"TITIK KELEMAHAN AKAN MENJADI KEKUATAN BAGI MEREKA YANG PUTUS ASA"
ost.Tulus-Diri
*
*
*
akhirnya setelah melalui proses panjang. bayi mungil telah lahir. dan mereka pun hidup bahagia meski tanpa sosok seorang ayah dan suami. happy ending deh.... tidak.. tidak.. tidak ada hidup yang semudah itu, meski cobaan datang silih berganti kita semua tahu bahwa terkadang kenyataan memang lebih pahit. perjalanan yang kita kira telah sampai garis finis nyatanya ini juga baru permulaan.
"bayinya berjenis kelamin laki-laki ya buk" ucap dokter usai membantu proses persalinan el, "kira-kira ibu sudah memiliki nama untuk bayi tampan ini?" lanjut dokter itu sembari membersihkan sisa darah dan menjahit sedikit robekan yang el alami karena seperti yang kita tahu bahwa ini adalah persalinan pertama dan wajar jika ada sedikit robekan apalagi adalah persalinan normal, tak bisa berkata-kata banyak hanya tangisan yang terus mengalir, perasaan lega bercampur takut memancar jelas di wajah el, seakan iya tahu ini bukan hanya hal yang membahagiakan tapi juga awal yang baru bagi dirinya dengan setatus IBU.
"ALASKA ELHYRO ALHAYAA" dengan tenang el memberi nama bayi mungil yang tengah iya gendong.
"anak ibu akan segera kami masukkan kedalam inkubator ya buk" datang seorang perawat dengan membawa surat yang harus el tanda tangani dan meminta el untuk menyetujui bahwa anaknya akan sementara waktu berada dalam ruang terpisah hingga kondisinya membaik.
sang ibu baru itu hanya mampu terbaring, "sepi ya.." ucapnya dalam hati saat melihat tak ada satupun keluarga dan sahabat yang datang untuk menjenguknya, terlebih lagi airmatanya kembali mengalir setelah menyaksikan pemandangan disekelilingnya dimana para ibu yang tengah berbahagia atas kelahiran buah hatinya dan yang pasti di temani oleh sang suami yang dengan siaga membantu dan menjaga istri mereka.
bukan hal yang mudah untuk kembali menerima kenyataan bahwa ia adalah ibu tunggal. dalam kondisinya yang masih lemas ia pun harus mandiri dalam mengurus dirinya dan data anaknya di rumah sakit. ia harus berjalan sendiri menuju kasir dan kembali ke ruangan nya membalut diri dengan selimut dan menangis tanpa suara,
TIGA HARI KEMUDIAN
saatnya untuk pulang, walaupun hanya sendirian. karena sang anak masih harus terus berada di dalam inkubator mengingat umurnya yang jauh dari seharusnya dan berat badannya yang sangat tidak normal. "mama pulang dulu ya hero, nanti mama datang lagi, kamu harus kuat ya, mama akan berjuang untuk kesehatan kamu dan kita bisa berkumpul secepatnya." ucap seorang ibu yang hanya bisa melihat anaknya dari luar ruangan inkubator bayi.
FLASHBACK
sehari setelah kelahiran anaknya el menghampiri dokter melda dan menanyakan perkembangan anaknya, namun kabar buruk kembali menerpa el. bayi yang baru sehari lahir tenyata mengidap penyakit jantung, dan lebih buruk lagi dengan fakta bahwa dokter spesialis jantung anak di jakarta sangatlah jarang dan belum ada kasus yang berhasil mengobati penyakit jantung pada bayi yang baru 24 jam lalu lahir.
tak hanya itu asupan yang seharusnya el berikan kepada anaknya tidak mampu ia laksanakan. ASI pertama banyak manfaatnya untuk anak. dan ia tidak mampu memberikannya karena ASI dari el belum juga keluar. ia sudah mengusahakan dengan memijat puting susu dan sekitarnya agar merangsang ASI, ia juga sudah berkonsultasi dengan dokter berulang kali. dan jawabannya tetaplah sama. "wajar buk untuk kelahiran pertama tidak langsung mengeluarkan ASI, namun jika saya lihat rekam medis ibu saya bisa menyimpulkan juga bahwa alkohol dan rokok yang terlalu banyak ibu konsumsi pada masa kehamilan bisa jadi salah satu penyebabnya."
seakan belum cukup semua rasa sakit yang ia alami, bahkan kini anaknya pun harus menanggung sakit yang lebih berat, tidak ada satupun seorang ibu yang tenang melihat anaknya sakit apalagi sebagian besar kemungkinan penyebabnya adalah dirinya sendiri. tangisan el pecah saat tengah sendiri di taman rumah sakit, ia terus saja menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada anaknya, tamparan demi tamparan kepada dirinya sendiri membuatnya semakin tidak terkontrol, sesak dalam dadanya semakin menjadi membuatnya kesulitan bernapas, ia terjatuh saat mencoba bangun, "kenapa?... keeenapaaaa?, kenapa harus hero akhhh... kenapa bukan gua?... anjing lu semua... bangsat... bajingan lu... akkkkhhh... ttaaaiiiiiii..... anak gua gak tahu apa-apa bangsat.... kenapa harus dia... akkkkkkhhhh?, gua ibu tolol.... gua ibu bego.... anjing lu gak becus,, gua benci kalian semua.. gw benci tuhan... gua benciiiiiiii tuuuuhannnnnn akkkkh."
tak mampu lagi ia menahan segala amarahnya terlebih lagi itu tentang anaknya. ia membenci dirinya sendiri. teriakan yang menjadi tontonan pengunjung rumah sakit itu seakan membuat situasi hening. mata mereka hanya tertuju pada gadis yang tengah memukuli dan memaki dirinya sendiri. beberapa perawat mencoba untuk menenangkannya namun tangisan gadis itu dan amukan yang ia lakukan, membuat perawat kewalahan dan terpaksa menyuntikkan obat penenang kemudian kembali membawa el ke ruangannya.
seakan kesedihan terus mengikutinya dalam tidurnya pun ia masih menangis, terlalu hancur tampaknya, wajahnya yang sangat pucat, perusnya yang belum terisi sejak sebelum lahiran, badannya yang sangat kotor karena mengamuk di taman, dan ia hanya sendirian. sampai datang seorang dokter "el, kamu gak bisa begini terus, kamu harus kuat untuk anak kamu, kamu gak bisa jadi lemah karena anak kamu butuh kamu, kalau kamu sayang anak kamu, setidaknya kamu harus sehat dan keluar untuk berjuang agar kalian bisa kumpul el, tante akan baniu kamu, tante punya kenalan dokter di luar negeri yang mungkin bisa bantu penyembuhan anak kamu. tapi untuk sekarang kita fokus ke diri kamu sendiri dulu, kalo kamu saja masih terpuruk dan belum bisa menerima kenyataan bagaimana kamu akan menjaga anak kamu. tante tahu kamu anak yang kuat dan sekarang kamu sudah menjadi ibu, dan kamu harus tetap jadi seorang yang kuat bukan untuk orang lain tapi untuk darah daging kamu sendiri". mendengar ucapan itu el masih berpura-pura tidur walaupun tantenya tahu bahwa el tidak tidur karena airmatanya yang masih mengalir. "tante tahu kamu dengar, tante tahu kamu juga paham maksud tante, sekarang tante akan bantu kamu urus keperluan anak kamu dan akan segera mencari dokter ahli untuk anak kamu, kamu paham?." lanjut dokter itu,, namun tetap tak ada jawaban dari mulut el,
saat malam hari ia terbangun dan beranjak kekamar mandi, ia membersihkan dirinya. dan mencoba untuk makan makanan rumah sakit, ia kembali menangis dalam suapan, meski begitu ia memaksa dirinya untuk menghabiskan makanan itu.
sesampainya di rumah, ia menelepon seseorang "gimana tan? udah dapet dokternya?" tanya el kepada orang yang itu.
hai guysss makasih ya udah mau nemenin aku sampai sini.
makasih juga untuk el karena udah mau bangkit..
kira-kira mereka berhasil ga ya untuk dapat dokter baru bagi anaknya.
eh iya namanya hero ya.. sesuai ya . hero adalah penyelamat mamanya.
jangan lupa like dan komen ya guys..
love you guysss,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM PREGNANT (ON GOING)
Novela Juvenil"aku ragu, ini terasa seperti jebakan" ucap agam dengan getaran bibir seolah itu sebuah ketakutan. "bagaimana bisa kamu ragu? kamu sendiri yang bilang kalo kamu ga sengaja keluar di dalem" terlihat jelas wajahnya memerah dan airmata pun tak terbendu...