Part 33

3.7K 424 30
                                    

"Istrimu semangat sekali memberi hadiah pada mantanmu." Kata Josh saat Tom menyerahkan selembar pesan dari Lily.

"Tanyakan sendiri padanya. Dia bukan hanya semangat, dia mempersiapkannya dengan bahagia hanya setelah itu dia bertanya, nama siapa yang akan ditulis di kartu."

"Jika dia ingin memberi pembalasan untuk sikap mantanmu padamu maka aku sarankan tulis nama Mallory." Tom tertawa mendengar perkataan Josh.

"Karangan bunga aku sudah mengaturnya, mengapa daftar hadiah bukan dia pergi membelinya sendiri?"

"Dia takut jika dia yang pergi sendiri yang ada bukan membeli hadiah tapi membelikan Ted."

"Betul juga, apalagi jika dia pergi dengan ketiga teman belanjanya, aku juga akan menerima notifikasi." Josh tertawa, karena yang dipikirkannya pasti akan terjadi jika Lily pergi berbelanja dan membawa istrinya.

"Bagaimana dengan kasus Sandra?"

"Win sudah menolak tawaran damai, keluarganya juga sudah menerima pembatalan kontrak kerja, hanya saja keluarga mantan suaminya masih tidak menerima dan menanyakan mengapa mereka ikut dilibatkan."

"Lalu?"

"Seperti biasa, atas perintahmu. Apakah mereka tidak menghubungimu?"

"Entahlah, kamu tahu aku tidak mengangkat nomor yang tidak kukenal."

"Pantas saja mereka ingin membuat janji temu denganmu. Aku katakan jika kamu sibuk dan melakukan perjalanan bisnis."

"Ya. Penerbanganku besok sudah dipastikan semua?"

"Semua sudah siap termasuk persiapan tempat tidur di hotel untuk bos kecil. Mereka semua menantikan kedatangan istri dan bos kecil."

"Bos kecil semakin pintar dan nakal."

"Wajar untuk usianya, apakah Lily masih belum mau mengambil pengasuh?"

"Nanti tunggu kami menempati rumah baru katanya, selain itu Ted juga baru bisa duduk dan belum bisa merangkak jadi masih belum menyulitkan."

"Aku akui istrimu bukan hanya hebat dalam pekerjaan tetapi juga menjaga anak. Liza juga memujinya, kata Liza jika itu dirinya sudah dipastikan dia tidak sanggup."

"Aku juga tidak menyangka yang dia katakan akan menjaga sendiri anak-anak kami benar-benar bisa dia lakukan, disamping kesibukan dia mendesain rumah dan mengurus proyek Florida dengan grandpa. Ted bayi pintar, bisa menjaga mommy dan tidak mengganggu mommynya jika mommynya kerja."

"Anak lucu dan pintar, usianya baru tiga bulan tapi bisa paham dengan situasi."

Tom tersenyum, yang dikatakan Josh memang benar, Ted baru tiga bulan tapi begitu pintar dan bisa memahami yang dikatakan dia atau Lily.

"Bagaimana dengan supir dan mobil untuk mengantarkan Lily selama aku mengurus pekerjaan?"

"Semua sudah siap, supir yang akan melayaninya bisa berhasa inggris dan supir yang biasa melayanimu jika ke sana. Apakah perlu guide atau pendamping untuk mereka?"

"Tidak perlu, Lily paham bahasa Jepang sedikit-sedikit dan dia juga sudah membuat janji dengan istri Fujima."

"Salut dengannya, dia benar-benar bisa membagi waktu dengan baik. Selamat bekerja dan berlibur. Aku mengatur hadiah ini dulu dan segera mengirimkannya ke klinik." Kata Josh sambil berdiri.

***

Awalnya Lily kuatir Ted akan rewel saat di pesawat, walau itu pesawat pribadi tetap saja ada rasa kuatir karena ini adalah penerbangan pertamanya. Namun kekuatiran Lily sama sekali tidak terjadi, Ted lebih antusias melihat pesawat. Dari naik sampai di dalam pesawat, kepalanya sudah tegak, menoleh ke kanan dan kiri, melihat hal yang menarik perhatiannya, menunjuk minta daddynya membawanya untuk pergi melihat. Saat pesawat mulai mengudara, Tom membawa Ted masuk ke kabin depan, bayi tiga bulan itu semakin bersemangat melihat panel dan pemandangan dari kaca depan, bahkan saat Tom mau membawanya kembali, dia menolaknya, merengek sampai Tom mengatakan jika kasihan mommy sendirian di dalam, Ted mau kembali tapi tatapannya tetap mengarah pada pintu kabin depan.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang