chapter 18. kamu tidak sendiri

2 2 0
                                    

Manusia sifatnya berubah -ubah
Mungkin jika sekarang mereka mengaggap
Kamu seorang keluarga mungkin esok mereka bisa saja mengaggap kamu
Sebagai orang asing.
...

Alif duduk di kursi sambil melamun, ini sudah 3 bulan dari kejadian dia bertemu ayahnya dan sampai sekarang ia belum bertemu ayahnya lagi.

Tok...tok..tok

Pintu kosan Alif di ketuk, alif berdiri degan lesu tak lupa dengan taganya yang di perban sampai ke siku.

Alif memegang kenop pintu dan membuka pintu itu, seseorang langsung memeluk tubuh Alif erat.

"Kangennnnn" ucapnya.

Alfi menghela nafasnya dan membalas pelukakn itu. "Udah keliling dunia nya?" Tanya Alif sambil melihat Nana yang berdiri di hadapan nya.

Nana menurunkan tagan Alif yang memeluk Ara "satu lagi ini" ucap Ara sambil masuk ke dalam kodan Alif.

Nana menyentil tagan Alif yang di perban."sakit anjing" ucapnya pelan sambil melihat Nana sinis.

"Gue cemburu lo di peluk" ucap Nana, lalu Alif pun tersenyum lebar mendengar perkataan Nana.

"Kalo mau minum ambil sendiri ya" suruh Alif.

"Pulang aja yuk sayang, tuan rumahnya gak ramah" ucap Nana.

"Lo boleh pulang tapi ara gak boleh"

"Istri gue nanti malam mau di pake" jawab Nana sambil nyengir.

Ara yang mendengar itu pun langsung menatap Nana geli "mesum" ucap Alif sambil duduk.

Ketiga orang ini memang baru bertemu lagi, biasanya mereka hanya mengobrol lewat telfon saja.

...

Ini sudah 3 jam dan Ara di kosan Alif , beberapa topik pembicaraan sudah di bicarakan.

Hingga tiba pada topik terakhir "gue selalu iri sama kalian berdua" ucap alif tiba-tiba sambil melihat ke luar jendela.

Ara melihat Alif dengan tatapan bertanya-tanya "kenapa?" Tanya Nana.

"Kalian bisa ngerasain kasih sayang seorang ayah, bisa ngerasain peran seorang ayah" ucapnya.

Ara memegang tangan Alif. "Dulu gue selalu nanyain ayah gue di mana ra sama bunda, tapi sekarang pertanyaan itu berubah"

"Di mana keluarga gue?"

"Ayah, ibu di mana mereka?. Mereka punya keluarga baru tapi mereka lupain gue" ucapnya.

Memang satu bualan yang lalu ibu Alif juga menikah kembali di Amerika dengan kekasihnya, dan sejak saat itu ibu Alif tidak pernah menghubungi Alfi ataupun menjawab pesan-pesan dari Alif .

"Alif, ayah gue juga ayah lo, kakak gue juga kakak lo begitu pun dengan bunda"

"Kita keluarga, dari dahulu lo ngerasain kok peran seorang ayah meski itu bukan ayah kandung Lo" ucap Ara.

"Tapi itu beda ra"

"Apa yang beda?, bahkan ayah gak pernah bedain lo sama gue dan kakak kita"

"Dari dulu kita selalu barengan, ayah gak pernah bedain antara lo dan gue, kasih sayangnya sama"

"Kalo lo lupa lo pulang sekarang, dan lihat berapa banyak barang-barang kita yang ayah kasih yang samaan"

"Berapa banyak album foto kita berdua, 3 memori ponsel penuh dengan video dan foto kita yang ayah ambil"

"Ayah gak pernah bedain lo dan gue, kita sama. lo juga ngerasain kasih sayang seorang ayah"

Alif memeluk Ara erat namun kali ini Ara membawa Nana kedalam pelukannya.
"Kita keluarga itu kenyataannya".

Pelukan ini bertahan selama beberapa menit, sampai pada akhirnya Alif pun melepaskan pelukan itu.

"Tagan gue sakit" ucap Alif.

"Salah lo sendiri bawa motor ngebut - ngebut" ucap Nana sambil menepak tangan Alif agak keras.

"Anjingggggg" teriak Alif kesakitan.

"Nana ini tangannya patah loh" ucap Ara sambil mengusap tangan Alif .

Nana hanya cengengesan sedangkan Alif mendengus kesal."jangan ngerasa sendiri alif kita di sini" ucap Nana.

Apa kalian tidak percaya dengan keluarga
Yang menjadi asing?, tapi itu nyata dan benar-benar ada.





















SENJA TERAKHIR   (Last Twilight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang