun tidak ada satupun dari mereka yang berhenti. ia berjalan menuju jalan yang lebih besar dengan harapan akan ada yang membantunya, rambut yang belum terkuncir terurai berantakan, serta setelan baju dan celana yang di lumuri darah membuat kebanyakan orang acuh akan dirinya yang minta pertolongan.

"paling cuma prank, abaikan saja" ucap salah seorang pelajar yang membuat orang sekitarnya ikut mengabaikan gadis yang tengah kesakitan itu.

sudah sangat jauh ia melangkah, sudah sangat lelah rasanya, namun baik kendaraan , toko sekitar maupun pejalan kaki tidak satupun menyadari kondisi buruk yang tengah gadis itu alami. bahkan banyak sekali yang merekam atau memfotonya dan banyak juga yang mencibirnya, mereka merasa itu hanya rekayasa seperti di internet yang tengah ramai belakangan ini.

saat di lampu merah gadis itu memegang setir seorang pengendara dan ia memohon "Tolong saya, saya hamil, perut saya sakit, tolong" pinta nya sembari memegangi perutnya yang terasa sakit, "kamu kenapa, pergi sana, saya tidak ingin terlibat dalam aksi kekanakan kamu ini" ia tak hanya menolak untuk menolong namun juga mendorongnya hingga terjatuh, saat itu banyak dari mereka yang menyadari bahwa itu bukan aksi prank atau candaan semata seperti di media sosial, el yang terjatuh dan pingsan membuat banyak pengendara yang berteriak, "tolong, dia benar hamil, banyak sekali darah" mereka mencoba menyadarkan el, namun "tolong , tolong bawa saya ke rumah sakit, tolong anak saya" hanya itu yang terucap hingga kembali tidak sadarkan diri,

Gelap, sekelilingku tampak sangat gelap, dimana aku saat ini? apa aku sudah mati? apa aku sedang berada di neraka? tidak! aku tidak bisa mati sekarang! anakku, bagaimana dia? aku harus melahirkan! bagaimana mungkin aku pergi ke neraka bersama janin yang tidak berdosa?, tidak! ini tidak boleh terjadi! tolong! tolongggg!

gadis itu terbangun dengan kondisi yang sangat lemah, sekitarnya terdapat beberapa orang yang tengah sibuk dengan perbincangan mereka "siapa walinya?, ibu ini harus segera melahirkan! kita harus menyelamati salah satu dari mereka!" ucap seorang dokter pria kepada para perawat yang terlihat gelisah saat akan mencari data gadis itu, saat pergi dari rumah ia tidak membawa tas, jadi data dirinya tidak di temukan saat ia pingsan.

"dok"

"dok pasien memanggil"

"iya buk? bagaimana? apa ibu masih merasakan gerakan dalam perut ibu?" panggilan lirih yang terdengar perawat itu membuat perasaan lega bagi dokter yang berada di depannya, namun, kini mereka mengkhawatirkan bayi yang ada di dalam kandungan el.

"saya ingin lahiran normal dok!" ucap el dengan setengah sadar, "bagaimana mungkin? kandungan ibu belum genap 6 bulan, kecil sekali kemungkinan untuk lahir, jika pun bisa dengan operasi sesar, namun, untuk kelahiran normal itu tidak mungkin, saya tidak pernah mendapati pasien yang melahirkan normal dengan usia kandungan belum genap 6 bulan, karena pertumbuhan bayi juga belum sempurna, kelahiran cacat tidak dapat di hindari dengan operasi apalagi jika normal, bisa mengakibatkan kematian janin buk" terang dokter yang kebingungan dengan permintaan el,

"jika tidak bisa keduanya tolong selamatkan bayi saya dok, saya bisa normal, saya yakin, saya percaya saya bisa" ucap gadis yang bukan lagi wanita sebatangkara pikirnya dulu, kini ia memiliki alasan untuk tetap bertahan di tengah lemahnya kondisi yang ia alami, namun tetap saja, permintaan nya tidak cukup masuk akal untuk dunia medis,

el mencoba untuk bangun dan menghampiri dokter yang tengah berdiskusi dengan dokter senior lainnya, "saya mohon, saya bersedia menandatangani surat apapun asal bayi saya bisa lahir" siapa sangka kini el tengan berlutut memohon kepada manusia yang ia harapkan dapat menyelamatkan setidaknya untuk bayinya, "rumah sakit manapun memiliki prosedur buk, tidak bisa asal mengambil keputusan" jawab seorang lainnya dokter senior yang juga tampak kebingungan juga sedih melihat kondisi el,

alasan ia tidak ingin lahiran sesar adalah bukan karena ia tidak mahu, namun memang kondisinya kali ini tidak memungkin kan untuk memiliki biaya sesar, namun jika akan normal ia juga bisa saja membahayakan nyawanya dan janin yang ada di dalam kandungannya,

"saya mohon dok, saya mohon sus" el meraih tangan tenaga medis yang ada di ruangan itu hingga menimbulkan kerumunan, banyak mat5a yang tertuju padanya, melihat aksi yang sangat memilukan ini banyak dari mereka yang meminta dokter untuk menuruti mau dari pasiennya,

"antarkan ibu ini ke ruang bersalin sus" seorang wanita parubaya yang mengenakan pakaian dokter yang mengejutkan semua orang yang ada di ruangan itu, ia adalah tante dari Elfisa Putri Nara.

di luar ruang bersalin*

"periksakan semua kondisi dari pasien, saya yang akan jadi wali serta dokter yang akan membantu persalinan, sediakan juga beberapa kantong dara O jika kemungkinan pendarahan akan terjadi," ucap dokter yang tengah bersiap akan hal yang belum pernah ia temui sejak awal karirnya, disini dokter yang juga tante dari el mempertaruhkan profesinya sebagai dokter untuk sang ponakan,

"tapi dok, bagaimana jika gagal?" tanya seorang perawat yang masih kebingungan dengan situasi yang ada, "kalau tenaga medis saja tidak mempercayai kemampuannya, bagaimana mungkin pasien bisa mempercayai kita untuk membantunya?" ucap dokter itu. dan langsung beranjak menuju ruangan lain untuk mengecek data pasien dan mempersiapkan surat per-walian,

di dalam ruangan bersalin*

"huffftt,,, hufffttt,, argggg" el tengah berusaha menahan rasa sakit akibat keram yang ia alami, "rasanya seperti tarikan yang sangat kuat di perut, yang di sertai nyeri" pikir el saat menahannya.

"kita coba cek kondisi bayi ya buk?" ucap seorang perawat "baik" jawabnya singkat seolah mengirit tenaga,

"bisa kita lihat posisi bayi memang kepalanya sudah berada di bawah ya buk, ini bagus, detak jantung bayi tidak terlalu normal ya buk, kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan melakukan pengecekkan ulang melalui USG TRANSVAGINAL. apa ibu siap?" tanya perawat itu kepada el, ia mengingatkan bahwa proses ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

hai guyss

gimana nih chapter kali ini?..

kalian penasaran gak sih sama calon ponakan online kita?

apakah ia akan lahir dengan selamat?

kita doakan ajah ya guyss..

jangan lupa like dan komen ya guysss

  I AM PREGNANT (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang