Bagian 29

1.8K 133 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

ASSALAMU'ALAIKUM, SOBAB👋SEPERTI BIASA, BINTANGNYA⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ASSALAMU'ALAIKUM, SOBAB👋
SEPERTI BIASA, BINTANGNYA

💗💗💗

Bulan dan bintang terlihat sejajar malam itu, sabit yang indah dengan bintang di atasnya. Setelah selesai makan malam dan mengobrol beberapa waktu di ruang keluarga. Kini, semua orang telah pergi ke kamarnya masing-masing untuk istirahat sebelum kembali beraktivitas di pagi hari. Namun, pasutri di kamar berlatas abu-abu itu berniat untuk melihat-lihat perlengkapan bayi di online shop alih-alih istirahat. Keduanya sedang asik memilih-milih pakaian bayi perempuan dan bayi laki-laki. Karena sudah mengetahui bahwa bayi mereka adalah bayi kembar laki-laki dan perempuan, jadi, pasutri ini tidak bingung untuk membeli perlengkapannya.

"Mas,"

"Hm?"

Hening sejenak, Hifza mengurungkan niatnya untuk berbicara.

"Kenapa?" tanya Hasby memastikan.

"Bukan apa-apa, Mas. Kita lanjut saja,"

Hasby mengangguk seraya tersenyum simpul. "Beli perlengkapan bayinya sebagian saja, ya?"

"Sebagiannya kita beli di toko baby shop. Supaya bisa lihat secara langsung dan enak juga bisa pilih-pilih bahan yang bagus untuk si kembar."

Hifza sedang tidak fokus. Hasby yang menyadari hal itu sontak mengerutkan keningnya. Laki-laki yang sedang memegang laptop itu terus memperhatikan istrinya yang sedang melamun. Padahal, istrinya, lah, yang berinisiatif untuk memesan perlengkapan bayi di online shop. Tapi, sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Hasby mencuil hidung Hifza dengan jahil. "Ada apa? Kenapa jadi melamun? Ngelamunin apa, hm? Apa ada masalah? Coba cerita sama suami kamu yang nggak tahu apa-apa ini."

Hifza sontak menggeleng. "Nggak ada apa-apa, Mas_____"

Jeda sejenak, Hifza menarik napas berat, lalu, menghembuskannya.

"Kangen Nawa... Kapan, ya, dia pulang. Padahal si kembar sebentar lagi lahir, tapi, belum ada kabar dari Nawa," rilih Hifza dengan suara yang hampir tak terdengar oleh Hasby.

Hasby meraih tangan Hifza. "Mas yakin dia pasti sibuk, itulah sebabnya dia nggak ngasih kabar. Kamu tahu sendiri 'kan bagaimana sibuknya anak Kedokteran? Mereka hanya punya sedikit waktu," jelas Hasby berusaha menenangkan istrinya.

"Tapi, 'kan, dia bisa ngabarin di sela istirahatnya, Mas. Tetap saja Nawa nggak ngabarin," cibir Hifza sedikit kesal.

"Mas pasti seneng, sahabatnya Mas Rayyan sudah pulang dari Amerika. Hifza juga mau dong sabahatnya Hifza pulang dari Singaphore," sambungnya lagi.

𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang