chapter 15. flashback, bullying .

2 2 0
                                    

Flasback

Ara menggebrak meja orang yang sudah membully launa kakak kelas nya brakkkkk suara itu sangat keras sehingga orang-orang yang ada di kelas itu pun terperanjat kaget.

Rania, Risma, Karina pun langsung berdiri Karna kesal melihat Ara yang mengebrak mejanya "apa-apaan siii?, Lo punya sopan santun gak?" Tanya Rania sambil mengeraskan suaranya.

"Lo bilang apa sopan santun?, Apa gue harus pake sopan santun gue sama orang kayak Lo"

"Lo ngomongin sopan santun sama gue, gue tanya sama Lo apa Lo punya sopan santun?"

"Akhhhh, ha gue lupaa orang kayak Lo mana punya sopan santun si pembully yang ngerasa sok jago, sok cantik padahal aslinya buruk rupaa" ucap Ara sambil tertawa, seketika semua orang yang ada di kelas itu pun ikut tertawa juga.

"DIAM KALIANNNN!!!" bentak Rania.

Semua orang pun diam Ara tertawa mendengar Rania membentak " kenapa marah di panggil buruk rupaa gak terima?, tapi emang iya kok wajah Lo tu buruk rupa Lo bego lagi" ucap Ara sambil samrik.

Rania pun mulai emosi mendegar ucapan Ara, Ara mendekat ke arah Raina tanpa rasa takutt.

"gue disini cuma pingin Lo minta maaf sama launaa dia temen Lo kann?, kalo Lo gak minta maaf bokap Lo bakalan di pecat dari kantornya"

"Hah, Lo pikir yang punya kanto itu siapa bapak Lo yang udah mati itu" Rania sambil sambil samrik dan melipat tangannya di dada.

Ara tersenyum "haa Lo gak tau kan gue siapa, Lo juga gak tau kan keluarga gue gimana, siapa dan bagaimana jadi kalo ngomong hati-hati ntar Lo nyesell"

"Jelekkk" sambung Ara sambil mendorong pundak Rania dengan satu jarinya setelah itu Ara berjalan meninggalkan Rania.

"Sialan, heh bocilll" henti Rania sambil berjalan mendekati Ara yang berhenti.

Ara berbalik menghadap ke arah Rania, Rania megangkat tangan berniat menampar Ara, Ara memejamkan matanya.

1,2,3 Ara sama sekali tidak merasakan sakit sama sekali di pipinya, karna itu Ara pun membuka matanya dan pertama kali yang Ara liat adalah punggung cowok, siapa? entah siapa dia yang jelas cowok itu menyelamatkan Ara dari tamparan Rania.

"Lo mau tampar dia?, Kalo gitu tampar gue dia cuma bocah yang pengen nolongin orang, dia baikk" ucap cowok itu.

Ara menghela nafasnya panjang "hahhhhh konyoll" ucala Ara pelan.

"Gue anak berandall ayo tamparr" ucapnya.

"Ciahh" ucap Ara lagi dalam hatinya.

Ara menarik baju cowok itu dari belakang dengan paksa. "Jangan mau bicara sama orang begoo kayak dia mau Lo ngomong panjang x lebar x pendek x tinggi dia juga gak bakalan ngerti"

"Karna otak nya udah di selimuti sama kebodohan nya, yang ada di otak dia cuma ngebully orangg ngejek orang bikin orang depresi terus bunuh diri tanpa ngersa salah dan berdosaa"

"Anjing Lo yaa" ucap Rania sambil hendak menampar Ara lagi tapi Smith lagi-lagi menahannya.

"Gue manusia kalo anjing mah eloo" ucap Ara sambil pergi seketika semua orang pun langsung tertawa.

"Aishh si raniaa sok jagoan sihh gak tau dia kalo ada yang lebih jago dari diaa"

"Mana cantik lagi anaknya"

SENJA TERAKHIR   (Last Twilight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang