60

10K 784 313
                                    

HAPPY READING
_______________________

"eungh" lenguh Sabiru yang baru sadar dari pingsannya

gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh arah, satu yang Sabiru tau sekarang. dirinya berada di kamar nya dengan alat infus dipergelangan tangannya.

setelah insiden dimana dirinya jatuh pingsan dan ditangkap oleh Venzi, pria itu langsung membawanya ke rumah sakit terdekat sebelum akhirnya membawa pulang ke mansion dan di rawat dimansion saja.

Venzi masih ingat permintaan Sabiru yang tidak ingin di rumah sakit, alhasil pria itu membawa Sabiru di rawat dimansion saja.

"sudah bangun?"

Sabiru menoleh ke sumber suara dan mendapati Venzi yang berjalan mendekati nya.

Sabiru mengangguk singkat.

"jangan terlalu banyak bergerak" peringat Venzi

"mana yang lain?" tanya Sabiru

"ada di luar"

Sabiru kembali mengangguk ia sedikit meringis kala merasa sedikit pusing di kepalanya.

"gue ngebunuh nya terlalu kejam ya?" ucap Sabiru tiba-tiba

"kamu masih memikirkan kejadian semalam? lupakan." ucap Venzi datar

"tapi setelah gue bunuh akhirnya gue ngerasa tenang."

Venzi naik ke atas kasur dan ikut duduk di samping Sabiru, Venzi menatap wajah pucat Sabiru dengan sobekan luka kecil pada pipi gadisnya.

tangannya terulur menyentuh pipi Sabiru dan mengusap nya lembut, Keduanya saling terhanyut dengan tatapan satu sama lain.

cup

kedua benda kenyal itu saling bertemu, Venzi mencium bibir Sabiru dan melumatnya lembut.

Venzi meraih tengkuk Sabiru dan menekannya guna memperdalam ciuman mereka.

lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman panas, tanpa sadar tangan Venzi sudah pergi kemana-mana.

"engh" lenguh Sabiru

mendengar itu Venzi semakin gencar melumat bibir Sabiru, ia menelusupkan lidahnya Dan membelit di dalam sana.

tangan Venzi hendak membuka kancing kemeja Sabiru namun suara bising dari luar menghentikan aktivitasnya.

Tok! tok! tok!

"SAYANG!!!"

Venzi melepas pagutannya dan berdecak kesal, suara itu suara yang sangat ia kenali.

"HEY DARLING, WAKE UP!!"

Sabiru tersadar dan menatap kesal ke arah Venzi.

"mau perkosa gue lo ya?!" desis Sabiru

"kalau kamu mau mari lanjutkan" ucap Venzi dengan seringai di wajahnya, ia menghiraukan gedoran pintu dari luar

TRANSMIGRASI MERMZAISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang