52

10K 748 35
                                    

HAPPY READING
_______________________

"cepet anjing obatin adek gua!!" bentak Raffa kepada suster disana

"b-baik mas"

"arghhh!!" Raffa menjambak rambutnya prustasi kala melihat Sabiru yang sudah dimasukkan ke ruangan UGD

Avel menarik Raffa lalu memojokkan pria itu ke dinding.

"Raf tenang! Sabiru pasti baik-baik aja" ucap Avel menenangkan Raffa

"tenang lo bilang?! lo ga liat seluruh tubuh dia dipenuhi darah? gimana gue bisa tenang!!" bentak Raffa

Kaiz menghela nafas pelan dengan langkah cepat pria itu menarik tangan Raffa untuk pergi dari sana.

Charissa dan Cindi terduduk diam di pojok dengan berderai air mata.

"hiks gimana Sabiru Ndi..?" tangis Charissa

"gue gatau! hiks g-gue takut..." ucap Cindi lirih

Zahra sedari tadi berdiri diam seraya menggigiti kukunya, berniat untuk menghilangkan rasa cemas di hatinya.

sungguh melihat Sabiru yang tampak tidak baik-baik saja membuat hati Zahra terasa melemas.

Ghaza berjalan mendekati Zahra lalu membawa gadis itu kedalam pelukannya.

"hiks gimana kalo Sabiru kenapa napa Za?" runtuh sudah tekad Zahra yang sedari tadi menahan tangis

Ghaza mengelus surai gadis itu lembut, menyalurkan kehangatan agar Zahra sedikit lebih tenang.

"gapapa, kita tunggu info dari dokter ya?" ucap Ghaza pelan

Gibran dan Nanda berjalan keluar rumah sakit untuk pergi mencari angin, berniat untuk menenangkan diri. Suasana didalam begitu kacau dengan suara tangisan.

Vanka dan Aliesha terduduk di kursi depan ruang UGD. keduanya saling menyender sembari menangis dalam diam.

Jay? pria itu tidak tau kemana, Rendra tengah menenangkan Avel yang tengah gelisah.

Giro berdiri dari duduknya dan pergi tidak tau kemana, terlihat pria itu mengusap air matanya.

Erlan yang melihat Charissa menangis pun berjalan mendekati gadis itu, lalu Erlan menuntun Charissa untuk berdiri dan menarik gadis itu pergi dari sana.

Axel diam memandangi Cindi yang menangis sesegukan. Pria itu ingin menghampiri Cindi namun ia gengsi.

"gimana dengan Za- maksudnya Sabiru" ucap Kean yang datang setelah memarkirkan mobil

Zahra melepaskan pelukannya dari Ghaza lalu menoleh menatap Kean.

"belum tau Ken, gua harap Sabiru baik-baik aja" ucap Zahra dengan suara serak

Kean menghela nafas pelan "Sabiru itu kuat, gue yakin dia baik-baik aja"

"gimana dengan Venzi?" celetuk Axel

"hem gue bakal kabarin dia" jawab Kean

Kean membuka handphone nya dan mencari nomor Venzi.

"Halo"

***

Venzi menyenderkan punggungnya di sofa, pria itu masih berada di kantornya. Pria itu melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 4 pagi.

TRANSMIGRASI MERMZAISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang