"SESEORANG DENGAN TAWA PALING KERAS JUSTRU PENYIMPAN LUKA YANG HEBAT"
ost.Aruma-Muak
*
*
"sayang ayo bangun, udah siang loh, aku udah buatkan sarapan untuk kita" tegur seorang pria yang berasal dari dapur, siang begitu terik mendapati el yang masih tertidur pulas, teguran itu tak cukup membangunkannya, "ayo sayang bangun,,, utututu sayang aku ini, anak kamu ituloh udah bangun,, heroo sayang liat mama nih masih tidur,," suara itu makin jelas dengan pelukan dan ciuman yang berulang, pria itu menggendong seorang anak laki-laki menghampiri el dan tetap berusaha membangunkan nya, "hmmmm, siapa sih?" el yang akhirnya membuka mata sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. "agam?" .iya beranjak dari kasurnya namun belum terjaga dari bangunnya ia tersandung, dan terjatuh.
"el lu gapapa kan?",
"agam?",
"siapa yang lu panggil itu el?, agam? laki-laki itu? dia disini? dimana? biar gua hajar dia"
"ehhh,, enggak kok,, bukan siapa-siapa, cuma mimpi"
"lu mimpiin dia? astaga el"
"udalah bet gak perlu di bahas, gua ke kamar mandi dulu ya,"
"ko bisa ya? gua mimpi kaya gitu?, maksudnya apa coba? gila, kayanya sih gua udah gila," ucap el sambil membasahi mukanya, ia cukup heran dan terkejut dengan mimpinya, sangat aneh, ia juga bertanya-tanya apa ia merindukan lelaki itu? namun ia dengan cepat menyangkal, ia berfikir bahwa mimpi itu karena ia rindu dengan anaknya saja.
el kembali dengan pekerjaannya, sudah 4 bulan hero berada di negeri orang bersama tantenya. selama itu pula el bekerja begitu keras untuk memenuhi segala kebutuhannya dan anaknya. tak jarang ia harus ngutang kesana kemari untuk bisa mengirimkan biaya sang anak, memang tak mudah, namun ia tak memiliki pilihan lain selain merubah waktu menjadi uang, bukan hanya satu pekerjaan cukup banyak yang ia lakukan, dan banyak dari yang ia kerjakan adalah paruh waktu, baginya semakin banyak pekerjaannya akan semakin banyak pula biaya yang bisa ia kirimkan untuk pengobatan hero.
lusa adalah ulang tahunnya, namun tak terpikirkan olehnya untuk merayakan hari itu, ia memilih untuk mengisi waktu itu dengan paruh waktunya. terhitung dari hari ini bahkan dalam sebulan kedepan el sudah memiliki penuh jabwal kerja.
waktu menunjukan pukul 23.15 , terlalu larut bagi perempuan berada di luar rumah, el tengah dalam perjalanan mengantarkan pesanan makanan online, setelah menyelesaikan pekerjaannya ia beristirahat di kursi kosong dekat parkiran, tak jauh dari pandangannya ia melihat sebuah cafe yang di penuhi remaja seumurannya, mereka tengah asik berbincang dan bercanda gurau, tawa mereka sedikit mengganggu namun, bukan itu yang membuat el terdiam, melainkan rasa iri dimana ia tak mungkin lagi bisa merasakan kumpul bersama teman atau memiliki waktu memanjakan dirinya sendiri karena situasinya.
ia kembali mengemudi menyusuri malam sambil menjadi kurir makanan online, tiba di rumah ia langsung mengerjakan tugas kantornya yang sudah tenggang, badannya terasa lengket dan perutnya terus mengeluarkan suara, ia berusaha mengacuhkan itu semua dan memilih untuk terus bekerja.
*
*
*
22 NOVEMBER
hari ini adalah hari kelahiran anak perempuan yang menurutku kuat, ia hebat, bisa menghadapi segala macam cobaan yang datang dalam hidupnya, mungkin tak semua manusia mampu bila berada di posisinya. ia terbangun setelah tertidur 1 jam yang lalu, dan lagi-lagi ia memilih untuk bekerja, tak ada ucapan yang terdengar, tak ada hadiah yang datang, tak ada kejutan yang muncul, tampak sunyi bagi seseorang yang tengah berulang tahun. banyak di luar sana yang memang tidak merayakan hari lahirnya. dan salah satunya adalah ELFISA PUTRI NARA.
ia mengunjungi beberapa kantor untuk meminta pekerjaan tambahan dengan gaji yang lebih besar, saat di salah satu kantor ia bertemu dengan beberapa rekan kerjanya untuk memberikan formulir permohonan magang dan mengajukan diri untuk membantu pekerjaan mereka dengan bayaran yang sesuai kerjanya, rekan el menyadari hari ini adalah ulang tahun el, dengan inisiatif salah satu teman mereka membeli kue sederhana dengan lilin putih besar dan membawa kue itu ke hadapan el sambil bernyanyi lagu selamat ulang tahun. cukup terkejut raut wajah el, ia juga terharu karena masih ada orang yang peduli padanya. ini bukan hal kecil bagi el. ia berkali-kali berterimakasih atas kejutan itu.
namun tak lama ia harus pergi, mengantarkan makanan pesanan dengan jarak yang cukup jauh,
siksaan macam apa lagi yang harus gw terima? kenapa gw cuma bisa mengeluh? kenapa jalan yang gw lewati terlalu berlubang? kenapa cuma gw yang harus menghadapi kehancuran ini?
seandainya mama tahu el butuh mama, seandainya mama tahu tidak mudah menjalani hidup tanpa dukungan. seandainya papa masih ada a[a semua akan berbeda? seandainya gw tidak lahir apa semua akan baik-baik ajah?, seandainya dulu gw tidak sekolah sesuai ingin mama apa semua akan tetap bersama?, kenapa mama hanya peduli sama abang? apa setidak peduli itu mama sama gw?,
ulang tahun? bahkan yang melahirkan gw ke dunia ini ajah tidak mensyukuri itu? apa masih berhak gw untuk merayakan hari itu?, apa pantas gw niup lilin yang nyatanya tidak akan merubah apapun. sampai sekarang pun mama masih memilih untuk menjauh?, sesakit ini ya ternyata menjadi terbuang.
kesalahan yang gw perbuat membuat hidup gw sendiri semakin berantakan, kenapa gw sebodoh itu? hanya karena butuh perhatian dan kasih sayang gw harus berteman dengan kesialan,
gw kira akan kuat, ternyata rasa sakitnya tak tertahankan. (sembari menepuk-nepuk dadanya)
*
di tepi jalan sembari memandangi sekelilingnya yang di penuhi pasangan dan keluarga yang tengah menikmati waktu bersamanya. isak tangis yang tak tertahankan itu kembali menyesakkan dadanya. sekuat tenaga ia berusaha berhenti menangis namun semakin kuat pula tangisan itu.
"mau pilih balon atau permen kaka?" tanya seseorang di balik kostum badut bertema doraemon. namun tak jawaban dari el. "sedih deh kalo di cuekin kaya gini, aku ikut nangis deh biar ada temennya" usaha yang di lakukan badut itu untuk menenangkan el, "bisa gak sih tinggalin gw sendiri?" ucap gadis itu dengan sesegukan. "tak ingin di ganggu rupanya, padahal kalau cerita ke orang lain itu bisa mengurangi sedikit ganjalan yang tertahan loh", "gw gak butuh siapa-siapa!" tegas el dengan harapan badut itu akan pergi, "yaudah deh aku diem ajah, tapi aku sebenernya mau cerita, kaka mau dengerin gak?" hening,, "kaka diem jadi aku tetap cerita ya,, jadi ini tadi tuh niatnya aku mau pakai kostum boboboi karena tokoh kartun itu memiliki kekuatan super yang bisa mengusai dunia, tapi tiba-tiba aku memutuskan untuk pakai kostum doraemon supaya apa, coba kaka tebak?" el yang mulai berhenti menagis menolehkan kepalanya dan menggelengkan kepalanya seolah berkata bahwa ia tak tahu, "gak tau? ah kaka ah gampang nyerah, yaudah deh jawabannya aku gak butuh kekuatan super untuk menguasai dunia aku cuma butuh jadi seseorang yang bisa berguna dan menjaga orang lain, oia kaka tahu aku bisa muncul disini naik apa?" hening. " aku kesini gak naik apa-apa karena aku punya pintu ajaib, tapi sayangnya saat aku datang aku lihat seorang wanita cantik tengah menangis sendirian, sedih deh aku, jadi aku hancurin pintu ajaibnya dan aku coba pesen mesin waktu dari toko masa depan, tau kenapa?" tatapan el semakin dalam menanti jawaban itu, "supaya aku bisa balik ke waktu aku bimbang memilih kostum dan langsung bergegas kesini untuk mencegah kakanya menangis, airmata itu jangan di buang-buang sayang tau, nanti kalo banjir aku hanyut gimana? kakanya emang mau nolongin"
senyum tipis tergambar di wajah gadis itu, " nah gitu kan adem liatnya, coba senyum terus ka, kali ajah tiba-tiba muncul pelangi", 'dasar orang aneh" ucap el. "aneh? iya sih aku aneh masa bisa ngomong sama bidadari, aneh kan ya, tapi aku bisa loh lebih aneh lagi, kaya gini,," badut itu memperagakan gerakan-gerakan anehnya dan tentu saja misinya berhasil membuat el yang awal mula menahan tawa menjadi terbahak=bahak melihat tingkah konyol badut itu.
*
*
*
hai guyss, udah lama ya aku gak nyapa kalian.
gimana pendapat kalian tentang chapter kali ini? maaf ya bikin nunggu lama, aku punya pesan untuk kalian yang lagi merasa hancur dan galau, hidup itu emang gak selalu indah, tapi ada ajah cara keajaiban untuk membuat kalian tetap kuat, makasih ya udah mau bertahan sampai sekarang, kalian kuat banget.
jangan lupa like dan comen ya, masukan dari kalian berguna banget buat perkembangan aku, sekiranya ada kalimat atau kata yang menurut kalian perlu aku perbaiki tolong di kasih tau ajah ya..
see you next chapter guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM PREGNANT (ON GOING)
Teen Fiction"aku ragu, ini terasa seperti jebakan" ucap agam dengan getaran bibir seolah itu sebuah ketakutan. "bagaimana bisa kamu ragu? kamu sendiri yang bilang kalo kamu ga sengaja keluar di dalem" terlihat jelas wajahnya memerah dan airmata pun tak terbendu...