Part 3

7.4K 608 38
                                    

"Wanita itu akan menikah." John masuk ke ruangan Tom, meletakan satu amplop undangan di atas meja besar di hadapannya.

"Dia tidak mungkin mengirim undangan padaku, apalagi mengirimkannya kemari."

"Orangtua calon suaminya yang mengirim undangan untuk CEO, Houston Group. Kamu tidak ingin pergi dan membuat wanita itu menyesali keputusannya?"

"Belum waktunya dan bukan saatnya, biarkan dia menikmati kebahagiaannya, selain itu bagaimana kamu yakin dia akan menyesali keputusannya."

"Melepaskan suaminya yang jelas-jelas lebih potensial dalam hal kekayaan juga ketampanan, memilih pria yang masih mengandalkan harta orangtuanya, mengaku tidak pernah menikah, mengapa tidak sekalian saja dia mengaku masih perawan."

"Perasaan aku yang terlibat dengannya, mengapa kamu yang emosi?" Pertanyaan Tom membuat Josh menatapnya kesal.

"Karena aku peduli denganmu."

"Jika kamu peduli, segera temukan wanita yang kuminta kamu cari dua hari yang lalu."

Josh merogoh kantungnya, mengeluarkan flash disc dan mendorongnya ke arah Tom, "Aku sudah menemukannya. Lilian Great, 23 tahun lulusan manajemen bisnis dan keuangan. Orangtuanya meninggal beberapa tahun yang lalu, grandma yang mengasuhnya meninggal 6 bulan yang lalu, sekarang tinggal sendiri di apartemet yang di tinggalkan oleh orangtuanya. bekerja di dua perusahaan setelah lulus, perusahaan pertama dikeluarkan karena sering tidak masuk, tepatnya saat merawat grandmanya yang menjadi korban tabrak lari. Dia mendapat pekerjaan di perusahaan lain satu bulan yang lalu, tiga hari yang lalu dikeluarkan karena membuat perusahaan gagal mendapatkan proyek besar karena sikapnya yang kasar pada klien. Kelihatannya ini hanya alasan atasannya supaya bisa menggeluarkannya dan tidak mengatakan pada yang lain soal masalah mabuk dan obat. Kamu bertemu dengannya benar-benar secara kebetulan, dia kabur dari club di mana mereka akan melecehkannya, lokasi club satu blok dari tempat kalian bertemu. Kamu membuatnya pingsan, membawanya ke apartementmu, dia keluar dari sana pukul 2 pagi, berjalan pulang ke tempat tinggalnya yang berada dua blok dari sana. Sekarang dia sedang mencari pekerjaan, hanya saja dia tidak tahu jika mantan atasannya menyebarkan keburukannya pada kenalan-kenalannya yang bergerak di bidang usaha yang sama."

"Sudah?"

"Ya, lengkapnya kamu bisa membacanya sendiri."

"Kekasihnya?"

"Kekasihnya?" Josh akahirnya paham maksud pertanyaan Tom.

"Saat ini dia tidak memiliki kekasih, tidak juga dekat dengan pria. Terakhir dia berpacaran saat kuliah tingkat 3 dan itu adalah pacar kedua juga terakhir sampai hari ini."

Josh melihat perubahan raut wajah Tom, "Ada apa?"

Tom menggeleng, dia berpikir mungkin dia salah menyimpulkan pembicaraan telepon yang dia dengar saat itu.

"Oh, hampir saja aku lupa. Dia bersahabat dengan seorang wanita yang bernama Nina. Nina ini adalah istri dari Hans Laber, pemilik dan pimpinan perusahaan periklanan yang baru menandatangani kontrak dengan kita."

Tom memandang Josh yang juga memandangnya, "Atur dia untuk bekerja di sini."

"Apakah kamu tidak ingin mengatakan alasannya? Kamu menyukainya?" tanya Josh yang tentu saja tidak akan mendapat jawaban dari Tom.

"Dari hasil penyelidikan tentang wanita ini, kurasa kamu boleh mencoba menjalin hubungan dekat dengannya."

"Alasan?"

"Kamu ada pria pertama yang bercinta dengannya."

Tom langsung menatap tajam pada Josh yang langsung tertawa, "Mengapa terkejut? kelihatannya tebakanku memang benar."

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang