"DAN TAK SEHARUS NYA AKU BERTEMU DIRIMU DI DUNIA INI"
ost.Sulfian Suhaimi - Di Matamu
lagu ini mungkin menggambarkan kisah kali ini , memang penyesalan selalu datang belakangan ya..
*
*
*
*
pertemuan itu tidak menghasilkan solusi apapun, el pamit untuk pulang lebih dahulu sekalian mengantar pulang bety juga.
sesampainya el di rumah, ia duduk termenung, memikirkan kalimat yang ia ucapkan di hadapan agam itu apa sebuah kebenaran atau malah kesalahan. el mulai merasa khawatir dengan dirinya sendiri. ia mulai memahami situasi yang akan ia alami adalah beban berat yang mungkin tidak akan mampu ia hadapi sendiri, namun ia juga merasa tidak bisa memaksa kehadiran agam karena kenyataannya agam sudah memiliki kekasih dan el tau jelas bahwa agam sangat mencintai kekasihnya itu.
banyak hal yang berubah setelah hari itu. el yang sudah mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung menjadi lebih hati-hati dalam menjalani harinya.
dalam satu situasi ada sebuah keinginan yang muncul secara tiba-tiba. mungkin orang akan menyebut ini dengan istilah ngidam. melihat gambar yang terpampang di sebuah iklan membuat el terbayang-bayang hingga di kerjaannya ia menjadi tidak fokus. ia memberi tahu argo tentang keinginan nya itu. dan dengan sigapnya argo yang paham kondisi el datang membawa apa yang telah di idamkan el sejak pagi.
sebuah pelastik berisikan es dengan sirup berwarna merah muda yang begitu menggiurkan langsung di santap el di depan kekasihnya itu. pemandangan aneh terlihat. el yang tengah hamil anak dari lelaki yang bukan kekasihnya namun tak lain rekan kerja kekasihnya itu justru keinginannya di kabulkan oleh lelaki yang bukan ayah dari anaknya.
argo adalah sosok lelaki yang cukup romantis bagi el, beberapa kali argolah yang ada di saat seharusnya agam yang hadir. tak jarang mereka membahas tentang agam dalam segala pembicaraan nya. namun suatu ketika argo yang lelah dengan el yang terus membahas nama agam tersebut sempat marah dan memaksa el untuk tidak lagi menyebut nama itu.
argo merasa dirinya sudah cukup untuk el namun apa daya tidak bisa di pungkiri el juga butuh sosok agam di sampingnya.
beberapa hari berlalu, tepatnya tanggal 20 februari. el memutuskan untuk meminta argo membantunya bertemu dengan agam.
malam itu cukup ramai yang hadir. el di dampingi argo, erni, bety datang ke sebuah café yang sempat jadi tempat pertemuannya dengan agam sebelumnya. sampai disana tidak lagi duduk di luar agam yang datang di temani temannya tengah duduk di dalam café yang tertutup itu. mereka duduk melingkarkan meja.
kali ini raut wajah agam terlihat sangat tegang, awal pembahasan mereka sudah di mulai dengan penuh emosi. agam kembali menanyakan kebenaran tentang kandungan el,
"gini el, aku udah cerita ke banyak temen aku, dan hampir semua paham sama masalah ini, bahkan ada hal serupa yang terjadi di temennya temen aku dan itu hanya jebakan, jadi disini aku ga bisa yakin gitu ajah kalo itu anak aku, dan aku pun jujur ga bisa bawa kamu untuk kenal sama orang tua aku apalagi aku harus menceritakan hal ini karena belum tentu itu anak aku" cukup mengejutkan jawaban agam saat itu, el yang terdiam dengan marah menjawab "jebakan? kamu berfikir ini jebakan? aku jebak kamu soal kehamilan aku?" penuh emopsi el menanggapi jawaban agam yang menyangka dirinya mempermainkan lelaki itu dengan kehamilannya yang juga menjadi mimpi buruk bagi wanita itu.
"bukan gitu el hanya saja aku ga ngerasa ngeluarin sperma aku di dalam, bahkan kamu tau sendiri kalo kita kebanyakan melakukan itu di mulut dan kamu yang minta untuk keluar di mulut, jadi disini aku cuma ngeluarin pendapat aku yang ga ngerasa kalo itu bisa bikin kamu sampe hamil" terang agam yang kembali menyulut emosi el,
"bisa-bisanya kamu mikir kaya gitu gam, masalah kaya gini ga mungkin aku jadiin bahan candaan , aku yang nanggung semua resikonya dan kamu malah mikir aku ngejebak kamu" jawab el.
"kamu punya bukti ga kalo itu anak aku? kalo ada yang bisa membuktikan itu anak aku ya aku akan kaya gini el," balas agam
"aku kan udah jelasin semua ke kamu" belum sempat bicara panjang sudah di potong oleh agam "sekarang gini ajah deh, aku mau kita lakuin tes DNA dan kalo itu anak aku, pasti aku akan tanggung jawab tapi jujur kalo untuk nikahin aku tuh aku ga bisa el, karena aku udah punya kekasih dan dia udah kenal sama keluarga besar aku jadi ga mungkin aku nikahin kamu walaupun kamu hamil anak aku" seperti jatuh dan terpimpa tangga juga el yang awal nya berfikir ini akan dapat titik terang justru mendapatkan penolakan tegas oleh lelaki yang menghamilinya dengan asumsi menjebak.
"lalu bagaimana dengan aku gam? gimana aku bisa ngadepin ini sendirian? gimana sama data anak ini nantinya? gimana sama keluarga aku? gimana sama hidup aku? kamu ga mikirin aku sama sekali ya? tega banget kamu malah bilang aku ngejebak kamu? sedangkan aku pun ga ngelakuin apapun selama ini, aku hanya diam dan nunggu kabar kamu, tes DNA kamu bilang? gimana bisa tes DNA kalo anak ini belum lahir atau kamu mau Nunda sampai anak ini lahir baru kamu tes DNA dan kalo anak ini bener anak kamu gimana? apa yang akan kamu lakukan? apa bedanya tindakan kamu sekarang sama nanti gam?" sulit sekali untuk menahan airmata yang sudah terbendung itu, el berusaha untuk tidak menangis karenya mendengar ucapan menyakitkan itu.
"jangan emosi dulu el" jawab agam yang kemudian di potong el "gimana aku ga emosi gam? pertemuan kemarin kamu bilang akan cari solusi tapi kenapa sekarang kamu malah nyudutin aku? apa karena kamu ga mau kalo aku yang hamil anak kamu? aku mana bisa tau gam kalo aku akan kaya sekarang?" rasa kecewa yang sudah memuncak membuat emosi el tak terkontrol, el terus tersulut dengan amarahnya yang membuat sahabatnya mengambil alih bicaranya
"coba lu ceritain gimana kronologinya gam" ucap betty. dengan panjang agam menjelaskan bagaimana pertemuannya dengan el dari pertama hingga akhir bahkan ada kalimat agam yang menyakitkan kembali terucap dimana agam bilang sebenarnya ia ingin mengakhiri hubungannya dengan el di hari pertemuan mereka 19 desember itu. karena agam mulai menyadari bahwa hubungannya dengan el adalah sebuah kesalahan, agam merasa bersalah dengan kekasihnya dan agam ingin memperbaikinya namun sialnya agam malah terbawa kedalam situasi dimana el hamil yang kemungkinan besar itu anak nya.
namun kembali agam tegaskan bahwa ia tak bisa menikahi el apapun kondisinya namun ia berjanji jika itu adalah anaknya ia akan bertanggung jawab dan akan menafkahi anak itu nantinya.
lalu kembali el pertanyakan bagaimana nasibnya kini? ia harus menanggung malu sendirian, menghadapi perubahan dalam dirinya, menghadapi keluarganya yang keras, dan menjalani hari dengan status hamil di luar nikah serta tidak di tanggung jawabkan atau bahkan diakui.
hufttt,,,
gimana ya ini jelas salah keduanya. namun salahnya agam seperti lepas tangan dengan hal yang seharusnya ia hadapi bersama el.
jangan lupa like dan komen ya guyss...
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM PREGNANT (ON GOING)
Teen Fiction"aku ragu, ini terasa seperti jebakan" ucap agam dengan getaran bibir seolah itu sebuah ketakutan. "bagaimana bisa kamu ragu? kamu sendiri yang bilang kalo kamu ga sengaja keluar di dalem" terlihat jelas wajahnya memerah dan airmata pun tak terbendu...