06√ GHMH

4.2K 360 42
                                    

بسم الله الرحمن الرحم

Sholawat dulu, kuy!!

•Allahumma sholi'ala sayyidina Muhammad•

“Allah senantiasa menolong hambanya, selama hambanya suka menolong saudaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Allah senantiasa menolong hambanya, selama hambanya suka menolong saudaranya.”

Rayyanza Hasby Ghairullah

(づ ̄ ³ ̄)づ

Terlihat dua orang saudara laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan-jalan di Mall. Nazwa, ia memang pintar memilih waktu, dia merengek ketika Farhan sedang ada di rumah. Sekarang anak itu sedang asik bermain Skuter. Tak lama kemudian, ia mulai menarik-narik tangan Hasby agar abangnya itu bermain ikut Skuter bersamanya. Tetapi, Hasby menggeleng  menolak ajakan dari adiknya itu.

"Ayolah, Bang," rengek Nazwa dengan wajah yang dibuat semenyedihkan mungkin.

"Nggak mau, Dek. Kamu aja, gih, abang disini aja."

Hasby beralih duduk di sebuah kursi yang ada di tempat Nazwa bermain Skuter. Nazwa berdecak sebal saat abangnya terus saja menolak ajakannya.

"Pasti kalau kak Farhan ikut bakal seru, deh," sindirnya kepada Hasby.

Hasby mengerutkan halisnya tak percaya. "Jadi, gitu, hm." Hasby menghampiri Nazwa yang sedang merajuk.

"Gimana kalo kita tanding masukin basket Disana?" tanya Hasby memberi usul. Ia menunjuk ke arah tempat yang terdapat bermacam-macam permainan dan salah satunya adalan ring basket.

"Tapi kan-"

"Udah, ah, main Skuternya nanti, aja."

Hasby meraih pergelangan tangan Nazwa, lalu membawanya ke tempat bermain itu dengan kecepatan berjalannya.

Sebuah kartu telah digunakan. Sejujurnya, ini, sangat membosankan bagi Hasby. Tapi menurutnya daripada bermain skuter, ini jauh lebih baik.

"One."

"Two."

"Three."

Hasby dan Nazwa berhitung bergantian. Kemudian, mereka mulai memasukkan bola ke ring masing-masing.

Nazwa memurungkan wajahya ketika melihat Hasby memasukkan bola lebih banyak darinya. Ia langsung mempercepat gerakannya dan segera memasukkan beberapa bola. Tapi, tetap saja tidak bisa menyusul banyaknya bola yang telah Hasby masukkan.

"Capek juga yah, Dek."

Seketika Hasby berhenti melempar bola. Bukan keletihan ternyata, sebenarnya ia kasihan melihat adiknya yang tak kunjung tersenyum.

"Yeyy... waktunya habis. Nazwa menang dan Abang kalah," gir Nazwa diakhiri kekehan. Ia melompat-lompat kegirangan. Sedangkan Hasby hanya tersenyum melihat adiknya yang begitu bahagia.

𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang