"Bawa barang-barang istriku ke kamar," perintah Mikail pada pelayan yang segera bergegas menghampiri ketika koper-koper Megan diturunkan dari dalam mobil. Dan perintah tersebut sempat mengalihkan perhatian Megan yang sedang sibuk berbincang dengan Kiano.
Megan mengernyit ketika Mikail tak menjawab tanya dalam sorot matanya mengenai perintah pria itu pada para pelayan. Mengamati pelayan yang mulai membawa satu persatu kopernya masuk ke dalam rumah. Dan pria itu malah berjalan masuk ke rumah sambil merogoh ponsel dari dalam saku jas, dan langsung disibukkan oleh panggilan dengan seseorang di seberang.
"Ayo, Ma." Kiano menarik tangan Megan dan membawa wanita itu masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Alicia yang berdiri dengan wajah merah padam. Belum cukup satu jam Megan menginjakkan kaki di rumah ini, dan dengan begitu mudahnya semua orang melupakan keberadaannya.
Kedua tangan Alicia mengepal di sisi tubuhnya, dengan bibir yang menipis keras dan mata yang memicing tajam. Megan Ailee, harus membayar mahal untuk semua perhatian yang didapatkan wanita itu.
***
Setelah mengalihkan perhatian Kiano dengan mengatakan bahwa dirinya harus berganti pakaian, Megan menyelinap ke kamar utama. Melihat Mikail yang berdiri di samping pintu balkon masih dengan ponsel yang menempel di telinga. Pria itu memutar kepala menyadari kemunculan Megan dan segera mengakhiri panggilan tersebut.
"Kenapa wajahmu terlihat begitu kusut?"
Megan menatap koper-kopernya yang berjajar di samping tempat tidur utama. "Aku tidak ingin tinggal di kamar utama."
Salah satu kening Mikail terangkat. "Kau ingin tidur di kamar Kiano? Percayalah, dengan kakimu yang panjang. Tempat tidurnya akan membuatmu sangat tidak nyaman."
"Aku bisa tidur di kamar samping ruang tidur Kiano."
"Itu ruang belajar dan tempat bermain Kiano."
"Sebelah kamar ini."
"Ah, aku berencana menggunakannya untuk anak keduaku."
Raut wajah Megan membeku. Entah apa yang diinginkan Mikail dengan menikahinya, padahal Alicia tengah mengandung anak pria itu.
Mikail pun ikut membeku. Keduanya saling tatap dalam kebisuan untuk beberapa saat. Sebelum kemudian Mikail memilih lebih dulu berbicara. Dengan sikap yang lebih dingin. "Selain kita berdua, tak ada yang tahu apa tepatnya tujuan dan kesepakatan yang kita setujui dalam pernikahan ini, Megan. Kiano, dan juga Alicia berpikir ini adalah pernikahan yang sesungguhnya. Jangan buat pernikahan kita terlihat janggal jika mereka tahu kita pisah kamar. Bahkan di hari pertama kita menjadi pasangan suami istri."
Megan pun terdiam. Dalam hati membenarkan pernyataan Mikail.
"Lagipula, dengan menyetujui pernikahan ini. Kau tak mungkin berpikir pernikahan ini akan menjadi tempat singgahmu, kan? Yang artinya, apa pun yang terjadi di dalam pernikahan ini. Semuanya akan bertahan untuk selamanya."
"Apa maksudmu, Mikail?"
"Kau tahu tepatnya apa yang sedang kubicarakan, Megan," tandas Mikail dengan penuh penegasan. Berikut tatapan pria itu yang menajam.
Megan semakin dibuat terbungkam. Megan pikir, pernikahan ini akan bertahan...
"Kau pikir pernikahan ini akan bertahan hingga Kiano tumbuh besar dan memahami situasi hubungan kedua orang tuanya yang tak bisa bersama?" Mikail melanjutkan pemikiran yang bahkan belum selesai dengan tepat. Membuat Megan tersentak, tuduhan itu tepat mengenai sasaran.
Mikail mendengus tipis akan reaksi yang ditunjukkan oleh Megan. Hatinya serasa dicubit, bahkan dengan Kiano yang masih menyambungkan hubungan mereka berdua. Megan masih juga memikirkan rencana untuk mencampakkan dirinya sekali lagi. Wanita itu benar-benar tak membuang kesempatan untuk menginjak-injak harga dirinya sebagai seorang Mikail Matteo. Lihatlah betapa angkuhnya wanita satu ini. Setelah bertahun-tahun berpisah, rasanya keangkuhan Megan semakin mengakar kuat dan menggunung. Dan Mikail akan memastikan keangkuhan ini tak bertahan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still In Love
RomanceSetelah impiannya tercapai, nyatanya semua pencapaiannya tersebut tak bisa menyempurnakan kebahagiaan di hati Megan Ailee. Ketika ia bertemu dengan mantan suami, Mikail Matteo dan putra yang ia tinggalkan tujuh tahun lalu kembali muncul di hidupnya...