HAPPY READING
_______________________"cepet anjing obatin adek gua!!" bentak Raffa kepada suster disana
"b-baik mas"
"arghhh!!" Raffa menjambak rambutnya prustasi kala melihat Sabiru yang sudah dimasukkan ke ruangan UGD
Avel menarik Raffa lalu memojokkan pria itu ke dinding.
"Raf tenang! Sabiru pasti baik-baik aja" ucap Avel menenangkan Raffa
"tenang lo bilang?! lo ga liat seluruh tubuh dia dipenuhi darah? gimana gue bisa tenang!!" bentak Raffa
Kaiz menghela nafas pelan dengan langkah cepat pria itu menarik tangan Raffa untuk pergi dari sana.
Charissa dan Cindi terduduk diam di pojok dengan berderai air mata.
"hiks gimana Sabiru Ndi..?" tangis Charissa
"gue gatau! hiks g-gue takut..." ucap Cindi lirih
Zahra sedari tadi berdiri diam seraya menggigiti kukunya, berniat untuk menghilangkan rasa cemas di hatinya.
sungguh melihat Sabiru yang tampak tidak baik-baik saja membuat hati Zahra terasa melemas.
Ghaza berjalan mendekati Zahra lalu membawa gadis itu kedalam pelukannya.
"hiks gimana kalo Sabiru kenapa napa Za?" runtuh sudah tekad Zahra yang sedari tadi menahan tangis
Ghaza mengelus surai gadis itu lembut, menyalurkan kehangatan agar Zahra sedikit lebih tenang.
"gapapa, kita tunggu info dari dokter ya?" ucap Ghaza pelan
Gibran dan Nanda berjalan keluar rumah sakit untuk pergi mencari angin, berniat untuk menenangkan diri. Suasana didalam begitu kacau dengan suara tangisan.
Vanka dan Aliesha terduduk di kursi depan ruang UGD. keduanya saling menyender sembari menangis dalam diam.
Jay? pria itu tidak tau kemana, Rendra tengah menenangkan Avel yang tengah gelisah.
Giro berdiri dari duduknya dan pergi tidak tau kemana, terlihat pria itu mengusap air matanya.
Erlan yang melihat Charissa menangis pun berjalan mendekati gadis itu, lalu Erlan menuntun Charissa untuk berdiri dan menarik gadis itu pergi dari sana.
Axel diam memandangi Cindi yang menangis sesegukan. Pria itu ingin menghampiri Cindi namun ia gengsi.
"gimana dengan Za- maksudnya Sabiru" ucap Kean yang datang setelah memarkirkan mobil
Zahra melepaskan pelukannya dari Ghaza lalu menoleh menatap Kean.
"belum tau Ken, gua harap Sabiru baik-baik aja" ucap Zahra dengan suara serak
Kean menghela nafas pelan "Sabiru itu kuat, gue yakin dia baik-baik aja"
"gimana dengan Venzi?" celetuk Axel
"hem gue bakal kabarin dia" jawab Kean
Kean membuka handphone nya dan mencari nomor Venzi.
"Halo"
***
Venzi menyenderkan punggungnya di sofa, pria itu masih berada di kantornya. Pria itu melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 4 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI MERMZAISE
Teen Fictioncan you follow me? awal² cerita mungkin membosankan tapi dicoba baca sampe pertengahan pasti seru :) 💯% murni pemikiran saya, jika ada kesamaan mngkn kebetulan. mohon klik vote and coment semua pict yg ada dari pinterest. Mermzaise gadis cantik den...