Part 52

3.1K 421 16
                                    

Julius dengan sengaja tidak menyebutkan jika dia juga pergi menemui Tom Houston, seperti dugaan Tom Julius juga ingin membalas Amber yang telah menipunya.

Amber masih tidak percaya jika sandiwaranya telah berakhir menghabiskan malam itu dengan minum di bar hotel, kemarahannya dilampiaskan pada Mallory yang menurutnya adalah penyebab utama dari semua yang alami sekarang.

Jika Amber tidak mabuk malam itu, pagi ini dia tidak akan bangun dengan kepala berat saat bel dan pintu kamarnya diketuk. Amber membuka pintu, tentu saja dengan wajah masih berantakan, apalagi semalam dia tidak sempat membersihkan diri dan wajahnya.

"Apakah kalian kurang kerjaan, membangunkan orang pagi-pagi!" omelan Amber tidak dilanjutkan karena melihat empat orang pria yang berdiri didepan kamarnya, satu dia kenal sebagai manajer hotel, tapi tiga lainnya dia tidak mengenalnya.
"Siapa kalian?"

"Nyonya Amber Goysen silahkan ikut kami ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut."

"Kantor polisi? Apakah hotel sedang mengadakan acara kejutan?" tanya Amber, dia masih belum terlalu sadar dari mabuknya, karena itu dia sama sekali tidak menganggap serius tujuan dari kedatangan keempat orang itu.

"Kelihatannya anda masih dalam pengaruh minuman keras." Kata si manajer hotel.

"Mabuk maksudmu, aku tidak mabuk hanya tidurku terganggu oleh kalian. Apapun acara hotel aku tidak berminat mengikutinya, silahkan kalian pergi." Amber akan menutup kembali pintu kamarnya tetapi salah satu polisi menahannya, "Maaf nyonya, jika anda tidak bisa ikut kami dengan sukarela maka kami harus membawa anda dengan paksa." Kali ini orang yang memimpin penangkapan yang berkata setelah itu dia langsung memberi tanda pada dua anak buahnya untuk membawa Amber pergi bersama mereka.

Tentu saja Amber tidak terima, dia berusaha menolak, melepas pegangan tangan kedua polisi di kanan kirinya, tapi dalam kondisi sadar saja dia belum tentu bisa lebih kuat dari kedua polisi itu, apalagi dalam keadaan masih terpengaruh minuman keras.

Amber akhirnya berhasil dimasukkan dalam mobil polisi, polisi terpaksa memborgol kedua tangannya supaya tidak bisa memberontak, hanya saja mereka tidak membungkam mulutnya sehingga kata-kata kasar Amber terus memenuhi gendang telinga mereka sejak di depan kamar sampai di dalam mobil atau tepatnya disepanjang perjalanan ke kantor polisi.

Di kantor polisi Amber dimasukkan ke dalam satu ruangan, diberi minuman hangat untuk menenangkan diri atau lebih tepatnya melegakan tengorokannya yang sejak dijemput paksa tidak berhenti berteriak atau mengomel. Dibiarkan sendiri di dalam ruangan itu, melihat bayangan dirinya yang berantakan dari kaca pantul di ruangan itu, adalah kedua hal yang membuat akal sehat Amber kembali normal untuk diajak berpikir dan mencerna apa yang baru saja dia alami.

Pemikiran pertama yang muncul dalam benaknya adalah Mallory mengugatnya, pemikiran yang membuat emosinya kembali naik, namun tidak ada minuman keras di sana, akhirnya dia meminum habis minuman hangat dihadapannya sambil menunggu kedatangan polisi yang pasti akan bisa menjawab semua pertanyaan dalam benaknya.

***

Amber tidak mengetahui jika orang yang dibayarnya telah tertangkap sehari sebelumnya saat akan melakukan aksinya. Malam setelah Julius memberi nomor telepon orang yang pernah diberikannya pada Amber, Josh dan Win langsung menghubungi pihak polisi untuk melakukan penyelidikan dan keesokan harinya mereka sudah mengantongi pelaku sekaligus mengetahui jika pelaku akan melakukan aksinya.

Tentu saja karena pelaku sudah akan melakukan aksinya, mereka semua menyiapkan panggung untuk pelaku tersebut beraksi. Secara diam-diam Livy dipindah ke kamar yang lain, tentu saja Tom ikut bersamanya sedangkan di kamar lama polisi memerankan Tom dan Lily, menunggu kedatangan pelaku.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang