Ara berjalan di depan Nana, ia berlari saat melihat air laut yang tenang Ara berputar-putar bahagia "naa ayoo" ucap Ara sambil menggerakkan tangannya megajak Nana untuk lebih dekat dengan air laut.
Namun Nana hanya tersenyum sambil melihat Ara yang kegiragan sambil memotretnya di kamera yang ia pegang.
Nana merekam semua moment di kamera itu dari perjalanan mereka menuju pantai sampai saat sampai di pantai.
Ara berlari kesana kemari sambil berputar-putar, pantai disini tidak banyak pengunjung hanya ada beberapa pengunjung saja sehingga Ara bisa berleluasa bermain.
Kalian masih ingat Ara bukan tipikal orang yang suka keramaian, mungkin jika pantai ini ramai maka Ara akan meminta pulang lagi kepada Nana.
Nana menyimpan kamera itu di tripod lalu dia menerbitkan sebuah kain dipasir untuk duduk, hari ini salju tidak turun bahkan matahari saja masih bersinar.
Ara mendekati Nana lalu ia duduk dikain itu "kamu senang?" Tanya Nana.
Ara mengangukan kepalanya sebagai jawaban lalu ia pun mencium pipi Nana singkat "makasihh naa" ucapnya seraya tersenyum.
Nana mengusap rambut Ara lembut, lalu mereka pun mulai berbincang-bincang dan bercanda canda, suara tawa keluar dari mulut Ara dan Nana sebelumm Ara bicara.
Matahari mulai tenggelam langit berubah menjadi warna oren kemerah merahan biru seta putih begitu indah gradasi dari perpaduan itu yang membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.
Ara menarik nafasnya lalu ia tersenyum "aku bahagiaa karna bisaa liat senja seindah ini sama kamu" ucap Ara sambil melihat Nana,Nana hanya tersenyum manis pada Ara.
Jeda Ara sebelum ia melanjutkan bicaranya lagu "seindah itu ya ra ciptaan tuhan?" Ucap Nana yang membuat Ara memalingkan pandangannya dari senja ke Nana .
"Ciptaan tuhan yang ada di hadapan aku ini juga gak kalah indah" ucap Ara sambil memegang pipi Nana.
Nana megusap lebit pipi Nana sambil tersenyum dan memandangnya
"Ra?" Panggil Nana sambil memegang erat tangan Ara.
"Hemm" jawab Ara .
"Kamu selalu nerima aku apa adanya meski aku lebih sering kasih kamu awan gelap"
"Yang selalu buat air mata yang kamu tahan jatuh"
"maafin akuu raa" ucap Nana.
Ara hening sebentar lalu ia memeluk Nana dengan penuh kasih sayang, air mata Ara jatuh saat berada di pelukan Nana "aku juga minta maaf ya naa".
Ara melepaskan pelukan Nana lalu ia menatap Nana sebelum mereka tertwa dan bercanda kembali, senja menjadi saksi bertapa saling mencintainya mereka.
Satu botol yang berisi surat, mereka kubur di dalam pasir di bawah rindangnya pohon "kita ambil surat ini 3 tahun lagi" ucap Nana pada Ara yang tidak tahu apa isi surat itu.
"Kenapa gak sekarang aja?"
"Ini surat untuk masa depan,nanti kita akan mengabil surat ini lagi dan membacanya"
"Gimana kalo ada yang ngambil?"
Nana melihat senja yang merah merekah itu "ada senja yang jaga dua surat yang di kubur ini" ucapnya sambil tersenyum.
"Aku juga bakalan titipin kamu sama diaa" ucap Nana lalu sesaat hening "jikalau aku sudah tidak ada nanti tolong buat Ara bahagia" ucap Nana sambil melihat senja.
"Jikalau aku udah gak adaa tolong pertemukan dia dengan wanita yang akan mengurusnya sampai dia menemui ku kembali nanti" ucap Ara.
"Ibuuu, bi minn"
"Dia yang akan mengurusku" jawab Nana sabil memalingkan pandangannya dari Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA TERAKHIR (Last Twilight)
Short StoryMOHON JANGAN COPY CERITA INI KARNA SAYA MEMBUATNYA DEGAN SUSAH PAYAH DAN BAYAK HAL YANG SAYA KORBANKAN TERMASUK WAKTU!!!! CEITA INI BERSIPAT DEWASA ADA ADEGAN DEWASA DAN KEKERASN DALAM BEBERAPA CHAPTER JADI MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN 17 THN K...