Part 43

3.3K 409 11
                                    

"Kapan mereka ke rumah sakit?" Itulah pertanyaan yang diajukan pertama kali oleh Ted saat dia selesai mandi dan tidak melihat mommynya masuk ke kamarnya,  dia bertanya pada Joey yang mengatakan mommy-daddy ke rumah sakit.

"Jam tiga pagi, mommy tidak mengijinkan membangunkanmu karena hari ini kamu masih harus pergi sekolah. Mommy berpesan nanti pulang sekolah baru mengantarkanmu ke rumah sakit."

"Apakah adikku sudah lahir?"

Joey menggeleng, "Belum ada kabar, mungkin saat kita nanti ke rumah sakit, dia sudah lahir."

"Baiklah." Lily sudah mengingatkan berulang kali pada putranya jika kelahiran adiknya tidak bisa diketahui pastinya, jadi saat waktunya tiba dia harus menurut pada Joey yang akan menjaganya selama Lily di rumah sakit.

Ted turun untuk sarapan, naik ke mobil di mana Zen sudah menunggunya untuk mengantarkannya sekolah, melambai pada Husky yang selalu mengantarnya di depan pintu. "Joey, nanti jangan terlambat menjemputku." Pesannya pada Joey untuk menagih janji membawanya ke rumah sakit.

"Ya, ingat pesan mommy untuk tetap fokus belajar." kata Joey dan Ted hanya mengangguk walau dalam hati dia merasa kuatir dan penasaran dengan keadaan mommynya, tapi dia juga sudah berjanji pada mommynya, karena itu dia akan berusaha tetap fokus.

Bel tanda kelas berakhir membuat Ted langsung cepat-cepat keluar dari kelas, mencari keberadaan Joey dan Zen, "Ayo pergi."

Joey tersenyum, "Illia sudah lahir dan menunggumu di rumah sakit."

Tatapan Ted langsung berbinar-binar, "Sudah lahir? Apakah dia cantik seperti mommy?"

"Joey belum pergi melihatnya, bagaimana bisa tahu."

"Aku yakin dia pasti cantik seperti mommy. Ayo Zen kita ke rumah sakit segera." Ted selalu bisa memerintah dan orang yang diperintah olehnya akan dengan senang hati menurut selama tidak bertentangan dengan perintah majikan mereka.

Ted menarik tangan Joey begitu pintu lift terbuka, menoleh ke kanan dan kiri mencari arah sampai Joey menuntunnya melewati pintu kaca, dia melepaskan tangan Joey dan berlari menuju meja perawat.

"Kamar nyonya Houston?" tanyanya membuat perawat jaga di sana tersenyum dan menunjuk pintu di belakang balita mengemaskan yang langsung bisa dia pastikan adalah putra pertama dari tuan dan nyonya Houston.

"Terima kasih." Kata Ted sebelum berbalik dan lucunya dia masih mengetuk lebih dulu pintu itu sebelum membukanya. Kedua perawat yang melihat hal itu tersenyum, bisa melihat bagaimana orangtua balita itu mendidik dengan baik putra mereka.

"Mommy?" Ted memanggil dengan suara pelan, dia tidak berani berteriak walau dia sedang tidak sabar dan penuh semangat karena kuatir adik atau mommynya sedang istirahat. Dia tidak melihat satu orang pun di ruangan yang kelihatannya ruang tamu dan dapur, tapi melihat salah satu pintu di sana terbuka dia langsung tersenyum, "Mana Mommy dan Illia, dad?"

Tom tersenyum tahu putranya pasti sudah tidak sabar melihat adiknya, sama seperti dirinya juga tidak sabar sampai semalam Lily mengatakan air ketubannya pecah dan mereka langsung pergi ke klinik. Jam 6 pagi Illia Helen Houston berhasil dilahirkan dengan selamat, melihat wajah putrinya yang mirip dengan istrinya tentu saja membuat Tom semakin bahagia.

***

Tiga hari Lily di rumah sakit, tidak beda dengan kelahiran Ted, kado dan ucapan selamat tidak berhenti datang sejak informasi kelahiran Illia diberitakan oleh public relation HC.

Ted juga selalu menemani adiknya sejak dia pulang dari sekolah sampai waktunya dia diminta pulang oleh Lily yang tidak pernah ditolaknya hanya diterima dengan berat hati karena harus meninggalkan adik kecilnya.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang