بسم الله الرحمن الرحيم
"Jangan berhenti menjadi orang baik meski terkadang tidak di balas dengan kebaikan."
-Penulis
_______________________________________Malam sudah larut. Arkan baru selesai mengerjakan soal matematika milik adiknya. Arkan tersenyum ketika menoleh dan melihat adiknya itu sudah tertidur pulas. Tidak mau mengganggu tidur adiknya, Arkan langsung pergi setelah membereskan buku dan menyelimuti Nazwa.
Arkan sedang berada di ruang tamu. Dia baru saja menuruni anak tangga dengan membawa selimut berwarna pink, kemudian berniat untuk membaringkan tubuhnya ke atas sofa. Arkan bisa saja tidur di kamar milik Nazwa, tapi tidak dia lakukan karena sebelumnya adiknya itu sudah pernah melarang dia untuk menyentuh barang miliknya.
"Ternyata nyaman juga," gumam Arkan sebelum akhirnya dia memejamkan matanya.
Pagi pun tiba. Hifza dan Hasby tercengang saat melihat adik laki-laki mereka terbaring di atas sofa, kemudian mereka berdua saling melihat.
"Arkan?" tanya Hifza masih dengan ekspresi kagetnya. Hasby mengangguk saat itu juga, kemudian Hifza dan Hasby melangkah menghampiri Arkan.
Baru saja akan membangunkan, tapi Arkan sudah lebih dulu bangun. Arkan beralih duduk ketika melihat ada dua orang di depan matanya yang masih kabur. Arkan membuang nafas lega saat menyadari dua orang itu tidak lain abang dan kakak iparnya. "Ngagetin aja, Bang," ucapnya seraya melipat selimut yang dia pakai. Arkan harus segera mengembalikan selimut itu sebelum Nazwa menyadari.
"Duluan ya, Bang," ucap Arkan kemudian bergegas menaiki tangga hingga membuat dua pasang suami dan istri itu terheran. "Tumbenan tidur di sofa," imbuh Hifza kemudian berjalan menuju dapur.
"Emang harus minum susu dan vitamin setiap hari ya, Mas Gus?" celetus Hifza seraya mengaduk susu pada sebuah gelas. Hasby mengangguk pelan kemudian tersenyum seraya mengerutkan sedikit keningnya. "Tumben," sanggah Hasby.
"Tumben?"
Hasby menghela nafas panjang. "Tumben manggil mas gus," pungkasnya. Hifza mengangguk memahami seraya menciptakan ekspresi gemas pada wajahnya.
"Lucu banget istiku ini, jadi gemes deh." Hasby mencuil pipi caby milik istrinya. Tak selang lama Hasby mengambil segelas susu yang telah di buat oleh sang istri sebelum akhirnya dia menarik perlahan tangan istrinya. "Kenapa, Mas Gus?" tanya heran Hifza. Dia sungguh tidak tahu apa yang sedang suaminya itu lakukan.
"Duduk disini setelah itu baru minum susunya," cibir Hasby kemudian duduk di atas kursi di sebelah Hifza. "Rasulullah menganjurkan kita untuk makan dan minum dengan cara duduk," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐔𝐒 𝐇𝐀𝐒𝐁𝐘 𝐌𝐘 𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 [TERBIT]
Spiritual𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥 - 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 END dan sudar terbit di perbit Firazmed.pub. Publish Ulang. "Menjadi TNI memang mimpiku sejak kecil, lalu apakah aku harus mengakhiri mimpi itu sampai di sini dan fokus pada tanggung jawabku saja?" -Arkanza Shafwa...