#2 : Adira Aurora

140 78 105
                                    

Udah baca Al-Kahfi belum? Kalau belum, Al-kahfi'an dulu ya hehe.
Part-nya agak panjang nihh mhehe.
Happy reading guys!

DILARANG KERAS PLAGIAT!

_____

"Saya tidak peduli apa yang kamu pikirkan tentangku, karena saya hidup bukan untuk membuat anda terkesan."

°•Adira Aurora•°

_____

"Oke sekarang bapak akan kasih tau siapa yang dapat nilai tertinggi ulangan harian kemarin." Pak Wawan selaku guru bahasa Inggris memegang kertas hasil ulangan muridnya yang dilaksanakan kemarin.

Semua murid yang berada didalam kelas tampak tegang, berharap namanya yang di panggil. Mereka akan merasa bangga jika hanya mendapatkan nilai tertinggi di kelas karena untuk dapat masuk tiga besar pararel sekolah sangat sulit.

Persaingan para siswa siswi di SMA tersebut sangat ketat. SMA Semesta, SMA favorit seantero kota. Tidak sedikit juga siswa/siswi masuk dengan jalur beasiswa hanya untuk mengurangi admistrasi yang bisa dibilang cukup mahal. Fasilitasnya sangat mendukung dan memadai, tak jarang pula SMA Semesta selalu memborong piala jika ada perlombaan antar sekolah.

Adira Aurora salah satu siswi yang masuk melalui jalur beasiswa karena kepintarannya yang sudah tidak diragukan lagi. Adira juga sering mengharumkan nama sekolah dengan memenangkan berbagai lomba olimpiade yang diikutinya.

"Selamat untuk Adira."

"Ini kertas ulangan kamu." Adira senang bukan main, dirinya selalu di posisi pertama jika menyangkut pautkan tentang nilai.

"Terimakasih Pak." Matanya berbinar melihat hasil ulangannya sendiri. Di sana tertera angka 100 menandakan jawabannya benar semua dan tidak ada secuil koreksi dari Pak Wawan.

Setelah membagikan kertas hasil ulangan, Pak Wawan mengakhiri kegiatan belajar mengajar dikarenakan sudah masuk pergantian jam pelajaran selanjutnya. "Berhubung jam Bapak sudah habis, untuk yang dibawah KKM bisa mengerjakan ulang dan di kumpulkan dipertemuan berikutnya, sekian terimakasih."

"Iya Pak sama-sama." Jawab murid serentak.

Setelah Pak Wawan pergi, salah satu siswi berambut sebahu menghampiri Adira dengan angkuh.

"Lu kali ini cuman beruntung aja, next gue yang dapet nilai tertinggi." Gadis berambut pendek itu menatap Adira dengan sinis. Jelas sekali tatapannya sangat membenci Adira karena dia selalu mendapatkan nilai tertinggi dan gadis itu selalu kalah dalam perolehan nilai.

Adira memasukkan kertas ulangannya kedalam tas dengan tenang. Baginya sudah menjadi makanan sehari-hari menghadapi orang-orang yang tidak suka dengannya.

"Ck ck ck kasian kalah lagi ya?"

"Rose apa kamu ngga capek cari-cari kesalahan saya terus." Pasalnya gadis berambut sebahu yang tak lain Rose suka mencari kesalahan Adira dan tidak hanya itu, Rose bahkan sering mempengaruhi teman-temannya untuk membenci Adira.

"Gue nggak akan capek gangguin lu. Kenapa sih harus lu terus yang dipuji-puji sama guru terus?" Rose sangat membenci Adira.

"Tuh liat si Rose cari gara-gara lagi sama Adira. Haha nggak ada kapoknya tu anak."

Aku dan Semesta✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang