9

29.3K 2K 32
                                    

please vote and coment.

thanks.

HAPPY READING
______________________

"sialan tu cewe, kalo kaya gini gue harus gimana sat" kesal Sabiru

gadis itu mendumel sendiri sedari tadi, entahlah ia menjadi banyak bicara saat berada ditubuh gadis ini.

tak ada pilihan lain Sabiru memakai jaket kulitnya yang sebelumnya sudah ia ambil di loker.

"trus ni jaket gua apain?" ucap Sabiru menatap jaket pemberian Farel tadi

"dia minta buat gue kembaliin besok jaketnya? sedangkan ni jaket kaga gue pake" gumam Sabiru

Sabiru menjambak rambutnya prustasi "akh sial bngt lo baru hari pertama skolah Zaise" gadis itu berbicara sendiri seperti orgil

"ah bomat lah" setelahnya beranjak keluar dari kamar mandi

Sabiru melangkahkan kakinya di skolah miliknya sendiri ditubuh Mermzaise. sepertinya ia harus menghubungi tangan kanannya untuk masalah ini.

Sabiru menyusuri koridor dan berniat menuju ke kelasnya.
namun sebuah tarikan pada lengannya membuat gadis itu mau tak mau mengikuti seseorang yang menarik pelan lengannya.

ditaman belakang sekolah

Sabiru melepaskan tangannya dari genggaman pria itu.

"lepasin" ucap Sabiru

Sabiru mendongak melihat siapa wajahnya dan ya Sabiru semakin mendatarkan ekspresinya wajahnya.

"knp" tanya Sabiru singkat

"ngapain make jaket?" jawab Gazrel datar

"tembus." tekan Sabiru

"Sania?" dingin Gazrel

"gatau." singkat Sabiru

oh ya ampun kenapa dua kutub ini disatukan? yang ada obrolannya hanya singkat seperti hubungan kalian bersama doi.

Pandangan Sabiru beralih pada tangan Gazrel yang membawa Hoodie berwarna abu-abu.

Gazrel yang mengetahui Sabiru menatap Hoodie nya pun berkata "pake ini." tekan Gazrel

"kalo lo pake jaket kulit kaya mau balapan gitu yang ada masuk BK ntar." jelas Gazrel panjang lebar

Sabiru nampak berfikir jika ia tolak bisa² nanti dirinya berakhir di BK. namun jika ia terima gengsinya terlalu tinggi, tapi apa boleh buat? pemberian dari Gazrel kan? tidak masalah. karena seingatnya Gazrel tidak membenci Sabiru pria itu hanya cuek dan tidak mau menahu. ia terlalu malas untuk ikut campur.

"thanks." dingin Sabiru

Gazrel mengangguk dan berlalu dari sana. tentang ia mengetahui kejadian di kantin tdi itu karena pria itu mendengar obrolan dari murid sini.

memang saat istirahat Gazrel jarang ke kantin, karna pria itu memilih bersantai di rooftop.

Sabiru memandang kepergian Gazrel yang sudah mulai menjauh.

TRANSMIGRASI MERMZAISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang