Part 16

4.6K 422 11
                                    

Hari yang dinantikan Lily dan Tom akhirnya tiba juga, dua hari yang lalu mereka sudah resmi menikah secara hukum, dan hari ini adalah hari dimana Lily dan Tom akan mengikat janji pernikahan mereka.

Grandpa yang datang dan sejak tadi bercanda karena bahagia, di minta Rhea ke ruang pengantin karena Lily mencarinya. Tentu saja membuat keempat pria muda merasa heran, apalagi Tom.

Grandpa memeluk Lily, airmatanya menetes. Dia terkejut dan tidak menyangka dengan permintaan Lily untuk mengantarkannya ke altar di mana Tom sedang menunggunya.

"Kamu yakin grandpa akan mengantarmu padanya bukan grandpa bawa lari?" keharuan grandpa tidak bertahan lama, dia mengatasinya dengan bercanda seperti biasanya

"Memangnya grandpa mau melihat cucu tunggalmu itu patah hati?"

"Melihatnya patah hati kelihatannya menyenangkan. Tapi mengakui anaknya yang adalah cicitku, membuatku berpikir ulang."

"Berpikir ulang karena dia adalah keturunan cucumu jadi jika kamu turunkan warisan padanya sama saja kamu menurunkan pada cucumu."

"Pintar sekali kamu bisa menebak keraguanku."

"Jika aku tidak pintar mana mungkin grandpa dan yang lainnya menyukaiku."

"Apalagi cucuku itu. Kamu memanggilku kemari saja sudah membuat dia kuatir, apalagi aku tidak kembali." Lili dan grandpa yang hanya berdua di ruangan itu tertawa, "Oh ya, kamu tidak keberatan dia menunda resepsimu?"

Lily menggeleng, "Bahkan jika tidak diadakanpun aku juga tidak masalah."

"Benar juga, mengingat dengan pernikahan ini kamu sudah jelas akan menjadi pewaris hartanya."

"Jangan lupa harta grandpa juga."

"Oh benar hartaku juga." Saat mereka tertawa pintu terbuka dan Nina masuk bersama Rhea dan Liza, memberi kabar jika sudah waktunya Lily memasuki tempat acara yang hanya dihadiri oleh teman-teman terdekat mereka.

***

Tom terkejut ketika pintu terbuka dan melihat Lily digandeng oleh grandpanya, dia melihat tatapan senang dan haru pada mata grandpanya, menandakan jika permintaan Lily untuk mengantarkannya ke altar adalah satu kebanggaan buat orang tua itu. Tom bersyukur dia pernah melihat Lily yang berdandan, sehingga dia tidak terkejut. Rhea dan Liza tertawa melihat tampang suami mereka sampai bertanya apakah pengantin yang digandeng oleh grandpa benar-benar Lily yang mereka kenal.

Janji pernikahan diucapkan dengan sepenuh hati dalam suasana tenang dan sakral, semua yang hadir bahkan anak-anak mereka begitu tenang saat itu, sampai akhirnya Tom diijinkan mencium istrinya, tepuk tangan yang meriah dari yang hadir memecahkan suasana tenang tersebut.

Setelah acara itu, mereka berkumpul untuk makan siang bersamaan dengan Josh mengirimkan foto pernikahan Tom ke bagian public relation HC. Sekarang dia mengerti mengapa Tom tidak kuatir saat dia menanyakan soal foto pernikahan yang akan dikeluarkan ke media, jika dia saja tidak bisa mengenali Lily ketika dia berdandan, apalagi orang yang hanya pernah bertemu mereka sesekali. Jika foto Tom tidak keberatan sebaliknya soal nama, Tom tidak ingin nama Lily disebut, karena mereka tentu saja tidak bisa berbohong soal nama dan akan membuat orang-orang langsung mencari tahu.

Telepon genggam grandpa berdering, "Halo."

"....."

"Tentu saja, kamu pikir cucuku itu gay? Dan pasangannya si Josh?"

"......"

"Siapa wanita yang dinikahinya tidak penting dan terima kasih ucapan selamatnya, tenang saja saat resepsi aku pasti akan mengundangmu. Tom terlalu ingin mengakhiri masa lajangnya jadi dia memutuskan menunda resepsinya."

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang