HAI AYAH

297 4 1
                                    

"MEMBENCIMU SANGATLAH MUDAH, NAMUN AKU AKAN MALU DENGAN MASALALUKU YANG KELAM JIKA HANYA KARENA MU AKU BERAKHIR PUTUS ASA!"

ost.Yang Terbaik Bagimu - Ada Band

*

*

*

*

"mengapa tidak ada yang membantuku?, mereka pergi disaat aku membutuhkan mereka. mengapa tidak ada satupun manusia yang memahami kondisiku saat ini, aku jatuh dengan kesalahan yang tidak aku sebabkan sendiri, namun saat keadaan memburuk hanya aku yang menjadi pusat dalam masalah yang terjadi. kenapa? kenapa hanya aku? kenapa? kenapa mereka membela sosok yang menjatuhkan orang lain? kenapa? kenapa harus aku? kenapa? KENAPAAAA?" aku terbangun dalam malam yang gelap dengan mimpi buruk yang menjadi penyebabnya..

tenggelam dalam kesedihan sembari menghisap rokok yang ternyata bukan lagi satu batang namun sudah lima bungkus itu, merenungi kesalahan yang telah ia lakukan bukannya hal yang mudah apalagi untuk mengingat kembali momen dimana ia dicampakkan, airmata nya sudah tidak lagi mengalir, rasa sakit yang ia rasakan membuatnya terlalu lelah untuk menangis. ketika ia melihat kembali pecahan kaca yang menghampar di lantai muncul niatan untuk menggoreskannya ke lengan yang sudah terlalu gemetar karena sejak beberapa hari lalu ia tak memakan apapun, bukan untuk pertama kali ia berniat mengakhiri hidupnya, namun rencananya selalu gagal dan tak sesuai harapan. entah bagaimana lagi ia harus membuat itu menjadi nyata namun kali ini ia terlalu fokus dengan bebannya.

baginya jika hidup ini berakhir, rasa sakit itu tak perlu lagi ia rasakan, diraihnya satu pecahan kaca yang terlihat tajam itu, ia arahkan ke pergelangan tangannya tepat di urat nadi berada, dahulu ia pernah mencoba dengan teknik ini namun gagal karena benda tajam yang ia gunakan hanya mengiris bagian kulitnya saja, kali ini ia menggunakan kekuatan penuh untuk memutuskan urat nadinya.

"aku lelah.. aku sangat lelah... berakhirlah hidup yang sengsara ini" "JANGAN." kaca itu tepat mengenai kulitnya namun muncul sosok pria tinggi berkulit sawo matang hadir di hadapannya , teriakannya membuat aksi el gagal namun bukan itu yang menjadi momen bahagia, "PAPA" seru el dengan raut wajah terkejut, lelaki tua dengan postur badan yang tinggi dan kurus memiliki tato yang cukup banyak di sekujur tubuhnya , menghampirinya dengan pakaian serba putih ,sosok itu adalah ayah dari Elfisa Putri Nara . sosok itu berdiri melihat anaknya yang tengah terduduk sembari memegangi kaca yang hampir saja membuatnya celaka.

kaca itu terjatuh dari genggaman kuat el, ia berdiri dan memperhatikan sosok di hadapannya dengan seksama, tampak jelas rambut hitam yang sudah mulai memutih itu, ia menangis dengan kuat karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

ia ingin sekali berlari ke arah lelaki itu namun, "KAKA KENAPA" seru lelaki itu, langkah el terhenti mendengar sapaan yang sangat sering ia dengar dari sosok yang ia rindukan itu. "PAPA" ia menjadi sadar bahwa benar lelaki itu adalah ayahnya yang telah meninggal sejak 2017 lalu.

"KAKA, ada apa sayang? kaka kenapa? ANAK PAPA yang paling papa sayangi, kenapa sayang?" begitu halus tutur katanya, membuat el kembali hanyut dengan tangisan yang kembali membasahi pipinya, "PAH, el cape, bolehkah papa membawa el pergi yang jauh? el ingin berada di samping papa. el tidak ingin lagi berada disini, tempat ini mengerikan, el tidak sanggup, el lelah pah." seru el memohon kepada sosok ayahnya itu.

"KAKA, ANAK PAPA YANG HEBAT, ANAK PAPA YANG KUAT, papa tahu kamu bisa lewati semua ini. kamu mungkin merasa sendiri, tapi papa selalu ada bersama kamu di sampingmu nak, kamu bukan seorang yang akan berfikir sempit seperti ini, papa yakin sekali kamu bisa, jangan lupakan kekuatan yang kamu punya, dan yakin bahwa bahagia akan segera datang sayang." ayahnya mencoba meraih tangan putri kecilnya yang kini sudah dewasa, "anak papa sudah besar ya, terakhir papa masih liat kamu merengek minta gendong di atas pundak papa, namun sekarang kamu sudah dewasa dan akan memiliki anak yang sedang kamu kandung sayang, ingatlah bagaimana kamu tumbuh dengan kehidupan yang sulit maka kamu harus bangkit dan membuat keadaan tidak akan sama bagi anakmu nanti nak, ia tak bersalah, jika kamu mengakhirinya disini, maka kamu akan membunuhnya bersamamu," lanjut lelaki itu

"PAPA TIDAK BOLEH PERGI LAGI, agar el bisa menghadapi ini bersama papa" permohonan itu kembali terlontar dari bibir el dengan gemetar.

"papa tidak pernah pergi nak, hanya saja dunia kita sudah berbeda, kamu memiliki dunia baru dalam perutmu, jaga dia seperti papa menjagamu, mungkin papa gagal namun kamu tidak boleh gagal nak" ucap lelaki itu dengan nada yang mulai terputus-putus, "papa ngomong apa pah, kok suaranya tidak jelas?" tanya el yang melihat sosok di depannya mulai menghilang perlahan, ia berlari menggapai sosok itu namun ia terjatuh, dan tersadar dari tidurnya dengan kondisi kaca masih berada di genggamannya.

rasa lapar dan haus membuatnya sempat pingsan karena dehidrasi dan maag, namun saat terbangun ia kembali menangis dan membuang pecahan kaca tersebut. "papa kenapa pergi pah?, kenapa papa tidak disini bersama el?, papa kecewa ya sama el?" ucapnya sembari tergeletak ke lantai. ia merasa kejadian tadi begitu nyata saat pertama kali dalam hidupnya ia memimpikan sosok ayahnya yang sudah lama ia rindukan,

tangisnya pecah saat malam itu, hingga esok harinya ia mencoba terbangun dari tidurnya di lantai dan membuka pintu kamar , ia mulai membersihkan satu-persatu sampah hingga pakaian kotor dan mulai merapihkan semuanya.

ia menemukan sebuah foto sang ayah tergeletak tepat di bawah meja riasnya. ia bersihkan foto itu yang terkena tumpahan makanan basi yang tak sempat ia habiskan jauh sebelum hari itu.

kini penampakan kamar gadis itu sangatlah nyaman jika di pandang dan aromanya pun tak lagi menyiksa hidung seperti kemarin. semua pakaian kotor sudah ia cuci dan jemur, sampah yang berserakan pun sudah ia buang, pakaian bersih sudah ia rapihkan kembali ke dalam lemari, tak lupa sudut sudut kamar ia sapu dan pel dengan pewangi agar bau tak sedap yang sempat memenuhi ruangan tak lagi terhirup.

alkohol yang tersisa ia letakkan di sudut dekat lemari, ia meraih ponselnya dan mulai memesan makanan yang bagus untuk wanita hamil, tak lupa ia membeli susu untuk kandungannya yang sudah lama tak ia konsumsi itu. kini ia menyadari beberapa hal diantara nya adalah terdapat satu nyawa yang tidak bersalah dalam perutnya, tugasnya adalah melahirkan anak itu dan memastikan bahwa anak itu tidak akan merasakan sakitnya seperti hidupnya dahulu,

dengan tabungan yang tersisa ia gunakan sebaik mungkin untuk membuat bayinya sehat, ia juga menjabwalkan kontrol usg kandungan untuk lusa . persiapan lahirannya memang belum ada namun ia bertekad untuk mencicil perlengkapan yang akan ia butuhkan, tak jarang ia membuka situr online untuk mencari barang bekas yang masih layak dengan harga yang murah,

kini ia mulai kembali merawat dirinya, pertama kali setelah hampir 2 bulan ia tak mandi, ia mencoba menyabunkan badannya yang sudah sangat lengket dengan banyak daki yang menempel, rambutnya yang sudah gimbal ia akali dengan minyak dahulu agar mudah di sisir dulu baru ia pakaikan sampo,

bagaimana chapter kali ini?

semoga kalian suka sama bagian ini ya.

jangan lupa like dan komen ya guys,,

  I AM PREGNANT (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang