"MENJADI BAIK-BAIK SAJA MEMANG TIDAK MUDAH, AKU TERLALU SERING MENGABAIKAN LUKA YANG HADIR, MENCOBA BANGKIT HINGGA TERUS TERJATUH DALAM LUBANG YANG BERBEDA, NAMUN TERKADANG AKU MEMPERTANYAKAN (BAGAIMANA JIKA KAMU MENJADI AKU?), AKU MATI NAMUN TIDAK BENAR-BENAR MATI"
ost_Kembalikan senyumku - Melly goeslaw
*
*
*
*
Elfisa Putri Nara adalah seorang gadis yang tengah menghadapi masalah berat dari sepanjang kisah hidupnya, ia adalah sosok yang di kenal kuat dan mandiri, namun kini cerminan itu menghilang entah kemana, kini ia hanyalah gadis yang rapu dengan mata sembab yang menghabiskan harinya dengan penuh airmata. beban yang ia tanggung menjadi puncak kelemahan yang selama ini ia tutupi dari dunia.
"lu tidak pernah sekalipun memikirkan dampak dari hal yang lu lakuin terhadap gw go! karena kenyataannya apapun itu hanya membuat gw semakin berada dalam posisi yang sulit. pernah gak sih go lu membayangkan bagaimana sakitnya hati seorang ibu yang berjuang untuk mendapatkan pengakuan untuk anak nya namun terhalang oleh penghianatan dari sosok yang sangat ia percaya?" tegas el yang sudah tidak mampu mengontrol airmatanya
"apa sih yang lu dapatkan setelah memaksakan keadaan untuk terus berada di samping lelaki itu?" tanya argo dengan lembut. bisa-bisanya ia menanyakan hal yang aneh seperti itu ya rasanya aku ingin sekali menarik mulutnya lalu di ikat dengan karet hahaha gemes deh.
"apapun itu go, lu tidak berhak menjadi dewa yang mengatur skenario hidup gw go, lu tidak berhak menyusun langkah yang harus gw ambil go, lu bukan Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk hidup gw. dan sekarang lu mempertanyakan hal yang seakan lu akan tahu hasilnya , gw yang manusia biasa saja hanya mampu mencoba untuk bisa berhasil, gw bukan gagal go, tapi lu membuat gw tidak memiliki hak lagi untuk berhasil!" penuh amarah el mengucapkan kalimat tersebut sembari mengacungkan jari telunjuk kearah argo.
"lu sadar kan kalau agam sudah memiliki kekasih yang ia cintai? seharusnya lu tidak merusak itu el! lu hanya merenggut kebahagiaan mereka kalau lu memaksakan kehendak seperti ini" ujar argo kembali
"BAHAGIA? lu bilang bahagia? untuk mereka? lalu gw apa go? gw tidak berhak untuk bahagia? gw tidak meminta agam untuk menikahi gw go! pengakuan hanya itu yang ingin gw gapai! sehebat apa lu sampai bisa mendeskripsikan gw sebagai perusak? lu merasa kalau tindakan lu terhadap gw adalah pahlawan untuk mereka? sekarang anak gw bukan cuma tidak diakui, tapi benar-benar tidak mendapatkan hak nya go! itu harapan lu? mereka berhak bahagia lantas gw tidak? mereka berhak menjalani hari dengan damai lantas gw tidak?, manusia biasa seperti lu mencoba menjadi Tuhan yang merasa bahwa anak gw memang tidak pantas ada untuk diakui?" ucap el kembali dengan penuh amarah.
"mending lu pergi dari sini deh, gw udah tidak ingin lagi berurusan dengan manusia seperti lu! di dunia bahkan akhirat lu adalah manusia yang paling gw benci go! pergi dari sini sekarang juga karena gw tidak ingin lagi melihat wajah munafik lu itu" dengan tegas el mengusir argo, ia memang ia seharusnya di usir saja dari hidup el, bagaimana tidak sudah banyak sekali kekacauan yang di lakukan argo yang membuat hidup el semakin hancur tiap harinya.
"ayo gw anter" "TIDAK, PERGI SEKARANG GO!" bantah el tentang ajakan argo
"kalau seperti itu gw pun tidak akan pergi" "PERGI ATAU GW SIRAM?" lanjut el
"siram kalau itu membuat lu puas dengan amarah lu" "PERGI GOO! KALAU LU TIDAK PERGI GW YANG PERGI" el berdiri bersiap untuk pergi namun, "okeh gw pergi tapi lu juga pulang ya?" jawab argo dengan penawaran.
"lu tidak berhak memberi perintah atas apapun yang harus gw lakukan go! PERGI DARI SINI . PPPPEEEERRRGGIIIIIIIIIII" teriak el . namun argo tidak beranjak dari duduknya dan akhirnya el yang berlari menuju parkiran motornya dan langsung menancapkan gas dan pergi dari tempat itu,
argo pun pergi entah kemana,
el tidak pulang, malam itu ia berkeliling kota dengan tangisan yang tersembunyi dalam helm nya, mungkin saja siapapun yang berada dekat motornya akan menyadari bahwa gadis itu tengah menangis hingga tersedu-sedu.. bahkan tak luput teriakan kebencian nya terhadap masalah yang tengah ia hadapi membuat nya semakin larut dalam tangisannya.
DUA HARI KEMUDIAN
DDDREEETTT*
terbuka sebuah pintu kamar yang dalamnya di penuhi dengan sampah, mulai dari tisu hingga kemasan makanan dan juga botol bekas alkohol yang beserakan dimana-mana, pakaian kotor dan bersih pun bercampur dalam serakan di lantai. terdapat juga banyak pecahan kaca dari cermin hingga gelas dan piring, pemilik kamar itu adalah gadis yang menyukai warna hitam, terlihat dari dinding kamarnya yang berwarna hitam, hingga segala jenis barang dan pakaian berwarna hitam memenuhi kamar gadis itu. banyak sekali foto yang terobek hingga bingkai yang tak utuh lagi menghampar semua di lantai.
Elfisa Putri Nara bagaimana kamu bisa menjadi seberantakan ini? begitu berat beban yang kau tanggung hingga hancurmu terlalu nyata.
ia keluar hanya untuk membeli alkohol, dengan tubuh yang di tutupi jaket hodie hitam, ia juga mengenakan bawahan hitam, dengan sepatu hitam dan masker hitam. gelap sekali penampakan yang kamu pancarkan, wajah pucat yang tertutupi masker hanya menampakkan mata sembab dan kelopak mata hitamnya yang tercipta karena ia tak tidur berhari-hari, rambutnya yang indah itu pun kini menjadi gimbal terkuncir dan tertutupi jaket karena ia pun tidak mandi berhari-hari, tak lupa badannya yang semakin terlihat kurus dengan usia kehamilannya yang menginjak 6 bulan itu.
banyak mata yang melihat dirinya berjalan dengan pelan sembari menunduk dan memasukan tangan nya kedalam saku jaket, mereka memberi beberapa kalimat "kamu baik-baik saja kan el?" namun tak satupun dari mereka mendapat jawaban dari gadis itu.
sampainya di rumah ia terkejut melihat sosok lelaki di kamarnya yang tengah merapihkan hal yang berantakan. dengan sigap el mengusir lelaki itu dan memintanya untuk berhenti dengan apa yang sedang ia lakukan.
"kamu tidak bisa terus seperti ini" ujar abang tiri el yang sengaja datang dari jogja karena mendengar kabar bahwa adiknya tidak makan berhari-hari dan hanya mengonsumsi alkohol di dalam kamar dengan mengunci diri.
"PERGI!" sembari menarik baju lelaki itu ia menuntunnya untuk keluar dari dalam kamarnya.
saat ini gadis itu tengah tidak ingin berbicara atau melihat orang lain . ia menutup kamarnya dan menguncinya, di bukanya alkohol tersebut dan mulai menuangkan dalam seloki kecil yang entah kapan terakhir ia cuci itu. pelan-pelan ia minum sembari kembali meratapi dirinya depan cermin kaca yang sudah pecah itu, ia meneteskan airmatanya kembali lagi, lagi, dan lagi.
dalam lelapnya ia terbangun karena dering telepon.. terlihat panggilan masuk dari sahabatnya yang mencoba menghubunginya. namun ia abaikan. kembali lagi ia tertidur setelah membisukan nada dering telepon nya karena tidak ingin ada siapapun yang mengganggunya.
berat ya menjadi el?
gimana chapter kali ini? jujur akutuh ngetik bait demi bait dengan tangisan juga loh.
jujur part ini sulit untuk aku, bahkan aku saja sampai kehilangan nafsu makan karena membayangkan sakitnya menjadi el.
hehehe maaf ya kalau lebay,, soalnya terkadang kita terlalu mendalami karakter yang kita bentuk.
jangan lupa like dan komen ya guys,
kalau ada saran atau masukkan dengan senang hati aku terima..
sampai jumpa di chapter berikutnya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM PREGNANT (ON GOING)
Teen Fiction"aku ragu, ini terasa seperti jebakan" ucap agam dengan getaran bibir seolah itu sebuah ketakutan. "bagaimana bisa kamu ragu? kamu sendiri yang bilang kalo kamu ga sengaja keluar di dalem" terlihat jelas wajahnya memerah dan airmata pun tak terbendu...