Part 57

2.7K 362 12
                                    

Kabar meninggalnya Amber disampaikan Tom pada Lily begitu dia menerima kabar dari Win. Sebelum-sebelumnya dia sudah menceritakan kondisi Amber yang mengamuk sampai dipindahkan ke rumah sakit jiwa, tapi yang tidak mereka duga adalah otak Amber benar-benar bermasalah dan masih berpikir untuk melarikan diri yang akhirnya dia mengalami kecelakaan yang merengut nyawanya.

"Kasihan sekali, begitu tragis akhir hidupnya." Kata Lily.

"Mungkin itu hukuman yang harus dia terima, hanya saja kurasa akhir seperti ini juga baik untuknya daripada dia terus hidup dalam pikirannya yang bahkan saat sudah tidak waras saja, dia masih bisa melarikan diri."

"Memang benar, satu musibah bisa dikatakan bagus atau buruk juga harus dilihat dari situasi dan kondisinya."

"Sebelum kamu mengutarakan pertanyaan dalam benakmu, aku akan menjawabnya lebih dulu. Julius bersedia memberikan pemakaman yang layak untuknya, mungkin karena pada dasarnya dia benar-benar menyukai Amber hanya saja Amber telah mengecewakannya."

"Pintar sekali kamu menebak pertanyaan yang masih ada dalam pikiranku dan memberi jawaban yang benar, bagaimana dengan pertanyaan lanjutannya, apakah kamu juga bisa menebaknya?"

"Tentu saja, kamu ingin aku menghadiri pemakamannya?"

"Apakah kamu belajar membaca pikiran?"

"Hanya pikiranmu."

Lily tertawa, "Kurasa jika hanya pikiranku kamu bukan membacanya tapi karena terlalu sering bersamaku kamu sudah bisa menebaknya. Jadi?"

"Aku akan pergi dengan membawa Win dan Josh tentunya."

"Dia sudah meninggal, kamu menghadiri pemakamannya saja masih harus membawa teman? Apakah sebegitu takutnya kamu padanya?"

"Bukan takut tapi tidak ingin ada rumor yang akan membuat kamu dan anak-anak terlibat."

"Perhatian sekali daddy Tom."

"Tentu saja, salahkan mengapa daddy terlalu menyayangi mommy dan ketiga kurcacinya." Tom dan Lily tertawa bersama.

Tom memenuhi permintaan Lily untuk hadir dalam upacara pemakaman Amber, tentu saja bersama Win dan Josh, kejutan untuk Julian yang tidak menyangka kedatangan mereka dalam acara pemakaman Amber Goysen.

***

"Di mana princess Helen?" Pertanyaan itu diajukan Lily pada Tom setelah dia tidak menemukan putri keduanya itu di ruang pribadi Tom yang ada di kantornya. Tom saat dia masuk tadi sedang menelepon, karena itu Lily tidak menyapanya langsung mencari Helen di dalam ruang pribadi karena sebelum dia turun untuk rapat bersama Levon dan timnya, dia menitipkan Helen pada Tom.

Tom menunjuk ke arah bawah meja tapi berkata, "Tidak tahu, apakah dia menghilang atau mungkin dia sudah pulang?"

"Oh, kalau begitu mommy pulang dulu." jawab Lily tetapi bukannya berjalan ke arah pintu sebalinya dia melangkah mendekati meja suaminya karena yakin Helen akan merangkak keluar dari tempat persembunyiannya.

Benar saja dugaan Lily, Helen yang sudah berusia 8 bulan memiliki hobby merangkak, bersembunyi sesuka hatinya merangkak keluar atau tepatnya mendorong kaki daddynya yang menghalangi jalannya sambil mengeluarkan bahasa bayinya untuk memanggil mommynya dan saat melewati kaki daddynya dia berhenti, duduk dan memukul kaki daddynya dengan memasang wajah kesalnya.

"Lho, mengapa kaki daddy dipukul?" tanya Tom.

Helen hanya mengguman, melanjutkan perjalanannya dengan cepat untuk mencari mommynya, dia mau ikut pulang, dia bersembunyi di sana karena bosan bermain di ruang pribadi daddynya. Raut wajah kesalnya hilang berganti senyum ketika melihat mommynya yang juga tersenyum padanya.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang