Part 10

6.8K 531 35
                                    

Tom membawa Lily ke salah satu resto HC, saat Lily kembali ke ruangannya, Tom langsung menghubungi pihak resto untuk menyiapkan makan malam dua orang di ruang private dengan pesan tidak boleh ada yang mengganggu.

Tom meminta Lily memilih sendiri menu yang dia inginkan, "Pilih yang kamu inginkan, walau aku merasa makanan di sini masih kalah dari masakanmu, tapi tidak mungkin aku memintamu memasak untuk makan malam kita di hari yang bahagia ini."

Lily mengangkat kepala dari menu yang baru dibukanya, "Bagaimana jika kamu memperkerjakanku sebagai koki di sini?"

Tom menggeleng, "Kamu tega mengambil meta pencarian orang lain? Selain itu hasil masakanmu tidak boleh dinikmati oleh semua orang yang tidak mengenalmu."

Lily tertawa, "Semoga saja kokimu tidak mendengar perkataanmu, aku tidak yakin dia tidak memasukkan sesuatu dalam menu pesananmu nanti."

Tom ikut tertawa, "Pesanlah sesukamu, jangan lihat harganya."

"Ya, aku tahu kamu yang sekarang punya uang dan kekuasaan."

"Tepat sekali."

"Apakah kamu sering membawa wanita kemari dan makan berdua seperti ini?" tanya Lily.

"Tidak pernah." Jawab Tom dan melihat tatapan Lily padanya yang menunggu kelanjutan.

"Aku tidak pernah mengundang atau mengajak mereka makan apalagi makan berdua di ruang tertutup. Mereka yang mengundangku, dan kadang akan terjadi seperti yang ada dibenakmu."

"Dibenakku? Memangnya apa?"

"Mengakhiri makan malam dengan makanan penutup di kamar."

"Jujur sekali, tidak takut aku marah dan pergi?"

"Cukup satu kali dalam hubungan kita aku membohongimu. Aku sudah bertekad juga berjanji dalam hatiku, tidak akan pernah membohongimu walau aku harus mengatakan hal yang mungkin akan membuatmu kesal ataupun marah padaku."

Lily tersenyum, "Apa makanan yang direkomendasikan resto ini?"

"Aku tidak hafal. Apa perlu aku panggil kokinya kemari untuk menjelaskannya?"

"Mengapa tidak sekalian kamu panggil pimpinan resto kemari untuk menjelaskan?"

"Kurasa dia juga tidak akan bisa menjelaskan sebagus koki yang memasaknya." Tom mengeluarkan telepon genggamnya dan jika saja Lily tidak menahannya, dia pasti sudah akan memanggil koki ke ruangan mereka dan pasti akan diikuti manager atau bahkan pimpinan resto karena yang memanggil adalah CEO mereka.

Setengah hari bersama Tom membuat Lily menyadari Tom sangat mementingkan dirinya, dan apa yang dikatakannya tadi adalah hal sebenarnya, hatinya tentu saja bahagia, hubungan mereka kelihatannya memang sudah ditakdirkan, bahkan Lily yang biasa selalu memikirkan semuanya berhari-hari, bersama Tom satu minggu lebih dia sudah bisa yakin dia juga menyukai Tom dan dalam setengah hari dia sudah yakin dia ingin membahagiakan Tom seperti Tom membahagiakannya.

Lily memesan makanannya, Tom juga memesan, tidak lupa dia memesan makanan tambahan.

"Aku tidak memesan anggur untuk perayaan kita malam ini karena aku masih harus menyetir dan kamu dengan kondisimu tentu saja tidak boleh." Kata Tom dan Lily mengangguk, seperti biasa perhatian kecil yang Tom berikan selalu menyenangkan.

Mereka makan, mengobrol dan bercanda, keduanya semakin merasa dekat. Jika mereka makan benar-benar tanpa gangguan, tentu saja atas permintaan Tom, penghuni resto depan sampai dapur, dari manager sampai koki dan pelayan semua menunggu dengan tidak tenang. Tadi siang mereka terkejut ketika mendapat pemesanan ruang private dan persiapan makan malam untuk dua orang dari pimpinan resto, tanpa jam pasti hanya perkiraan atas nama CEO mereka. Kejadian ini tentu bukan pertama kali, tapi adanya permintaan khusus hari ini untuk memastikan suhu ruangan tidak boleh terlalu dingin, makanan dan minuman tidak boleh menggunakan bahan berpengawet dan mengandung alcohol, membuat mereka berpikir jika CEO HC akan menjamu seorang tamu penting. Namun saat kedua tamu itu tiba, mereka kembali dikejutkan ternyata tamunya seorang wanita dengan penampilan biasa, menggunakan kemeja lengan panjang dan rok selutut, rambut diikat ekor kuda, dari semua penampilannya tidak ada satupun yang membuat mereka berpikir wanita yang datang bersama CEO mereka seorang yang istimewa, mereka baru bernapas lega ketika kedua tamu penting tersebut meninggalkan resto.

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang