chapter 27. bahagia?

2 2 0
                                    

Sebelumnya Saya minta maaf Yaa mungkin cerita ini gak seru atau gaje, jujur Saya masih belajar dalam membuat cerita seperti ini jadi tolong maklumin Yaa guysss.

Tolong minta vote nya juga Yaa, insyaallah kedepannya Saya akan membuat karya yang lebih baik lagi dari ini.
....

Ara terbagunn dari tidurnya Karna ada yang menelponnya "hallo bundd" jawab Ara

"Kenapa gak angkat telpon bunda semalemm"

"Ahh anu bund itu"

"Bilang sama Nana selamat ulang tahun bilang juga nanti kadony nyusul"

Nana memeluk Ara dan mendekatkan wajahnya ke leher Ara "emhhhh bundaa?" Tanya Nana yang di jawab anggukan oleh Ara.

"Nana mnaa?" Tanya Arna.

"Adaa, nihhh" ucap Ara sambil memberikan ponselnya pada Nana.

"Selamat ulang tahun ya mantu bundaa maaf ngucapinnya telat kado nya nanti nyusul kalo kalian pulang ke indo"

"Aaaaaa makasihh bundaa, gak usah bund kan kado nya udah di kasih ke Nana sebelum Nana ultah"

"Hah"

"Bunda udah ngasih kado yang sangat istimewa buat Nana, Araaa" ucapnya sambil tersenyum dan mentap Ara.

"Makasih udah lahirin Ara keduniaa dan rawatt Ara dengan baikk, meskipun bunda gak anggap ini kadoo tapi Nana aggap ini sebagai kado dari bundaa"

Arna tersenyum mendengar ucapan Nana sambil menatap keluar jendela yang sedang hujan deras "tolong jaga Ara degan baikk, Jangan sampai dia nangiss bunda gak suka"

"Nana pasti jaga kado dari bunda dengan baikk, Karna ini bukan hanya kado dari bunda tapi ini juga anugrah dari Tuhan buat Nana"

"Bunda tutup telponnya Yaa"

"Iyaa, jaga kesehatan bundaa ya" pinta Nana.

"Hemmm dahhh" ucap arna sambil memutuskan sambungan telponnya

"Bund"

"Udah di matiin nihh" ucap Nana sambil memberikan ponsel itu pada Ara.

"Ahhhhh kan aku belum puas telponan sama bundaa"

"Nanti telpon lagi aja" ucap Nana sambil memeluk Ara dan mendusel-duselkan wejanya di leher Ara.

"Bunda bilang apa?"

"Bunda ngucapin selamat ulang tahun doang ke aku"

"Ohh"

"oh doangg?"

"Ya emang aku harus jawab apa lagi?

"Ya panjagan dikit kali jawaba biar gak terlalu pendek"

"Ohhhhhhhhhhhh, udah kan panjang"

"Hahaha maksud aku bukan gituu ihh"

"Hehe"

Nana memejamkan matanya sambil mencium aroma leher Ara "leher kamu wangii, aku jadi canduu cium leher kamu"

Ara membalikan badannya menghadap Nana, Ara menatap Nana sambil tersenyum manis dan mengusap pipi Nana.

"Sayangg" panggil Ara.

"Hemmm" jawab Nana sabil tersenyum.

"Na janji sama aku kalo kamu gak bakalan ninggalin aku" pinta Ara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Nana memeluk Ara dengan mata yang berkaca-kaca juga, entah megapa tapi rasanya pagi ini Nana ingin sekali menangis mendengar ucapan Ara dan sekarang ia tidak bisa menahan tangisnya seperti sebelumnya.

SENJA TERAKHIR   (Last Twilight)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang