chapter 8. sakit

7 2 0
                                    

Jangan lupa vote nya ya guyss
🖤❤️
.
.
.

Agha membawa alat-alat dokternya lalu ia pergi menuju kamar Ara, kamar jefri dan kamar Agha berada di bawah sedagkan kamar Ara berada di atas.

Alasan Jefri dan Agha memilih kamar di bawah karna agar dekat dengan mushola yang ada di rumahnya itu.

"Mau kemana kak subuh-subuh bawa alat-alat kek gitu" tanya Arna pada Agha.

"Ini masih subuh loh gha" ucap Jafri.

"Tadi malemm Nana ngechat Agha cuma baru kebuka subuh"

"Nana bilang tolong tengokin Ara soalnya Ara tadi pas nelpon sama nana tu bilang nya kepalanya pusingg + badannya panas katanya"

Jefri dan Arna langsung berdiri "yaudah kalo gitu ayo ke kamar Ara sekarang" ucap Arna.

"Ayoo" ucap Agha.

Mereka bertiga pun pergi ke kamar Ara secara bersamaan " ayo bukaa" suruh Jefri.

"Iya bentar duluu" jawab Agha

Dengan perlahan Agha pun membuka pintu kamar Ara, terlihat Ara yang sedang tertidur namun badannya agak sedikit gemetar "raa" panggil Agha.

"Jangan kasih Ara obat, Ara gak mauu" ucap Ara sambil tetap menutup matanya.

Aran duduk di samping Ara, Jefri duduk di samping ibunya sedagkan Agha bersiap untuk memeriksa Ara "Ara gak papa" ucap Ara.

Jefrii menempelkan taganya di jidat Ara " aisss panass banget bund" ucap jefri.

"isss jangan pegang-pegang"

Agha memeriksa Ara "siapa yang ngasih tau kaka kalo Ara sakit" tanya Ara sambil tetap menutup matanya.

"Pusing gak?" Tanya Agha

"Pusing"

Agha mengecek tensi darah Ara " darah kamu kurang "

" Mual gak? " tanya Agha lagi.

"Mual"

"Kak tolong belin obat ini di apotek" suruh Agha pada jefri sambil memberikan resep obatnya.

"Okeyy demi adik bontot tercinta gue rela lakuin apapun, kalo cuma pergi ke apotek mah masalah kecil jangankan ke apotik.." ucap Jefri terpotong

"Kebanyakan bacot lu cepetan" ucap Agha.

"Kalo apotek belum ada yang buka ke rumah sakit aja bilang suruh Agha" teriak nya pada Jefri yang sudah keluar

Ara menutup semua wajahnya dengan selimut "Isss" ucap Agha sambil menurunkan kembali selimut Ara.

"Ibu mau bikin bubur dulu ya buat Ara" ucap aran.

"Siapa si yang ngasih tau Ara sakitt" tanya Ara.

"Siapa lagi kalo bukan calon suami kamu"
"Dia khawatir kamu kenpa-napa"

Ara hanya diam mendengar perkataan Agha " kenpa diemm?"

"Gak" ucap Ara judes.

"kak" panggil Ara pada Agha yang tidur di sampingnya

"Kakak setuju Ara sama Nana?" tanya Ara tiba-tiba.

Agha diam sebentar lalu ia membalikkan tubuhnya menghadap Ara " Kaka setuju Nana orang baikk, Kaka kenal diaa" ucap Agha.

SENJA TERAKHIR   (Last Twilight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang