39

18.9K 1.2K 27
                                    

Happy Reading bestieh 😘😘
_______________________________

Sedari tadi Zaise menahan kesal dengan menutupinya dengan wajah datarnya.

Venzi pria itu bisa-bisanya tidur disebelah gadis itu.

saat bangun tadi Zaise membuka mata dan tetap saja gelap, rupanya dirinya menghadap kedada Venzi.

gadis itu rasanya ingin menusuk wajah tampan Venzi dengan pisau untuk memotong buah diatas nakas

padahal punggung gadis itu belum sepenuhnya sembuh, bisa-bisanya Venzi malah tidur disampingnya sembari membawa dirinya ke dekapan pria itu.

"bangun lo." titah Zaise

diam. Venzi tetap memejamkan matanya seolah-olah tidak ingin diganggu tidurnya.

"Altaa bangun!." ucap Zaise penuh penekanan

Venzi membuka matanya kala mendengar namanya yang dipanggil Zaise yang berbeda.

"apa?." dingin Venzi

"turun lo."

namun Venzi tetap diam dan malah kembali memejamkan matanya.

"gue yang turun."

saat Zaise akan hendak beranjak tiba-tiba Venzi langsung bangun dan bangkit dari ranjang.

dengan wajah khas orang baru bangun tidur Venzi beralih rebahan di sofa.

Zaise menghela nafas berat lalu beralih melihat handphonenya dan melihat jam disana.

06.15

tok! tok!

bunyi pintu yang diketuk dari luar.

"WOY BUKAK!! KENAPA DI KUNCI SI?" teriak Jay dari luar

ternyata mereka yang datang sepagi ini? Zaise melirik Venzi yang tertidur tenang tanpa ada gangguan.

"Al.." panggil Zaise

tak ada jawaban.

karna malas membangunkan pria itu yang tak kunjung bangun Zaise pun turun dari ranjang dan membukak pintu yang semalam dikunci Venzi.

"YOO WASAP MEN" teriak Gibran didepan muka Zaise membuat gadis itu memejamkan mata sejenak dan menghela nafas

"eh lo Zaise?" celetuk Aliesha

Zaise sudah kembali terduduk di ranjang rumah sakit itu.

"buset dah molor mulu tu bocah" sahut Jay melihat Venzi yang tertidur di sofa

"dia ga macam-macamin lo kan Zaise?" tanya Charissa

Zaise hanya menggeleng singkat.

"yaudah kita bawain lo sarapan ni dimakan noh" ujar Avel seraya meletakkan beberapa kresek hitam di atas meja

Zaise menoleh dan mengangguk lagi sebagai jawaban.

TRANSMIGRASI MERMZAISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang