بسم الله الرحمن الرحيم
💗💗💗
Pagi ini cuaca tampak kurang bagus. Gumpalan awan hitam membuat matahari tidak menyorot pada kamar pasangan pasutri yang sedang sibuk berolahraga ini. Ya, Hasby sedang membantu istrinya berolahraga birth ball. Setiap calon ibu tentu menginginkan persalinan yang lancar, maka dibutuhkan berbagai persiapan agar hal itu dapat terwujud. Dari beragam persiapan, olahraga dengan menggunakan birth ball atau bola bersalin patut dicoba karena dipercaya dapat melancarkan persalinan.
Hasby terlihat jelas merasa senang di saat bisa membantu istrinya. Terlebih, hal itu memang sudah menjadi kewajiban seorang suami. Sudah cukup lama dari pertama mereka memulai olahraga itu. Kini, Hasby membawa istrinya itu duduk di balkon kamarnya. "Istirahat dulu, ya, Sayang. Nanti kita lanjutin lagi kalau dirasa sudah nggak lelah," ucap Hasby. Kemudian, laki-laki itu menuangkan air mineral pada sebuah gelas, lalu, memberikannya kepada sang istri. "Minum dulu airnya," lanjutnya.
Hifza mengambil gelas yang diberikan oleh suaminya. "Syukron, Mas." dia langsung meneguk air mineral itu. Baginya perlakuan istimewah dari Hasby sangatlah membantu. Terkadang di saat dia merasa takut menghadapi persalinan, Hasby langsung membuatnya tenang. Seperti saat ini pun, Hasby sedang berjongkok dan mengelus perut istrinya. "Assalamu'alaikum, ganteng dan cantiknya baba. Nggak lama lagi kalian berdua akan keluar dari tempat yang sempit itu. Jadi ganteng dan cantiknya baba harus jagain umma, ya. Jangan buat umma kalian kesulitan, kalian harus bantu umma, mengerti?!" Hifza tersenyum haru, netranya mulai berkaca-kaca melihat adegan yang menghanyutkan perasaan itu.
Setelah mengatakan kalimat panjang itu kepada sang anak, Hasby langsung mendongak melihat istrinya. "Nggak apa-apa, jangan takut. Mas akan selalu ada buat kamu," ujarnya setelah melihat sang istri menainkan kukunya. Hifza mengangguk seraya tersenyum simpul kepada Hasby. "Terima kasih sudah menjadi suami yang baik, Mas_____"
Jeda sejenak, Hasby mengangguk.
"Sangat, sangat baik," tambah Hifza merasa ucapannya tadi kurang. Hasby beralih berdiri, dia mengampil kecupan pada kening istrinya. "Sama-sama, Sayangku..." sambung Hasby.
Hifza beralih melihat awan-awan hitam yang berjalan mengukuti arah angin. Cuaca hari ini benar-benar kurang mendukung untuknya pergi ke luar. Rintikan air hujan pun sudah mulai berjatuhan. Nampaknya hari ini tidak ada cerita jalan-jalan pagi. "Sebentar lagi hujannya turun. Sepertinya pagi ini akan sangat membosankan," ujar Hifza bergumam.
Hasby menyadari bahwa suasana hati istrinya sedang tidak bagus karena tidak bisa melakukan aktivitas pagi seperti biasanya. "Menonton film saja gimana?" tawar Hasby. Untuk beberapa perempuan yang sedang mengandung biasanya cenderung cepat berubah-ubah dalam hal mood ataupun perasaan. Hasby tahu bahwa Hifza sudah lepas dan drama korea, itulah kenapa dia hanya menawarkan menonton film. Namun, Hifza menolak tawaran itu, dia menggeleng. "Nggak dulu, ah, Mas. Mending temenin aku olehraga birth ball, yuk." Hifza beranjak dari duduknya diikuti oleh Hasby. Kemudian keduanya masuk ke dalam kamar dan memulai lagi olahraga birth ball. Jika pasutri lain berolahraga khusus di Rumah Yoga, berbeda dengan pasutri ini yang memilih untuk berolahraga mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]
Spiritual𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 - 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 END dan sudar terbit di perbit Firazmed.pub. Publish Ulang. "Menjadi TNI memang mimpiku sejak kecil, lalu apakah aku harus mengakhiri mimpi itu sampai di sini dan fokus pada tanggung jawabku saja?" -Arkanza Shafwa...