بسم الله الرحمن الرحم
•H a p p y R e a d i n g•
"Ingat! Jangan pernah foto saat kamu sedang memakai mukena karena akan membuat ibadahmu menjadi riya. Rahasiakanlah ibadahmu seperti Allah merahasiakan aibmu."
Rayyanza Hasby Ghairullah
(づ ̄ ³ ̄)づ
Malam yang sangat sejuk. Hasby dan Hifza baru saja sampai di rumah. Setelah selesai memarkirkan mobil di depan halaman rumah, Hasby melihat istrinya yang sudah tertidur pulas sejak di perjalanan. Ia berniat ingin membangunkan sang istri, tetapi ia tidak ingin menganggu tidur istrinya yang sangat pulas. Saking pulasnya Hifza sampai tidak mengubah posisi tidurnya. Perlahan Hasby mendekatkan wajahnya kepada Hifza kemudian meniup wajah istrinya supaya terbangun. Sesekali Hifza menggeliyat kecil namun kembali tidur.
Hasby yang melihat itu hanya tersenyum manis, lalu, kembali meniup wajah sang istri sampai akhirnya Hifza kembali menggeliyat. Kali ini Hifza membuka matanya perlahan, saat ia membuka mata dirinya di kagetkan dengan sang suami yang tersenyum tepat di depan wajahnya.
"Astagfirullah Mas, ngagetin aja." Hifza mengusap dada seraya terpejam sejenak. Walaupun wajah suaminya ganteng, tapi tetap saja membuatnya kaget jika berada tepat di hadapannya seperti itu.
"Maaf Sayang. Lagian kamu dari tadi Mas bangunin nggak bangun-bangun," ucap Hasby.
"Masa iya, Mas? Maaf, ya, Mas. Habisnya ngantuk banget."
"Nggak apa kok. Ayo masuk biar kamu bisa lanjut tidur lagi," ajak Hasby. Bukannya menjawab Hifza malah buru-buru mengecek ponselnya yang ternyata sudah ada pesan dari adik iparnya.
"Ekhem... Suaminya di cuekin nih," sindir Hasby melirik sedikit layar ponsel milik Hifza.
"Kenapa, Mas?" tanya Hifza lembut.
"Kamu lagi ngapain, sih? Kok Mas dicuekin?" gerutu Hasby, kemudian memalingkan wajahnya dari hadapan sang istri. Sungguh, ini adalah kali pertama ia merasakan cemburu yang amat luar biasa itu pun hanya pada sebuah ponsel.
Hifza yang melihat suaminya berpaling langsung menaruh kembali pomselnya ke dalam tas. Tak lama perempuan itu menyenderkan kepalanya pada bahu sang suami lalu menggenggam tangan milik suaminya itu.
"Jangan ngambek, Mas. Itu cuman pesan dari Nazwa aja," bujuk Hifza seraya mendongak melihat wajah Hasby.
Setelah mendengar itu Hasby pun langsung melihat ke arah Hifza, "Beneran cuman pesan dari Nazwa?" tanyanya memastikan.
"Iya Mas, beneran dari Nazwa."
"Yasudah kalau gitu ayo masuk ke rumah. Pasti Bunda nungguin dari tadi," ajak Hasby. Bukannya masuk, sejak tadi mereka berdua terus berbincang di dalam mobil berwarna hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]
Spiritual𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 - 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 END dan sudar terbit di perbit Firazmed.pub. Publish Ulang. "Menjadi TNI memang mimpiku sejak kecil, lalu apakah aku harus mengakhiri mimpi itu sampai di sini dan fokus pada tanggung jawabku saja?" -Arkanza Shafwa...