Bagian 25

1.7K 139 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

SOBAB, ANNYEONG👋SEBELUM BACA JANGAN LUPA PENCET BINTANG⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOBAB, ANNYEONG👋
SEBELUM BACA JANGAN LUPA PENCET BINTANG

💗💗💗

"Oh...., Jadi seperti itu ceritanya."

Laki-laki paruh baya itu menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya meneguk air mineral dan menghabiskan makanannya. Saat ini, keluarga itu tengah menikmati makanan yang dibuat oleh Asha dan Hifza.

"Maaf, jadi merepotkan."

"Nggak masalah, Cia. Lagian hanya beberapa hari saja, kan?"

Kali ini ucapan Hifza sedikit menyindir. Ucapan itu berhasil membuat semua orang yang ada di sana tercengang dan menghentikan aktifitasnya. Seketika semua orang memandang wajah polos Hifza. Ini kali pertama perempuan itu mengucapkan sesuatu yang berbau sindiran. Terlebih ucapannya tertuju kepada orang yang sama sekali tidak mereka kenali.

Hasby berdehem, berharap bisa memecahkan fokus Asha, Arkan, Nazwa, dan Hasbyi walaupun akhirnya tidak berhasil. Tanpa menunggu lama laki-laki itu meraih pergelangan tangan sang istri. Dia menggeleng seraya tersenyum ketika sang istri menyadari maksudnya.

Seketika Hifza berdehem. "Maksud saya, kamu nggak perlu minta maaf karena menginap beberapa hari. Keluarga kami sangat senang kalau kedatangan tamu," ujarnya di akhiri kekehan kecil.

"Syukurlah...,"

Semua orang membuang napas lega setelah mendengar penjelasan akhir Hifza. Asha khawatir menantunya itu mengalami masalah hingga menyebabkan kalimat itu terucap dari mulutnya.

"Kamu baik-baik saja, kan, Nak? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Asha meyakinkan.

"Nggak ada apa-apa, Bun. Hanya saja, nggak tahu kenapa hari ini suasana hati Hifza lagi nggak karuan, Bunda jangan khawatir," jawab Hifza.

"Mungkin efek bawaan si kembar, Bunda," sambung Hasby. Seketika perempuan bergamis abu-abu tua itu menyorotkan netra hitamnya. "Kembar?" batinnya kebingungan.

"Nggak mungkin____"

"Bisa jadi efek lelah. Habiskan makanannya setelah itu pergi istirahat ke kamar, di kandungan segini memang sering kelelahan," sambung Asha.

"Dengar, kan, Bunda bilang apa barusan. Istirahat di kamar," sahut Hasby. Istrinya memang sangat susah di nasehati selama mengandung. Kalau dilarang untuk bekerja, maka perempuan itu akan pergi ke dapur secara diam-diam untuk memasak.

𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang