Part 55

2.9K 409 26
                                    

Lily tertawa melihat Illia dan dua teman sekolahnya bermain di ruang tengah, hari ini Illia mengundang dua teman dekatnya di sekolah untuk datang bermain di rumah, tentu saja atas ijin dari Lily.

Hal yang membuat dia tertawa adalah tema permainan mereka hari itu adalah pernikahan, lucunya karena mereka bertiga perempuan maka ketika Ted pulang oleh Illia langsung ditarik untuk menjadi mempelai laki-laki. Parahnya lagi kedua teman Illia berebut untuk menjadi pasangan Ted, "Kalian yang bermain mengapa harus melibatkanku? Aku harus segera menyelesaikan tugas sekolahku." Kata Ted yang tentu saja diabaikan oleh kedua anak perempuan yang menarik kedua tangannya.

"Mommm..." Melihat tidak mungkin menggunakan kata-katanya dan tidak mungkin menggunakan nada dingin jika tidak ingin melihat mereka menangis, pilihan Ted hanya meminta bantuan mommynya yang sedari tadi hanya tertawa menyaksikan dia dipaksa untuk menikah.

"Kenapa?"

"Mommy yakin mau menantu salah satu dari mereka?" pertanyaan Ted membuat Lily tertawa.

"Jika kamu tidak keberatan tentunya."

"Mommmmyyyyy...."

Lily tertawa, "Illia, minta kedua temanmu melepaskan Ted, dia harus mengerjakan tugasnya karena nanti sore dia ada les musik." Illia yang sedang merangkai karangan bunga kepala menoleh pada mommynya dan berkata, "Jika diepaskan, siapa yang akan adi asangannya, mommy?"

"Kalau tidak ada mempelai, kamu ganti permainan saja."

Illia menghela napas panjang sebelum meminta kedua temannya berhenti menarik Ted, mengatakan jika Ted tidak bisa bermain dengan mereka. Untungnya kedua temannya mau mendengarkan walau dengan berat hati terpaksa melepaskan tangan mereka. Illia sejak bersekolah, kosa katanya semakin banyak dan pelafalannya juga semakin jelas, walau kadang dia suka menghilangkan huruf pertama dari kata yang dia ucapkan.

Ted begitu terlepas langsung lari ke ruang belajar, dia memang harus segera menyelesaikan tugas sekolahnya dan mengerjakan tugas mommynya sebelum guru musiknya datang.

Joey kembali dari dapur sambil membawa baki berisi camilan dan minuman buat Illia dan teman-temannya, Lily berdiri dan minta Joey mengawasi mereka karena dia harus melanjutkan menyelesaikan pekerjaannya. Namun baru saja Lily berjalan dua langkah suara dari pintu utama membuat Lily berhenti dan tersenyum, apalagi melihat Illia langsung lari menyambut kedatangan grandpa, Lily tersenyum karena yakin akan terjadi pertunjukan lucu.

"Great empa, untunglah amu atang, belmainlah belsama ami." Illia yang sudah berada digendongan grandpa langsung melancarkan rayuannya.

"Aku datang memang untuk bermain dengan kalian, mana Ted?"

"Edang kelja tugasnya, ayo ita ain."

"Yakin grandpa kemari untuk bermain dengan mereka? Bukan datang untuk mengawasi pekerjaanku?" kata Lily yang menghampiri grandpa untuk memberi pelukan ringan.

"Aku tidak meragukan pekerjaanmu, tidak perlu pengawasanku. Aku kemari karena merindukan kedua cucuku dan calon cucuku. Bagaimana keadaannya?"

"Dokter mengatakan dia semakin sehat."

"Yang penting kamu juga sehat."

"Ayo empaaaa." Illia sudah tidak sabar untuk melanjutkan permainannya.

"Ayoooo...." jawab grandpa dengan penuh semangat, hanya saja ketika tahu permainan Illia dan tawa Lily dia menyesal dan tahu alasan Ted tidak terlihat di sana, tetapi dia tidak ingin mengecewakan cucu kesayangannya dengan terpaksa dia menurut untuk dijadikan mempelai pria, menikah dengan dua balita.

***

Informasi Amber sering termenung dan mengobrol sendiri di dalam selnya sudah diterima oleh Win yang tentu saja langsung menyampaikan pada Josh dan Tom, kesimpulan mereka bertiga adalah Amber kembali bermain peran.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang