chapter 3. nah kan ketahuan.

3 2 0
                                    

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya Arna dan Ara pun sampai di rumahnya "kakak-kakak Araaa yang gak imut dan gak ganteng, Ara pulang bawa oleh-oleh" ucap Ara dari luar.

Tapi Jefri maupun Agha tidak ada satupun yang membuka kan pintu "mereka kemana sih bund?" Tanya Ara

"Paligan juga tidurr" ucap Arna pada Ara.

Ara masuk kedalam rumah dan mencari 2 Kakak nya itu, Ara mencari ke ruang keluarga tidak ada, lalu Ara mencari ke kamar Jefri dan ternyata Jefri sedang tertidur pulas di kasurnya.

Ara perlahan mendekati Jefri yang sedang tidur terlentang, ia terlihat begitu pulas "bangunnn" ucap Ara sambil tidur di atas tubuh Jefri.

"Bangun bangunnnnnnn" ucap Ara lagi sambil menepuk-nepuk pipi jefri.

"Emmmmh bentar lagi" ucap Jefri sambil memeluk badan Ara dan membalik-kan tubuh Ara, mengubah posisi tidur nya menjadi menyamping.

"Engap atuu ihh"

"Bentar aja Kakak pengen peluk Ara sebentar" ucapnya sambil tetap memejamkan matanya.

Ara memegang hidung Jefri "hidung ayah" ucap ara.

Jefri membuka matanya "tapi ayah warisin semuanya sama kamuu raa"

"Kakak mah cuman kebagian hidungnya doang" ucap Jefri.

"Wahhhhh apa nihh" ucap Agha yang baru datang ke kamar Jefri.

Ara dan Jefri melihat ke arah Agha "mau ikutan" ucap Agha.

"Eeitss gak bolehh, ini araa gue" ucap Jefri sambil mem-pererat pelukannya.

"Gakk ini juga punya gur" ucap Agha sambil tidur di samping Ara dan memeluknya.

"Udahh Ara punya kalian gak usah di rebutin kayak gitu" ucap Ara pada kakak nya lalu Agha dan Jefri pun memeluk Ara.

"Jefrii, Agha, Araaa" teriak ibunya sangat kencang dari dapur.

...

Ibu nya hanya nyengir kuda saat melihat tiga makhluk itu, terlihat juga disana ada Nana yang sedang membantu Arna membuat kue "wahwahh apa ini, calon menantu dan calon mertua?".

"Wahwah ini bocah udah akrab ajaa sama bunda gueh" ucap Agha

"Gue gak pake h" ucap Ara

"Tadi kak Jefri bilang apa calon mantu?"

"Ngadi-nadi" ucap Ara sambil mem-balikkan badannya dan hendak pergi.

"Araaaa jangan pergi dulu, tolong simpen kantong sampah ini di luar" ucap Arna ."ayo sebelum tukang sampahnya keburu gak ada"

"Iya iyaa" jawab Ara malas, sambil berjalan ke belakang Arna dan jaemin karna kantong sampah itu ada di belakangnya.

Ara memegang kantong itu tampa melihatnya "kok ada yang merayap-rayap di tagan Ara ya" ucap Ara, lalu ia pun melihat tangannya yang memegang kantong yang ia pegang.

"HUAAAAA BUNDAAAAAA" teriak Ara sambil mengibaskan tangannya.

Ara lari ke belakang jaemin dan memegang baju jaemin karena takut "bundaaaa itu kecoanya gede banget, Bunda buruann buang. itu kecoanya kesini" ucap Ara heboh sambil tetap ada di belakang jaemin.

SENJA TERAKHIR   (Last Twilight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang