28

21.2K 1.7K 61
                                    

"apapun itu aku tau dirimu,
dan dimanapun kamu."
-Ravenzi-

vote!!!!

follow....

thank you

HAPPY READING
_____________________

"heh ini ciwi ciwi pada kemana?!!!" heboh Jay

"itu mereka sama si Sabiru?" tanya Giro

"ya lo liat aja yang di tag sama si Aliesha" melas Gibran

Raffa yang fokus pada ponselnya pun berdecih pelan, para gadis-gadis nakal itu sungguh membuatnya cemas.

Raffa sudah menganggap mereka sebagai adeknya sendiri, melihat gadis itu keluar malam membuat dirinya khawatir ditambah ada member lagi yaitu Sabiru.

entah kenapa melihat Sabiru rasanya Raffa sangat merasa dekat dengannya.

"siapa yang biarin mereka pergi?!" ucap Axel pelan

"bukannya tadi mereka sama kalian?" tanya Erlan menatap datar Jay,Rendra,Gibran,Nanda, dan Giro satu persatu.

"lo pada jagain mereka kan tadi." dingin Ghaza

kelima pria yang ditanyai pun menggerutu dalam hati.

"sialan tu para cewe,malah kita yang disalahin kan" batin Giro tersenyum paksa

"jawab!." dingin Alkaiz

"b-bukan gitu.. kita j-juga gatau kalo mereka bakal keluar" gugup Nanda

Rendra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "nah iya itu, kecolongan kita hehe...." cengir Rendra

tiba-tiba dari arah tangga terdengar derap langkah Venzi yang tergesa-gesa.

"ikuti mereka." ucap Venzi datar sembari memasang Jas nya

ucapan Venzi membuat yang lain melongo kecuali (Raffa,Alkaiz,Axel,Ghaza dan Erlan).

Avel berbisik ketelinga Jay "kesambet dia?" bisik pria itu

"gatau, tapi kayanya si Venzi keliatan marah gitu" jawab Jay juga berbisik

"lo tau mereka dimana?" celetuk Raffa

Venzi mengangguk singkat "saya tau."

Venzi pun mengambil kunci mobilnya yang berada di atas nakas lalu dengan cepat keluar Mansion.

*jadi basecamp geng 'CHASTITY'dan BLACK HORSES itu terpisah. namun ada satu basecamp yang dimana dua geng itu digabung disana dan bebas mau kesana kapan saja. basecamp nya berupa Mansion yang sengaja dibeli oleh Zaise.

"ikuti Venzi." dingin Kaiz

berakhirlah kedua belas pria itu menggerubuni jalan dengan Venzi,Alkaiz, dan Raffa memakai mobil dan yang lainnya memakai motor.

semuanya mengikuti Venzi yang berada didepan.

"anjirlah kenceng amat bawa mobilnya" kesal Giro dari balik helmnya

TRANSMIGRASI MERMZAISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang