chapter 22. sendu

4 2 0
                                    

Jafri melempar kan tas kerjanya ke meja lalu ia membaringkan badannya di sofa "hahh hari ini sagat memelahkan sekali" ucapnya sambil memegang kepalanya.

Agha berjalan melewati jefri yang berbaring di sofa "yaaahkk kau tidak menyapaku Agha?"

"Untuk apa Paling kayu akan marah padaku" jawab nya sambil menaiki anak tangga.

Jefri menatap punggung Agha yang sudah menjauh "salahku lagi, seharusnya aku tidak seperti itu" ucapnya sambil mengubah posisi tidurnya menjadi duduk

Agha duduk di kursi balkon sambil video call dengan seseorang sambil tertawa. "Apa Ara ada?" Tanya wanita itu tiba-tiba.

"Ahh Ara tidak ada di sini, dia di bawa sama suaminya ke Korea"

"Ahh benarkah?, Udah lama banget aku gak ketemu sama ara"

"Apa dr.agha tidak ada niatan untuk pergi ke Korea?"

"Ahh entahlahh" ucapnya bingung.

"Yaudah kalo begitu, ada banyak pasien yang harus aku tangani sudah dulu ya" pamitnya, Agha pun mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban lalu video call itu pun berakhir.

Agha menghela nafasnya, Jefri mendegar percakapan Agha dan dr.wanita itu dari tadi, Jefri berjalan dan duduk di bangku sebelah Agha.

Jefri menghela nafasnya panjang "Kaka minta maaf" ucapnya.

Agha hanya diam sambil memainkan ponselnya "gha" panggilnya lagi.

Agha menarik nafasnya dan menyimpan ponselnya di meja yang ada di sana "hahhhh kamu pikir aku marahh?"

"Kamu tau kenapa aku selalu mencari masalah padamu?" Tanya Agha pada Jefri dengan raut wajahnya yang sedih.

Jefri menatap Agha herann "jadi selama ini kau sengaja mencari keributan?" Tanya nya kesal

"Hemm Yaa aku segaja, Karna aku kesepian, setiap pulang di rumah ini hanya ada keheningan biasanya aku akan mendegar Sura keributan dari Ara"

"Tapi sekarang rumah ini hening Karana anak itu pergi bersama suaminya"

Tingg, suara notifikasi dari ponsel Jefri

"inalilahi wainalilahi rojiun" ucap Jefri kaget saat melihat pesan itu

"Ada yang meninggal?" Tanya Agha yang tetap kalem.

"Khtar" ucapnya

"Hah kalo ngomong jagan suka ngadi-nadi"
"Ucapan itu do'a Jef" ucap Agha tidak percaya.

"Aih kamu gak percaya liat nih" Jefri memperlihatkan ponselnya pada Agha.

Terlihat di sana bertuliskan seorang tahanan tewas di duga bunuh diri terlihat dari adanya bekas sayatan di taganya.

"Gak nyangka ya ternyata umur dia lebih pendek dari pada kitaa" ucap Agha.

"Sebenarnya pas aing ke lapas teh dia teh kata penjaga disana, dia itu depresi bahkan penjagaan dia pun di perketat Karna takut dia ngelakuin hal yang aneh-aneh"

"Kata penjaganya setiap penjaganya nganterin makanan dia itu selalu teriak-teriak nangis, ketawa, minta tolong, lempar benda yang di deketnya"

"Bahkan lukain dirinya sendiri, dokter di sana juga gak ada yang bisa nenagin dia"

"Kenapa gak di bawa ke RSJ atau pisikolog, bahkan kalo gitu itu bukan depresi lagi itu gila" ucap Agha.

"Mungkin karna dia seorang tahanan"

SENJA TERAKHIR   (Last Twilight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang